Di bawah langit malam yang dingin, aku sedang duduk sendirian di ayunan di taman. Aku mengenakan jaket, syal, dan sarung tangan untuk perlindungan penuh, tapi sekalipun begitu, tubuhku menjadi terasa dingin ketika aku hanya duduk diam. Padahal, sebentar lagi tahun akan berganti, tapi aku bertanya-tanya apa sih sebenarnya yang aku lakukan di sini.
"Yoshizumi..., apa dia akan segera datang..."
Sambil menggumamkan nama orang yang kutunggu, aku mengayunkan ayunan. Aku tidak bisa mengeluh apa-apa di sini karena akulah yang memanggilnya tiba-tiba di jam segini, atau malahan, aku harus berterima kasih padanya karena menyetujui keegoisanku.
"Ini benar-benar seperti mimpi..., aku dan Yoshizumi——"
Aku merasa sangat malu untuk melanjutkan kata-kata itu, jadi aku segera mengayuh ayunan sekuat mungkin untuk mendinginkan pipiku yang memanas. Ayunanku menciptakan suara mencicit yang berisik, tapi aku tidak mempedulikannya dan hanya terus mengayunkan kakiku. Kalau saja saat ini aku menggunakan rok, mungkin aku tidak akan bisa berayun-ayun seperti ini. Tapi, aku ingin tahu, apakah Yoshizumi juga tipe pria yang menukai rok?
"Maaf aku terlambat, Nikaido—lah, mengapa kau malah main ayunan?"
"Habisnya kau lama sekali datanganya, jadi aku ingin sedikit menggerakkan tubuhku!"
Mengatakan itu, aku kemudian melompat dari ayunan, dan kemudian bergegas menghampiri Yoshizumi yang memiliki ekspresi tercengang di wajahnya. Saat aku memperhatikan dia, kulihat di dahinya ada butiran-butiran keringat meskipun saat ini adalah tengah malam di musim dingin. Aku yakin, dia pasti buru-buru datang ke sini.
"Maaf ya karena sudah membuatmu setuju dengan keegoisanku, Yoshizumi."
"Yah, aku terkejut tadi pas tiba-tiba menerima telepon darimu dan hal pertama yang kau katakan adalah: 'Aku ingin menghabiskan malam tahun baru bersamamu!'. Ahahaha!"
Issh, bukankah kau tidak perlu sampai tertawa seperti itu? Memang apa salahnya kalau aku ingin menghabiskan tahun baru dengan orang yang kucintai?
"Enggak, aku tidak mengatakan kalau ada yang salah dengan itu. Bahkan aku pun juga ingin menghabiskan malam tahun baru bersamamu, bagaimanapun juga, kita 'kan berpacaran."
Sambil menggaruk-garuk pipinya, Yoshizumi mengatakan itu dengan blak-blakkan. Ya, aku dan Yoshizumi sedang menjalin hubungan. Di Hari Natal lalu aku mengajaknya kencan, dan di atas bianglala, aku menyatakan perasaanku padanya.
Tapi, pria yang tidak peka'an ini tampaaknya tidak menyadari perasaanku kepadanya dan menjadi sangat terkejut. Dia tampak seperti seekor merpati yang ditembak oleh senapan mesin, tapi dia dengan cepat mengangguk dan menanggapi perasaanku.
"Aku mah akan dengan senang hati mendengarkan keegoisan imut dari orang yang kusukai. Malahan, aku berharap kau bisa sering-sering seperti ini."
Alasan mengapa saat ini wajah tersenyum Yoshizumi terlihat begitu mempesona dan keren mungkin karena aku sangat menyukainya. Karena kalau tidak, aku tidak akan merasa deg-degan hanya karena dia tersenyum kepadaku, dan tentunya pipiku juga tidak akan memanas.
"Issh! Kau ini suka sekali mengatakan sesuatu seperti itu secara tiba-tiba dan blak-blakan! Awas aja kalau kau sampai mengatakan sesuatu seperti itu pada gadis lain, aku tidak akan bersikap lembut kepadamu, kau mengerti?!"
"Tidak mungkin 'kan aku akan melakukan itu? Satu-satunya orang kusebut imut itu cuman kamu, Nikaido."
"Tuh 'kan, baru aja aku bilang! Jangan mengatakan sesuatu seperti itu secara tiba-tiba dan blak-blakan! Tapi..., aku senang."
Di sekolah, aku disebut keren, tampan, dan pangeran, tapi hanya Yoshizumi saja yang melihatku sebagai seorang perempuan. Bagiku dirinya adalah seorang pangeran, dan hanya di depannya saja aku bisa menjadi seorang putri.
KAMU SEDANG MEMBACA
Because I Like You
RomansSinopsis : ~Ryoushin no Shakkin wo Katagawari Shite Morau Jouken wa Nihon'ichi Kawaii Joshikousei to Issho ni Kurasu Koto Deshita~ ( Judul Asli ) Si MC, Yoshizumi Yuya, dipaksa untuk melunasi hutang yang ditinggalkan oleh orang tuanya yang telah me...