Bab 147 Pesta Perayaan Kemenangan

17 5 0
                                    

"Untuk meryakan kemenangan kita baik dalam tim putra dan tim putri dalam porseni tahun ini, bersulang——!"

""Bersulang——!""

Seperti yang sudah dijanjikan, setelah upacara penutupan porseni, kami Kelas 2B pergi ke restoran yakiniku bersama dengan wali kelas kami, Fujimoto-sensei. Restoran yang kami datangi ini bukanlah restoran berantai, melainkan restoran pribadi. Sekalipun begitu, interior dari restoran ini luas dan memiliki suasana yang santai, jadinya ini tidak terasa seperti restoran yakiniku. Sebenarnya sih, ini masih sedikit terlalu awal untuk makan malam karena sekarang masih pukul 5 lewat, dan selain itu, fakta bahwa kamilah satu-satunya pelanggan yang ada di sini juga cukup membuatku penasaran.

"Sebenarnya saya sudah membuat reservasi sebelumnya karena saya yakin kalau kita akan menang. Dan karena restoran ini dijalankan oleh teman saya, jadi saya bisa fleksibel dan memesan seluruh tempat untuk kita hari ini!"

Fujimoto-sensei mengatakan itu sambil tertawa terbahak-bahak, tapi karena lututnya juga sepertinya ikut tertawa bersamanya, jadi aku yakin kalau ini pasti membuat dompetnya sepi. Lagian sejak awal, kupikir itu adalah hal yang gila bagi seorang guru untuk memasang taruhan pada porseni ini tanpa persetujuan dari siswa-siswinya.

"Kalau kau mikirin detai-detail seperti itu, kau malah akan iba tau, Yuya."

Sambil mengatakan itu, Shinji mengunyah lidah sapi dengan nikmat. Kalau aku tidak salah, dia ini memesan lidah sapi berkualitas tinggi dengan wajah yang amat polos. Sungguh, dia benar-benar pria yang kurang ajar. Mana sini, biarkan aku mencobanya juga!

"Eh, jangan begitu, Yuya-kun. Sebelum makan daging, kau harus makan sayur dulu."

Aku hendak meraih daging yang mengeluarkan aroma yang membangkitkan nafsu makanku, tapi Kaede-san menghentikanku. Kemudian, dia mengambil piringku, dan bukannnya meletakkan daging, tapi dia malah meletakkan salad.

"Pertama-tama kau harus makan sayuran dulu. Jangan khawatir, aku akan pastikan untuk meninggalkan cukup daging untuk kau makan nanti."

"...Baiklah."

Kalau Kaede-san yang bilang begitu, maka aku tidak punya pilihan selain menuruti kata-katanya. Oke, ayo patuh padanya dan makan saladnya terlebih dahulu. Ooh, perpaduan antara selada segar yang renyah dan bawang bombay dengan saus rasa wijen benar-benar yang terbaik!

"Sungguh, di masa depan nanti Kaede-chan pasti akan menjadi sosok istri idaman. Atau mungkinkah, dia memang sudah menjadi seorang istri?"

"Aku yakin, di masa depan nanti Yuya pasti akan menadi beck and call-nya Hitotsuba-san."

Otsuki-san dan Shinji, kedua kekasih tolol ini bahkan hampir tidak menyentuh salad mereka dan berubah menjadi robot yang terus memanggang daging dan memasukkannya ke dalam mulut mereka. Tapi mengesampingkan soal itu, di masa depan nanti aku akan menjadi beck and call-nya Kaede-san? Hahaha, itu lelucon yang sangat lucu!

[Catatan Penerjemah: Beck and call maksudnya akan selalu siap untuk melakukan apapun yang diminta oleh seseorang.]

"Entah dilihat dari sudut pandangnya siapa pun itu, Yoshizumi adalah tipe orang yang akan menjadi beck and call. Malahan, aku tidak bisa membayangkan kalau kau akan menjadi seorang kepala keluarga."

"Bahkan kau juga mengatakan sesuatu seperti itu, Nikaido!"

"Ya ampun, kau gak perlu sampai setertekan itu... Nih, aku kasih kamu sedikit dagingku, jadi gembiralah, oke?"

Mengatakan itu dengan senyum masam, Nikaido kemudian meletakkan dagingnya yang baru dia panggang di piringku yang masih ada tersisa sedikit salad. Aku tidak tahu cara yang tepat untuk mendeskripsikan ini, tapi saat ini bagiku Nikaido tampak seperti sesosok dewi! Aaah, ini adalah daging yang dari tadi ingin aku makan!

Because I Like YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang