Sama seperti biasanya, aku menyelesaikan latihan sendirianku di kegiatan klub, tapi hari ini ada sesuatu yang berbeda. Kaede sudah pulang duluan.
Alasan untuk itu aku tahu. Itu karena coklat yang ada di sakuku.
“Kaede-san...”
Selama kegiatan klub, di sela-sela kegiatannya, pari siswi datang untuk memberikan coklat kepada anggota tim sepak bola yang mau mereka berikan, termasuk aku, satu per satu. Sebenarnya aku ingin menolak, tapi Shinji, yang berdiri di sampingku, menerima coklat itu dengan senyum menyegarkan, jadi aku harus menerimanya juga. Kaede yang melihat itu membuat menyipit matanya,
“Uh... dasar Yuya tolol... pake malu-malu segala... bodo ah!”
Dan kemudia dia lari. Padahal aku sama sekali tidak malu-malu. Aku ingin memanggilnya, tapi ada beberapa gadis di depanku, jadi aku hanya mengulurkan tangan dan bahkan tidak bisa mengejarnya.
Pada akhirnya, manajer mengurus semua coklat karena mengganggu latihan, dan coklat-coklat itu dibagikan kepada orang-orang yang tepat setelah kegiatan klub. Itu memang agak menyedihkan, tapi memang tidak baik untuk menghalangi latihan. Alhasil, sekarang aku mendapatkan hadiah dari seorang gadis yang wajah dan namanya tidak kukutahui, tapi sejujurnya, aku dalam masalah.
“Sejujurnya, aku tidak berpikir kalau aku akan mendapatkan coklat dari orang lain selain Kaede-san...”
Mungkinkah aku ini tidak berperasaan sehingga tidak berpikir demikian. Tapi itu kan mau bagaimana lagi. Aku mendapatkan cokelat terbaik dari orang yang paling kuinginkan, dan bahkan menghabiskan malam termanis dan terindah dalam hidupku bersamanya.
“Sejak awal mereka harusnya lebih baik jangan memberikan coklat kepada orang yang sudah punya pacar. Yah, aku belum menyatakan perasaanku pada Kaede, jadi dia masih belum bisa disebut pacar...”
Banyak hal yang diberitahukan padaku oleh Shinji hari ini, namun sepertinya Kaede dan aku tanpa sadar membentuk suasana stroberi yang manis. Aku sudah mencoba membantah bahwa aku tidak bermaksud melakukan itu, tapi kedua kekasih tolol itu dengan lantang mengatakan,
“"Diam, Kekasih tolol kedua!"”
Mereka bahkan sampai mengumpat. Apa yang salah ya kira-kira? Apa karena aku berjanji kepada Kaede untuk melihat langit berbintang bersama-sama, atau saat aku mengatakan kalau kami bebas berpelukan saat berduaan saja? Tidak, ataukah mungkin semua itu? Sial, aku tidak tahu.
“Dari pada itu, apa yang harus kukatakan pada Kaede-san...”
Aku tidak bisa memikirkannya. Tau-tau, aku sudah berdiri di depan rumah. Seriusan nih. Apa yang harus kulakukan. Apa Kaede marah? Ataukah dia menangis? Tidak ada gunanya memikirkannya! Masuk ajalah!
“A-Aku pulang...”
Biasanya, dia akan datang ke pintu depan dari ruang tamu sambil berkata ‘Selamat datang kembali’, tapi tidak ada jawaban hari ini. Karena pintu tidak terkunci, tidak diragukan lagi kalau di ada di rumah, tapi di mana dia?
“...Yuya...kun...”
Ada suara nafas yang samar-samar. Itu adalah suara dengan gairah tertentu, berbeda dari suara tangisan. Asal suaranya mungkin dari kamar tidur. Aku menahan nafas dan menyelinap ke tempat kejadian tanpa membuat suara. Ada perasaan seperti mata-mata dengan code name Ular.
![](https://img.wattpad.com/cover/281662124-288-k862513.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Because I Like You
RomanceSinopsis : ~Ryoushin no Shakkin wo Katagawari Shite Morau Jouken wa Nihon'ichi Kawaii Joshikousei to Issho ni Kurasu Koto Deshita~ ( Judul Asli ) Si MC, Yoshizumi Yuya, dipaksa untuk melunasi hutang yang ditinggalkan oleh orang tuanya yang telah me...