Beberapa saat sebelum pertandingan dimulai.
"Hei, Kaede. Aku punya satu hal yang ingin kubicarakan denganmu."
Tiba-tiba saja, dengan suara tajam dan ekspresi yang seserius samurai di medan perang, Ai-chan mengatakan itu kepadaku.
"Apa itu? Apa kau ingin mengubah strategi kita?"
"Yah..., maaf kalau ini agak tiba-tiba, tapi aku akan bermain dengan serius sejak awal pertandingan, jadi itu mungkin akan membebanimu. Itu sebabnya, aku meminta maaf terlebih dulu padamu."
Tidak seperti sepak bola yang dimainkan oleh anak laki-laki, pertandingan bola basket dimainkan di lapangan penuh. Namun sebaliknya, pertandingan hanya berlangsung 15 menit hingga semifinal dan tidak ada babak pertama ataupun babak kedua. Tapi di final, pertandingan akan dimainkan dalam 30 menit. Meskipun ada paruh waktu, menjaga kekuatan fisik adalah poin yang penting untuk bisa menang dalam pertandingan besok.
Menurut Ai-chan, bola basket adalah permainan mencetak poin. Tim yang mendapatkan poin terbanyak lah yang akan menang. Itu sebabnya, kami telah berdiskusi untuk tidak melakukan serangan yang beresiko tinggi.
"...Aku mengerti. Aku tidak tahu seberapa jauh kau bisa menghadapi ketua dari klub basket, tapi lakukanlah yang terbaik."
"Maaf ya, Kaede. Tapi apapun yang terjadi aku tidak boleh kalah dalam pertandingan ini."
Alasannya untuk itu mungkin sama denganku. Ai-chan juga dikuatkan oleh dukungan dari Yuya-kun. Mungkin jika itu Akiho-chan, dia akan menyebut ini sebagai mode tak tertandingi? Inilah alasan mengapa Ai-chan sangat berapi-api dengan semangat juang.
Tapi, aku tidak bisa membiarkan kalau hanya Ai-chan saja yang mendapatkan bagian yang paling keren! Aku juga ingin supaya Yuya-kun memujiku setelah pertandingan ini selesai! Oleh karena itu-
"Aku juga akan bermain dengan serius sejak awal pertandingan. Aku tidak membiarkan kalau hanya kau saja yang tampil dengan keren."
"...Fufufu, oke, kalau begitu, ayo lakukan yang terbaik bersama-sama."
Ya! Setelah memenangkan pertandingan ini, Yuya-kun akan bilang padaku, "Kau telah bermain dengan baik, Kaede-san. Kau sangat hebat!", dan kemudian aku akan memintanya untuk memelukku dan membelai kepalaku. Lalu, jika aku beruntung...., ehehe...,
"Ah..., Kaede, pertandingannya akan segera dimulai, jadi ayo kita fokus dan serius, oke?"
"Ai-chan, aku sangat serius, tau? Kalau mau diibaratkan, aku berada dalam keadaan pikiran yang sama dengan Kaisar yang dalam pertarungan terakhirnya dengan saudaranya, Pangeran Kedua."
"...Oh, begitu ya, Aku sama sekali tidak mengerti apa yang kau bicarakan."
Apa! Kau tidak tahu mahakarya itu? Baik aku dan Yuya-kun menyukai karya itu, dan bersama-sama kami telah berkali-kali menontonnya dari yang versi kompilasi hingga versi filmnya. Adegan saat kebangkitan itu membuat dadaku jadi berdebar tidak peduli berapa kali aku menontonnya
[Catatan Penerjemah: Gua gak tahu referensi mana yang dimaksud.]
"Bukan begitu, aku tahu karya itu dan aku juga menyukainya. Tapi kurasa itu bukan analogi yang cocok. Kupikir akan lebih mudah untuk dimengerti jika kau berbicara tentang perasaan Sousuke Sagara saat dia memiloti Arbalest yang melawan Belial?"
[Catatan Penerjemah: Yang ini ngambil referensi dari seri Full Metal Panic!]
Ai-chan, yang itu justru lebih sulit untuk dimengerti. Maksudku, bukankah itu pertarungan dimana Sousuke-kun kalah? Aku justru berpikir kalau itu adalah analogi pertanda buruk.
"Aku tidak akan menyerah tidak peduli seberapa putus asa situasinya. Itulah yang kumaksudkan. Ngomong-ngomong, ternyata kau juga tahu banyak tentang hal-hal semacam itu ya."
"Fufufu, begitulah, bagaimanapun juga aku sudah diberitahukan banyak hal tentang itu oleh Yuuya-kun."
Kami nobar anime saat makan malam atau saat Yuya-kun libur dari kegiatan klubnya. Malah gara-gara itu juga dia pernah sampai membuatku jadi tidak tidur di malam hari. Yah, jika caraku mengatakannya seperti itu, Yuya-kun mungkin akan marah padaku.
"Sungguh, kalian berdua benar-benar meotople yang kasmaran. Aku jadi iri pada kalian."
Haa~, Ai-chan menghela napas dengan keras sambil mengangkat bahunya. Isssh, jangan beri tatapan yang merasa bosan seperti itu!
"Ahaha, yah, kurasa itu sudah terlambat untuk menyebut kalian seperti itu. Baiklah, sekarang, ayo beralih ke pertandingan."
Aku merasa kalau Ai-chan sedang mengejekku, tapi aku tidak bisa mengeluhkan itu karena pertandingan akan segera dimulai. Atau lebih tepatnya, bahkan jika aku mengeluhkan itu, aku merasa seperti dia akan mengejek Yuya-kun.
"Ayo, Kaede. Sudah waktunya untuk pertunjukkan kita. Ayo kita tunjukkan sisi keren kita di sini.""Ya, ini adalah waktu pertunjukkan kita!"
Mengatakan itu, aku bertukar tinju dengan Ai-chan.
Lihatlah aku, Yuya-kun! Dengan dukungan darimu, aku tidak akan kalah dari siapa pun!
![](https://img.wattpad.com/cover/281662124-288-k862513.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Because I Like You
RomansSinopsis : ~Ryoushin no Shakkin wo Katagawari Shite Morau Jouken wa Nihon'ichi Kawaii Joshikousei to Issho ni Kurasu Koto Deshita~ ( Judul Asli ) Si MC, Yoshizumi Yuya, dipaksa untuk melunasi hutang yang ditinggalkan oleh orang tuanya yang telah me...