Saat makan siang, kami membicarakan rencana kami untuk sisa hari itu. Sejujurnya, doa yang menjadi tujuan kami sudah kami lakukan, jadi sekarang kami bingung mau ngapain. Kaede bilang dia mau berbelanja, tapi aku penasaran, apa yang mau dia beli?
“Kupikir sudah waktunya unuk membeli yang baru. Jadi jika aku memang harus membelinya, aku ingin mendengar seleramu seperti apa?”
“Hmm? Seleraku? Memangnya kau mau beli apa Kaede-san?”
Apa dia mau beli pakaian musim semi? Rok panjang yang dia kenakan hari ini terlihat stylish dan imut, tapi bagiku, Kaede yang punya style yang bagus pasti akan terlihat cocok mengenakan celana ketat. Aku sangat ingin melihat Kaede mengenakan setelan seperti itu.
“Fufu, bukankah itu sudah jelas. Yang mau kubeli itu... pakaian dalam.”
Aku hampir jatuh dari kursiku saat dia mendekatkan wajahnya dan berbisik di telingaku agar tidak ada yang mendengar.
Kau ini bicara apa sih Kaede!?
“Eh, emang gak boleh ya? Aku kepingin memakai sesuatu yang menurutmu itu imut... jadi bisa tidak kau memilihkannya?”
Oi, oi, oi. Kaede akan mengenakan pakaian dalam yang menurutku imut? Aku tidak yakin apakah itu membuatku senang atau malu, tapi yang jelas, apa aku akan punya kesempatan lain untuk bisa melihatnya seperti ini!?
“Tenang saja. Aku akan memakainya setiap malam setelah mandi dan akan mengadakan fashion show hanya untukmu.”
“Hah!? Kau ini bicara apa sih, Kaede-san!?”
“Yuya-kun. Kalau kau berteriak seperti itu, kau akan menganggu pelanggan yang lain, jadi pelankan suaramu sedikit, oke?”
Sekalipun kau mengatakan itu, mana bisa aku tidak berteriak! Err, fashion show setelah mandi!? Aku akan melihat Kaede mengenakan pakaian dalam yang kupilihkan saat tubuhnya masih hangat setelah mandi! Apa-apaan dengan metode pemikat yang canggih ini.
“Kaede-san... sampai seberapa serius kau mengatakan itu?”
“Fufufu, entahlah? Kalau menurutmu sebarapa serius?”
Ahaha. Bahkan sekalipun itu adalah Kaede, dia tidak akan melakukan itu, kan?
“Kalau itu mah... tergantung keadaannya.”
Bukankah ada yang salah dari caramu mengatakannya?
---
Secara tak terduga, Keade benar-benar serius, dan begitu kami memasukii mall, dia menarik tanganku dan menuju ke bagian pakaian dalam.
“E-err... Kaede-san? Kau serius pergi ke sini bersamaku?”
“Ya jelas lah! Jika aku memang harus memakainya, aku ingin menyesuaikan itu dengan seleramu, jadi tolong beri tahu aku pendapat jujurmu.”
Tampaknya aku tidak punya hak untuk menolak. Setelah menelan ludah, aku memantapkan tekadku dan melangkah ke wilayah yang tidak bisa diganggu gugat.
Itu benar-benar surganya laki-laki, suatu tempat dimana pakaian dalam berwarna-warni dipajang di sekeliling pandangan. Ada beberapa pelanggan wanita muda disana-sini, namun Kaede lah satu-satunya yang datang dengan pacarnya. Berkat itu, berbagai pandangan yang menusuk ke arahku terasa menyakitkan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Because I Like You
RomansaSinopsis : ~Ryoushin no Shakkin wo Katagawari Shite Morau Jouken wa Nihon'ichi Kawaii Joshikousei to Issho ni Kurasu Koto Deshita~ ( Judul Asli ) Si MC, Yoshizumi Yuya, dipaksa untuk melunasi hutang yang ditinggalkan oleh orang tuanya yang telah me...