Setelah menyelesaikan telepon dari Taka-san yang memintaku menjaga Rika-chan, aku pergi ke kamar tidur dan mendapati Kaede sedang menungguku, tapi entah kenapa, dia terlihat kesal.
“...Yuya-kun, peluk aku.”
Mengatakan itu, Kaede mengerucutkan bibirnya dan menjulurkan tangannya.
“Maaf membuatmu menunggu. Haruskah kita segera tidur?”
“Yuya-kun, peluk. Peluk aku dengan erat. As soon as.”
Apa maksudnya dia ingin aku memeluknya sesegera mungkin? Tapi mengesampingkan hal itu, sekarang dia sedang dalam keadaan hybrid dimana mode merajuk dan mode manja sedang tercampur.
“Ya ampun, kau ini sungguh anak yang manja...”
Saat itu, aku menyadari bahwa mulutku mengendur. Habisnya, bagaimana menurutmu saat Kaede, yang tanpa mengatakan apa-apa dan mengerucutkan bibirnya, duduk mendatar di tempat tidur dan meminta pelukan? Tidakkah menurutmu itu sangat imut? Kau pasti berpikir itu sangat imut, kan!
“...Aku tidak akan menyerahkan posisi menjadi istri Yuya-kun kepada siapa pun.”
Saat aku memeluknya erat-erat, Kaede menggumamkan sesuatu yang terdengar seperti pernyataan perang. Ketika aku memikirkan bahwa yang sedang dia bicarakan adalah Rika-chan, mau tau mau aku jadi tertawa.
“Ap—!? Kenapa kau tertawa!? Aku sedang serius, tahu! Sekalipun lawannya masih anak kecil, aku tetap tidak boleh lengah! Bahkan seekor singa akan melakukan yang terbaik saat dia memburu kelinci!”
Mengaum ‘Goarrgh’, Kaede menggigit leherku. Itu adalah gigitan yang lembut, dengan keseimbangan sempurna antara rasa sakit dan kenikmatan. Namun, itu segera berubah menjadi sensasi menghisap, dan membuat suatu tanda yang menyiratkan bahwa aku adalah miliknya. Nah, bagaimana aku harus bilangnya... itu adalah sensasi misterius yang menggelitik sekaligus nyaman.
“Hamu... Yuya-kun adalah suamiku. Aku tidak akan memberikannya kepada siapa pun... Mmh, untuk menyiratkan itulah, aku membuat bekas cupang ini.”
Eh? Jadi ini bekas cupang, dan kau membuatnya demi itu?
Pada saat aku menyadari fakta tersebut, itu sudah terlambat. Kaede mengangkat bibirnya, membiarkan benang transparan yang mengilap menetes di leherku, dan kemudian melihat bekas cupang itu dengan puas.
“Fufu. Sekarang penyupangan pada Yuya-kun sudah sempurna. Dengan begini, siapa saja akan bisa langsung tahu siapa sebenarnya istri Yuya-kun.”
Lalu, Kaede menjilat bekas cupang yang dibuatnya dengan penuh kasih sayang.
Duh, jika dia sampai melakukan hal seperti ini padaku, ‘kan aku jadinya juga ingin membuat bekas cupang di tubuhnya.
Mendekat wajahku ke leher Kaede, aku menempelkan hidung ke lehernya dan menikmati aromanya. Aroma jeruk yang menyegarkan meresap ke dalam hidungku dan merambat ke seluruh tubuhku. Aku menjulurkan lidahku sedikit, membasahi kulit putihnya saat aku mencari tempat yang bagus untuk membuat bekas cupang. Jika aku membuatnya di tengkuknya, mungkin itu akan terlalu mencolok. Jika demikian, tempat yang terbaik untuk membuatnya adalah...
“Mmh... Yu-Yuya-kun? Ada apa? Hyauu... Kau menggelitikku!”
Tubuh Kaede tersentak saat lidahku merayap di tubuhnya. Saat dia melirikku yang sedang melakukan itu, pipinya mulai diwarnai merah merona.
KAMU SEDANG MEMBACA
Because I Like You
RomansaSinopsis : ~Ryoushin no Shakkin wo Katagawari Shite Morau Jouken wa Nihon'ichi Kawaii Joshikousei to Issho ni Kurasu Koto Deshita~ ( Judul Asli ) Si MC, Yoshizumi Yuya, dipaksa untuk melunasi hutang yang ditinggalkan oleh orang tuanya yang telah me...