Bab Cerita Sampingan 1 Di Saat Empat Angka 1 Berjejeran, Itu Hari Apa Ya?

54 6 0
                                    

[Catatan Penerjemah: Maksudnya empat angka 1 berjejeran itu 11 11 (11 November).]

Istirahat makan siang.

Seperti biasanya, aku, Kaede, Nikaido, Shinji, Otsuki-san dan Yui-chan sedang bersantai setelah menghabiskan makan siang kami di kantin. Saat kami sementara ngobrol-ngobrol, Otsuki-san, si pembuat onar, mengeluarkan sebungkus jajanan. Apa itu adalah camilan setelah makan siang?

"Astaga, kau ini naif sekali, Yoshi. Apa kau tidak tahu hari ini adalah hari apa?"

Ya ampun, topik seperti itu lagi ya? Di bulan November ini , ada banyak sekali ya hari-hari peringatan (?) Bahkan beberapa hari yang lalu, itu adalah hari kesehatan perut.

"Hari ini adalah Hari Pock*! Apalagi, ini adalah sesuatu yang resmi! Dan di hari yang tak terlupakan ini, hanya ada satu hal yang mesti dilakukan! Ya, itu adalah pock* game!"

[Catatan Penerjemah: Hari Pocky adalah sebuat event pemasaran Jepang yang diadakan pada 11 November setiap tahunnya.]

Astaga, apa ini adalah leluconnya Otsuki-san yang biasa? Itu tidak masalah kalau dia memang suka bersenang-senang memperingatkan sesuatu, tapi masalahnya di sini adalah dia tidak hanya ingin bersenang-senang, tapi juga ingin menciptakan masalah. Lah, lah, lah, Yui-chan, mengapa kau bereaksi seolah-olah sedang terkesan. Reaksimu itu malah akan membuatnya lebih menjadi-jadi, tau!

"Hei, Akiho. Jangan bilang kau berniat memainkan pock* game itu di sini?"

"Wow, kau memang jeli, Ai-chan! Ya, itu benar!"

Seriusan mau memainkan pock* game di sini?

Menghadapi pernyataan dari Otsuki-san, Nikaido hanya bisa memegangi kepalanya sambil mengangkat bahu. Kaede tersenyum masam, dan entah kenapa matanya Yui-chan tampak berbinar. Tidak usah ditanya lagi, situasi ini benar-benar yang disebut kekacauan. Oi Shinji, lakukanlah sesuatu.

"Ahahaha..., maaf, Yuya, tapi aku tidak bisa melakukan apa-apa. Kau sendiri pasti sudah tahu, kan? Kalau Akiho sudah menjadi seperti itu, tidak mungkin dia akan bisa dihentikan."

Shinji mengeluarkan tawa kering sambil menggaruk-garuk pipinya. Karena pacarnya saja sudah menyerah, jadi aku tidak punya pilihan selain dengan enggan menaiki kereta yang akan terus melaju tanpa memiliki cara untuk dituruni.

"Baiklah, waktu yang kita miliki tidak banyak, jadi ayo segera mulai game-nya!"

Mengatakan itu, Otsuki-san merogoh-rogoh tasnya dan mengeluarkan enam sumpit yang hanya ada dua dari enam yang ujungnya berwarna merah. Apa dia ingin menggunakan itu sebagai undian?

"Yes! Kau benar, Yoshi! Kita akan menggunakan undian ini untuk memutuskan siapa yang akan bermain dengan siapa! Kalau seperti itu game-nya akan terasa lebih seru, kan?"

Shinji, aku merasa tidak enak terhadapmu tentang ini, tapi kurasa kereta yang akan melaju ini harus dihentikan sebelum berangkat? Ya 'kan? Tidak mungkin 'kan kalau kita akan terus bermain-main seperti ini?

"Yah, kurasa itu tidak masalah. Rasanya ini menjadi semakin menyenangkan."

"...Oi, apa yang kau maksud dengan itu, Nikaido?"

"Apa sih, Yoshizumi, kok kau malah menunjukkan wajah yang ketakutan gitu? Lagian ini cuman game, tau? Mungkin ini memang akan mendebarkan..., tapi pada dasarnya ini cuman game. Atau apakah mungkin kau berpikiran kalau game ini akan memicu adegan ciuman?"

Because I Like YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang