Sinar mentari pagi yang bersinar masuk melalui jendela membuatku terbangun dari tidurku. Merasa masih sedikit mager, aku mengalihkan perhatianku ke arah orang yang paling kucintai di dunia ini, yang saat ini sedang tidur nyenyak di pelukanku tanpa mengenakan sehelai pakaian pun.
“Mmn..., Yuya-kun...”
Aku tidak tahu mimpi macam apa yang kumimpikan tadi malam, tapi satu hal yang pasti, aku merasa sangat bahagia di dalam mimpi tersebut. Aku kemudian membelai kepala Kaede dengan lembut dan menggigit kegembiraan karena menjadi satu dengan Kaede.
“Aku mencintaimu, Kaede-san.”
Aku mencium pipinya dan memeluknya lagi, lalu matanya yang sayup-sayup seperti anak kucing mulai terbuka. Tampaknya aku membuatnya terbangun.
“...Aku juga mencintaimu, Yuya-kun.”
Mengatakan itu, Kaede menggosokkan pipinya ke dadaku seolah-olah dia sedang mencoba menandaiku sebagai miliknya dengan menempelkan aroma dari dirinya kepadaku. Ya ampun, padahal tadi malam dia sudah banyak sekali menandaiku.
“Penting tahu untuk untuk menunjukkan bahwa aku adalah tuannya Yuya-kun. Soalnya bisa merepotkan kalau sampai ada serangga aneh yang menempel padamu. Hanya akulah satu-satunya orang boleh menempel pada Yuya-kun.”
Nah, itu memang benar sih. Aku sendiri juga tidak ingin menempel pada siapa pun selain Kaede, dan aku yakin aku akan jadi gila jika ada serangga yang aneh menempel pada Kaede.
“Fufufu, kurasa kita berdua ini sama-sama posesif, ya.”
“......Kau benar.”
Waktu pagi yang kami habiskan untuk berpelukan dan berbasa-basi begitu damai dan bahagia. Aaaah, aku ingin terus seperti ini sampai siang.
“Ngomong-ngomong, tadi malam kau luar biasa sekali, Yuya-kun. Kau benar-benar menjadi serigala yang memakanku dari ujung ke ujung.”
“...Bukankah kau sendiri juga sama?”
Tadi malam, Kaede berevolusi dari anak kucing menjadi macan tutul yang bertingkah sangat lucu. Pada saat yang sama, jika apa yang di sebut Succubus itu memang benar-benar ada, maka itu mungkin adalah sosok Kaede yang sangat mempesona dan cantik saat dia berada di atas ranjang. Pokoknya, sosoknya itu sangat berbahaya, saking berbahayanya sampai bisa menghancurkan kosa kata serta akal sehat.
“Ngomong-ngomong, kau sukanya posisi seperti apa, Yuya-kun? Aku sih sukanya posisi yang dekat dengan wajahmu supaya aku bisa mencium—“
Alih-alih menyentil kepalanya untuk meredam kegilaan Kaede yang seperti biasanya, aku menciumnya untuk menyegel bibirnya. Dia tampak terkejut untuk sesaat, tapi tak lama kemudian lidahnya mulai melilit lidahku dengan tidak senonoh, manis, dan lengket.
“Mmmn..., Haaah... Issh, itu curang tahu kalau kau melakukannya dengan tiba-tiba. Dan jika kau menciumku seperti ini..., erm, aku jadi terangsang.”
Mata Kaede bersinar dengan cahaya misterius saat dia menjilat bibirnya, dan dia kemudian menelusuri tubuhku dengan jari-jarinya yang putih. Ini buruk, jangan seperti ini, padahal kemarin aku sudah menyegel sosok Succubusnya, tapi dia hendak menjadi Succubus lagi.
“Kau lah yang jangan seperti ini, Yuya-kun. Kau sudah terlanjur membuatku jadi begini..., jadi ayo kita lanjutkan yang tadi malam...”
Dengan demikian, kami berciuman lagi..., dan bercinta.
“Aku bahagia bertemu denganmu, Kaede-san. Sungguh, sangaaat bahagia.”
“Aku juga , Yuya-kun. Aku sangat bahagia bisa berada di sisimu.”
Musim dimana bunga-bunga sakura berkemaran penuh.
Saat-saat dimana awal dari kehidupan sekolah yang baru sudah berada di depan mata.
Tapi sebelum itu, sedikit lagi..., biarkan kami menikmati waktu pribadi yang kami miliki.
KAMU SEDANG MEMBACA
Because I Like You
RomansaSinopsis : ~Ryoushin no Shakkin wo Katagawari Shite Morau Jouken wa Nihon'ichi Kawaii Joshikousei to Issho ni Kurasu Koto Deshita~ ( Judul Asli ) Si MC, Yoshizumi Yuya, dipaksa untuk melunasi hutang yang ditinggalkan oleh orang tuanya yang telah me...