Bab 77 Favoritnya Kaede?

62 6 1
                                    

Setelah menyelesaikan salah satu misi terbesar yang pernah ada untuk memilih pakaian dalam Kaede. Sekarang kami sedang isitirahat di Food Court. Meskipun HP-ku sudah 0, saat ini masih lewat pukul 15.00. Kami lagi kencan sekarang, jadi masih terlalu dini untuk pulang.

“Mau tidak pergi menonton film di bioskop? Apa kau tahu suatu karya yang menarik?”

“Hmm... ada beberapa sih, tapi yang paling ingin kutonton adalah episode terakhir dari trilogi teatrikal. Lagian, versi film tahunan Detekif Sekolah Dasar akan keluar bulan depan.... jadi selain itu, tidak ada karya lain yang menarik minatku. Kau sendiri, apa kau punya karya yang kau minati, Kaede-san?”

Aku benar-benar ingin melihat episode terakhir dari film trilogi teatrikal, di mana tujuh penyihir terpilih dan pengikut mereka saling membunuh. Tapi aku tidak bisa melakukannya, karena aku sudah janji untuk menonton episode ini bersama Shinji. Aku sih tidak keberatan menontonnya dua kali, tapi Kaede mungkin akan bosan saat menontonnya karena dia belum menonton episode 1 dan 2.

“Aku sih tidak keberatan menonton apa yang ingin kau tonton. Tapi, hmmm... aku agak bingung,”

Sambil mengerang, Kaede membuat wajah yang merenung. Sejujurnya, bisa bersama Kaede seperti ini saja aku sudah senang. Saat aku memikirkani ini, aku menerima pesan di ponselku. Itu dari Shinji, dan pesannya disertai dengan file video.

“Aku baru ingat, aku lupa mengirim video saat kami pergi karaoke, jadi aku mengirimkannya. Hitotsuba-san terlihat sangat imut loh.”

Hou. Jadi kau melihat keimutan Kaede yang yang tidak kuketahui ya, Shinji. Apa itu ada di dalam video ini? Aku harus segera menontonnya!

[Cinta itu *** !]

“—Buhahaha!!”

“Yu-Yuya-kun!? Kau kenapa!? Eh, ini kan—!?”

Tanpa sengaja aku tertawa. Bukankah ini adalah lagu yang terkenal ketika detektif sekolah dasar menari di opening! Apalagi, dalam video tersebut, Kaede-san tidak hanya menyanyi dengan baik, tapi juga menampilkan tarian yang intens dan terlihat bersenang-senang.

“Kenapa video ini bisa ada!? Oh, pasti ini ulah Higure-kun! Kalau kuingat-ingat lagi, saat itu dia cengar-cengir bersama Akiho-chan saat sibuk memegangi ponselnya... Nah Yuya-kun, tolong hapus video itu.”

“Kenapa? DI vedio ini kau bernyanyi dan menari dengan baik, jadi aku ingin menyimpannya. Selain itu, lagu yang kau pilih itu, bukankah itu menarik?”

“Kenapa kesannya seperti bertanya gitu! T-Tentang lagu ini! Akiho-chan lah yang memilihkannya! Dia benar-benar seenaknya saat itu! Aku sama sekali tidak memilihnya kok!”

Terlepas dari alasannya itu,  dalam video itu Kade menari dengan gembira. Selain itu, dia bahkan menyanyikan lagu itu dengan sempurna, Kalau menilai dari video ini, ini artinya lagu dan tarian ini adalah favoritnya.

“Padahal aku ingin menyanyikan Beni*hana atau lagu-lagu keren lainnya, tapi Akiho-chan hanya memilihkan lagu-lagu seperti ini...” [Catatan Penerjemah: Gak tau referensi dari mana.]

Lagu yang menyebabkan perubahan besar itu, ya? Memang sih, itu lagu yang keren. Jika Kaede menyanyikannya, aku akan dengan senang hati mendengarkannya.

“Uh... kalau sudah seperti ini, ayo kita pergi ke karaoke! Aku akan menunjukkan diriku yang bernyanyi dengan keren! Dan kemudian, aku akan merekam itu dan mengirimkannya ke Higure-kun dan Akiho-chan!”

Tanpa mendengarkan pendapatku, Kaede berdiri dan mulai berjalan. Aku buru-buru mengejar dan meraih tangannya agak kami tidak terpisah.

“Nah, ayo pergi, Yuya-kun! Mulai dari sini adalah panggungku! Dengarkanlah laguku!”

“Rasanya ada semacam efek khusus pahlawan atau diva galaksi yang tecampur di dalamnya, tapi jika aku bisa mendengarmu bernyanyi secara langsung, aku akan dengan senang hati ikut denganmu.”

Dalam video tersebut, ada banyak suara yang bercampur di dalamnya, jadi jika aku bisa mendengarkannya bernyanyi secara langsung, itu akan bagus. Selain itu, aku bisa membakar penampilan Kaede yang bernyanyi dengan sangat keren di mataku sendiri. Jadi sejujurnya, aku tidak ingin mengirimkan rekamannya ke Shinji dan yang lainnya.

“Issh. Kau ini terlalu serakah, Yuya-kun. Yah, tapi jangan khawatir. Lagu yang akan kukurimkan ke Akiho-chan adalah lagunya Mak* Lip. Seperti lagu yang ada di detektif sekolah dasar, itu juga ada tariannya, jadi ini akan sempurna” [Catatan Penerjemah: Referensi dari 真っ赤なLip.]

“Tidak, itu saja kan sudah cukup keren.”

“Ckckckck, kau terlalu naif, Yuya-kun. Memang sih ini bagus, tapi aku punya lagu yang akan merebut hatimu lebih dari ini. Selama dua jam ke depan. Aku akan membuatmu mabuk kepayang!”

Senyuman percaya diri dan tak kenal taku di wajahnya membuat tanpa sadar terpesona. Ini gawat, jika Kaede menjadi sekeren ini, mungkin aku tidak keberatan diapa-apain olehnya.

“Terus kau mau nyanyi lagu apa, Yuya-kun? In*erno? Atau mungkin Say*nara Elegy? Aku tidak sabar ingin mendengarmu bernyayi!”

Eh, aku juga bernyanyi? Dan lagi, bukannya pilihan lagu itu cukup sulit?

“Ayo kita rekam video saat kau sedang bernyanyi nanti! Tapi tenang, aku tidak akan mengirimkannya ke orang lain, jadi kau tidak perlu khawatir. Aku hanya akan menggunakannya untuk tontonan pribadi.”

Justru aku lebih khawatir tentang itu tahu!

Because I Like YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang