Setelah mengungkapkan perihal apa yang kupikirkan tentang Kaede, kami mengadakan pesta makan malam yang tenang dan menyenangkan. Kaede berbicara secara terbuka tentang apa saja yang terjadi di sekolah, dan bagaimana aku menyatakan cintaku padanya di bawah langit berbintang saat kemah pelatihan. Aku sangat malu sampai-sampai wajahku sangat panas seperti terbakar.
Kemudian, setelah hampir waktunya pesta berakhir, sambil menyesap tehnya, Sakurako-san menunjukkan raut yang seolah dia baru saja teringat akan sesuatu. Ada apa ya, apa itu sesuatu yang penting?“Oh iya! Di bulan April nanti, putrinya Miyamoto-san akan mendaftar di SMA Meiwadai yang kalian hadiri, jadi rukunlah dengannya, oke.”
Oh, jadi Miyamoto-san punya anak perempuan ya? Dan lagi, anaknya itu akan menjadi junior kami di musim semi ini? Aku baru pertama kali mendengar tentang ini. Hmm? Ekspresi Kaede tampak gelisah, dia kenapa?
“Begitu ya..., jadi Yui-chan akan masuk ke sekolah kami ya. Kurasa ini akan merepotkan.”
“Eh? Merepotkan? Kok bisa begitu? Apa yang kau maksud dengan itu, Kaede-san?”
Aku bertanya, namun, Kaede hanya merenung dengan alis yang terangkat sebagai tanggapan atas pertanyaanku. Melihat itu, Sakurako-san memberitahukanku alasannya dengan senyum menyeringai.
“Fufufu. Putrinya Miyamoto-san, Yui-chan, dia itu sangat menyukai Kaede. Mereka terpaut usia, jadi dia memandang Kaede seperti Kakak perempuannya sendiri. Dan mungkin, dia tidak tahu kalau Kaede berpacaran dengan Yuya-kun, jadi yah, ini pasti akan merepotokan.”
Sakurako-san, apa-apaan dengan senyum jahat yang seolah-olah kau baru saja menemukan mainan baru itu?
“Begitulah, Yuya-kun, apa yang Sakurako-san katakan itu benar, ini pasti akan jadi merepotkan, jadi lebih baik kau mempersiapkan dirimu.”
Bahkan kau juga Kazuhiro-san!? Jangan bermetidasi dan menganggukkan kepalamu! Dan lagi, mengapa kau menyatukan tanganmu seolah kau mendoakan situasiku!? Itu tidak pantas! Dan yang terpenting, apa sebegitu merepotkannya anaknya Miyamoto-san ini?
“Singkatnya, dia adalah serangga yang selalu menempel. Saat kami masih kecil, dia begitu menempel padaku dan tidak mau meninggalkanku. Melihatnya seperti itu, Miyamoto-san jadi tidak bisa menahan diri lagi, jadi kami dipisahkan saat SMP... Kurasa kau harus bertemu dengannya sceara langsung untuk bisa mengerti semua ini.”
Jadi begitu ya. Dengan kata lain, saat SD mereka memasuki sekolah yang sama, tapi Miyamoto-san tidak tahan melihat betapa dekatnya mereka, jadi mereka didaftarkan di SMP yang berbeda. Tapi saat ini, Miyamoto-san tidak bisa menghentikannya untuk memasuki SMA mana yang ingin putrinya itu masuki. Meski demikian, tidak diketahui apakah dia masih sangat menyukai Kaede atau tidak.
“Kuharap nanti dia tidak akan menggigit Yuya-kun..., tapi yah, jika dia melakukannya, maka aku akan memberinya hukuman tinju besi, jadi jangan khawatir!”
“...Jangan bilang aku akan digigit secara fisik? Seriusan aku akan digigit? Terus habis itu Kaede-san akan memberikan hukuman? Apa-apaan itu, aku jadi takut...”
“Santai saja, sebelum itu terjadi, aku akan bilang pada Yui-chan, [Dia ini adalah Kakakmu!], sebagai perkenalan untukmu, Yuya-kun.”
Tidak, kupikir itu justru akan menjadi tindakan yang menambahkan minyak ke dalam api. Aku punya firasat kalau itu akan menjadi api yang sangat besar.
“Yah, intinya sih, mulai April nanti kuserahkan Yui-chan padamu, Kaede. Nah, akan lebih baik jika Yuya-kun juga bisa menindaklanjuti.”
“Tentu saja, Sakurako-san. Aku sendiri berhutang budi pada Miyamoto-san, jadi aku akan menindaklanjutnya sejauh yang kubisa. Serahkan saja padaku.”
“Sungguh, kau sangat bisa diandalkan, Yuya-kun. Kami benar-benar bisa tenang meninggalkan Kaede bersamamu, benar begitu kan, Kazuhiro-san?”
“Ya, kau benar. Yuya-kun pasti akan menjadi suami dan bos yang baik.”
Mengatakan itu, Kazuhiro-san dan Sakurako-san tertawa terbahak-bahak. Di sisi lain, hanya Kaede saja yang terlihat seperti merasa tidak nyaman. Dia kenapa?
“...Yuya-kun adalah calon suamiku! Aku tidak akan memberikannya pada siapa pun!”
Meneriakkan itu, Kaede kemudian mengembungkan pipinya seperti balon. Tampaknya, statusku sudah berubah dari yang awalnya pacar menjadi suami.
---
“Maaf ya karena datangnya mendadak begini, tapi itu tadi sangat menyenangkan.”
“Aku sangat tersentuh diusiaku yang segini saat mendengar perasaan Yuya-kun untuk Kaede.”
Waktu sudah hampir mencapai pukul 10 malam. Aku dan Kaede masih dalam masa-masa liburan, jadi pada dasarnya tidak apa-apa kalau kami bersantai sedikit lebih lama lagi, tapi sayangnya, Kazuhiro-san dan Sakurako-san memiliki pekerjaan yang harus mereka lakukan. Dan karena akan buruk jika mereka terus berlama-lama di sini, jadi diputuskan kalau Miyamoto-san akan mengantarkan mereka pulang.
“Malam masih panjang. Jadi setelah ini, kalian memiliki banyak waktu untuk kalian habiskan berduaan saja. Orang yang sudah tau harus pergi dan gak boleh ganggu.”
“Ara~, Kazuhiro-san, bukankah kita juga masih dalam kondisi yang prima? Pokoknya, aku tidak akan membiarkanmu tidur malam ini, oke?”
“Ahaha, ampuni hambamu ini, Sakurako-san. Besok aku ada rapat yang penting, jadi...’
“Apa kau mau mengatakan kalau rapat itu jauh lebih penting dariku? Kau jahat banget Kazuhiro-san, aku jadi ingin menangis.”
Urat biru muncul di dahi Kaede yang menempel di sampingku saat sekali lagi mereka berdua bermesraan di ambang pintu.
“Ayah, Ibu, udah, hentikan itu! Tolong tunggu sampai kalian pulang kalau kalian mau melakukan sesuatu seperti itu! Aku ingin bercumbu dengan Yuya-kun secepat mungkin!”
Gunung berapi meletus, tapi apa yang dia katakan tidaklah jauh berbeda dari orang tuanya karena dirinya sendiri sedang diliputi nafsu duniawi. Malahan, suasana stroberi dari Kaede jauh lebih besar karena dia dengan secara terus terang mengatakan kalau dirinya ingin bercumbu denganku. Dan kemudian, jika dia mengatakan itu, akan sangat jelas bagaimana kedua orang ini akan bereaksi.
“Yah, dia sampai mengungkapkan hasratnya seperti itu. jadi aku yakin kalau Kaede juga ingin bercumbu dengan Yuya-kun! Baiklah, Sakurako-san, ayo cepat pulang!”
“Kau benar, kita tidak boleh menganggu malam pertama kedua muda-mudi ini lagi.”
Pada akhirnya, mereka pergi dengan seringai di wajah mereka. Semuanya berlalu seperti badai ketika mereka datang dan pergi. Tapi dengan begini, hari yang panjang ini akhirnya telah berakhir.
“Tidak, Yuya-kun, ini masih belum berakhir.”
Memeluk lenganku dengan erat, Kaede menatapku dengan mata yang basah.
Aku tahu. Tanpa harus diberitahu pun, aku sudah mengetahuinya. Aku butuh waktu untuk menyatakan ketetapan hatiku. Tapi sekarang, setelah aku melakukannya hari ini, sekali lagi, aku akan menjawab perasaan Kaede.
“...Aku mencintaimu, Kaede-san. Lebih dari siapa pun di dunia ini.”
Aku melingkarkan lenganku di pinggangnya dan memeluknya dengan erat, lalu memberinya ciuman lembut yang penuh akan perasaanku.
Hanya meletakkan bibirku di atas bibirnya saja sudah membuatku merasa bahagia. Namun, perasaan itu berangsur-angsur berubah menjadi nafsu untuk lebih merasakan Kaede. Dan tampaknya, bukan hanya aku saja yang merasakan itu—
“...Yuya-kun, aku juga mencintaimu..., lebih dari siapapun di dunia ini.”
Menekan wajahnya ke dadaku, Kaede mengatakan itu dengan suara yang lembut. Merasa bahagia bahwa dirinya juga merasakan hal yang sama sepertiku, aku semakin memperat pelukanku. Aku tidak akan pernah membiarkan dia pergi dariku.
![](https://img.wattpad.com/cover/281662124-288-k862513.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Because I Like You
Roman d'amourSinopsis : ~Ryoushin no Shakkin wo Katagawari Shite Morau Jouken wa Nihon'ichi Kawaii Joshikousei to Issho ni Kurasu Koto Deshita~ ( Judul Asli ) Si MC, Yoshizumi Yuya, dipaksa untuk melunasi hutang yang ditinggalkan oleh orang tuanya yang telah me...