Mandi bareng dengan Kaede adalah momen manis dan merangsang yang sangat menyenangkan.
"Yuya-kun yang bersikap lembut itu memang luar biasa, tapi Yuya-kun yang dalam mode serigala juga luar biasa. Apalagi, kata-kata tidak senonoh yang kau bisikan itu-"
"Aku tidak akan membiarkanmu mengatakannya!! Apa sih yang ingin kau katakan di saat kita mau tidur seperti ini?"Tepat ketika aku sudah bersiap-siap untuk tidur dan naik ke ranjang, sekali lagi Kaede merusak monologku. Kenapa sih dia sampai repot-repot mengingatkanku sesuatu seperti itu?
"Habisnya..., [Hei, Kaede-san. Wajahmu terlihat memerah..., kau kenapa?], kau yang membisikkan kata-kata itu di telingaku adalah pelanggaran, tau! Apalagi, kau terus-terusan mengatakan sesuatu yang membuatku jadi kewalahan..., kau ini benar-benar iblis, Yuya-kun!"
"I-Iblis!? Emang harus sampai sebegitunya, ya!?"
Lagian, yang membuatku jadi ingin berbisik di telinganya itu karena reaksinya Kaede sangat imut. Apalagi saat dia menggelengkan kepalanya dan mengatakan 'tidak', tapi kemudian wajahnya menjadi semerah apel saat dia berbisik 'ya' padaku, itu terasa sangat menyenangkan.
Biasanya, dia akan menggodaku dan secara agresif menempel padaku, tapi di saat-saat seperti itu, dia akan langsung menjadi pediam seperti anak kucing dan mendengkur dengan suara yang imut. Mana mungkin pikiran jernihku bisa bertahan saat menghadapi dirinya yang seperti itu.
"J-Jadi kau memang bersenang-senang, ya! Isssh, kau jahat sekali, Yuya-kun! Dasar mesum! Tolong berhenti membisikan pelecehan verbal seperti itu padaku!"
"...Iya, iya. Kalau kau sampai berbicara sejauh itu, maka aku tidak akan melakukannya lagi..., maaf ya."
"Eh...? K-Kau tidak akan melakukannya lagi?"
Lah, kau sendiri yang tidak mau diperlakukan seperti itu, kan? Karena bagaimanapun juga, aku tidak ingin melakukan apa pun yang tidak kau sukai. Memang sih itu sangat disayangkan kalau aku tidak akan bisa mendengarkan suara imutmu lagi, tapi kedepannya aku tidak akan melakukan sesuatu seperti itu lagi.
"Eh, erm..., umm..., tidak bisakah kau melakukannya dengan tidak berlebihan... A-aku sih tidak membencinya saat kau berbisik di telingaku, atau lebih tepatnya aku sangat menyukai perlakuan seperti itu... J-Jadi aku ingin kau jangan berhenti melakukannya."
"Aku tidak bisa mendengar apa yang kau katakan di akhir tadi..., kalau tidak salah kau menginginkan sesuatu ya? Kau ingin aku berhenti berbisik di telingamu? Atau jangan-jangan..., kau tidak ingin aku berhenti berbisik di telingamu?"
Uuu~, erang Kaede. Aku merasa tidak enak tentang ini terhadapnya, tapi itu sangat lucu ketika melihat pipinya memerah dan mengembung.
"T-Tolong jangan berhenti berbisik di telingaku! Issh, kau sungguh kejam, Yuya-kun! Apa sih yang kau ingin aku katakan di saat ktia mau tidur seperti ini!? L-Lagian, aku tidak ada mengeluarkan suara yang imut! Jadi tolong jangan mengarang-ngarang ingatanmu!"
"Tidak, tidak, tidak..., Kaede-san. Apa kau sudah lupa dengan apa yang terjadi di kamar mandi? Kalau kau mengatakan [Yuya-kun, aku mencintamu] dengan suara yang tidak senonoh, pikiran jernih akan sirna dalam sekejap."
"Kyaaaaaaaaaaaa!!!! Dasar Yuya-kun tolol! Itu memalukan tau, jadi jangan ingatkan aku tentang itu!"
Kaede berteriak, dan kemudian memukuliku dengan bantal. Karena itu terasa menyakitkan, jadi aku ingin dia berhenti memukuli, tapi karena kupikir itu lucu melihat dia yang tersipu malu seperti ini, jadi kuputuskan untuk membiarkannya melakukan apa yang dia mau.
"Iiih, ini semua gara-gara kau mengatakan sesuatu yang aneh, Yuya-kun! Lihat tuh, sekrang sudah masuk jam tidur! Ayo masuk ke dalam selimut!"
Kupikir Kaede lah yang sejak awal membawa arah percakapan kami ke arah ini, tapi aku tidak mengungkit itu dan dalam diam memasuki selimut bersamanya. Kemudian, tentu saja, Kaede mendekatiku dan menempelkan kepalanya di dadaku. Dia melirik ke arahku, dan aku tahu apa yang dia ingin meskipun dia tidak mengatakan apa-apa. Aku memeluknya dengan erat dan lembut seperti apa yang dia inginkan dari tatapannya.
"Ehehe, melakukan ini saat akan tidur memang menyenangkan. Berada di pelukanmu terasa hangat, itu membuatku sangat bahagia."
Saat Kaede mengatakan itu, dia juga melingkarkan lengannya di pinggangku untuk semakin memperat jarak di antara kami. Aroma manis dari tubuhnya yang habis mandi tu membuatku merasa nyaman.
"Selamat malam, Yuya-kun. Aku mencintaimu."
"Selamat malam, Kaede-san. Aku mencintaimu."
Kurasa malam ini aku akan tidur dengan nyenyak
![](https://img.wattpad.com/cover/281662124-288-k862513.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Because I Like You
RomanceSinopsis : ~Ryoushin no Shakkin wo Katagawari Shite Morau Jouken wa Nihon'ichi Kawaii Joshikousei to Issho ni Kurasu Koto Deshita~ ( Judul Asli ) Si MC, Yoshizumi Yuya, dipaksa untuk melunasi hutang yang ditinggalkan oleh orang tuanya yang telah me...