Dafina masih terbangun padahal waktu sudah menunjukkan pukul 23.00 waktu Korea. Dafina meraba-raba sisi kasurnya untuk mencari ponselnya. Ia menatap ke sebuah room chat sambil menunggu telepon dari orang itu.
Satu menit.
Dua menit.
Tiga menit.
Empat menit.
Lima menit.
Sudah lima menit berlalu namun Prince belum menelpon dirinya padahal hari ini adalah ulang tahunnya.
Tring
Sebuah notifikasi muncul di layar ponselnya. Dafina membuka notifikasinya dan banyak yang mengucapkan selamat ulang tahun kepadanya. Ia tersenyum getir, penggemarnya saja mengingat ulang tahunnya bahkan membuat project & amal atas nama dirinya. Tapi sedangkan orang yang ditunggu-tunggu melupakannya. Menyedihkan.
"Sudah lah lebih baik aku tidur saja."
Dia menaruh ponselnya di nakas lalu membaringkan tubuhnya ke atas kasur. Saat akan masuk ke alam mimpi, ponselnya bergetar.
"Siapa sih yang ngeganggu?! Udah tau mau tidur," geramnya.
Dia mengambil ponselnya dan ingin mematikannya, namun matanya langsung membulat ketika layarnya menampilkan ajakan video call dari orang yang ditunggu-tunggu oleh dirinya.
Tanpa berlama-lama, Dafina langsung turun dari tempat tidurnya dan berlari ke kamar mandi untuk mencuci mukanya.
"Kamu baik-baik kan?" Terdengar nada cemas dan khawatir dari pertanyaan yang di berikan Prince.
Dafina mengangguk. "Iya aku baik-baik saja, Prince. Kalau kamu gimana? Udah selesai proyeknya di Meksiko?"
"Syukur deh kalau gak kenapa-kenapa, aku kira kamu kenapa-kenapa karna lama angkat telepon ku. Kalau diri ku lagi gak baik karena batin ku merindukanmu sementara fisik ku kelelahan karena beberapa hari ini mengerjakan proyek di Meksiko." Prince menjawab semua pertanyaan yang di lontarkan kepadanya. Dafina bisa melihat bahwa Prince masih memakai setelan kantor dan sedang merebahkan diri di atas kasur, pasti pria itu baru pulang dari pekerjaannya.
"Ada apa kamu menelpon ku?" Dafina menatap Prince dan berharap bahwa pria itu menelponnya untuk meminta maaf atau mengucapkan selamat ulang tahun kepadanya
Alis Prince bertautan, "Memangnya kenapa? Seorang pria tidak boleh menelepon kekasihnya? Aku menelepon mu karena aku ingin bilang sesuatu."
Wajah Dafina langsung berbinar-binar saat mendengarnya. "Apa yang ingin kamu bilang? Katakan pada ku ayo Prince."
"Sepertinya aku akan lama di Meksiko karena proyek ini. Dan semakin lama aku berada disini semakin besar rasa kangen ku sama kamu," ujar Prince menatap mata Dafina.
Hal itu membuat Dafina kecewa. Berarti Prince meneleponnya hanya untuk bilang bahwa dirinya akan memperpanjang masa tinggal di Meksiko.
"Sepertinya kau sangat senang di sana." Dafina mulai memancing.
"Lebih senang lagi jika kamu berada di samping ku dan Ara. Gimana pekerjaan kamu di sana?"
"Aku baik disini Prince, besok group ku akan tampil di MMA dengan membawakan lagu 123 dan kill the enemy," jawab Dafina.
"Aku ingin sekali menonton kamu performance secara live tapi sayangnya tidak bisa. Sorry honey." Terdengar suara penyesalan dari nadanya. Dafina menatap kedua bola mata pria itu untuk mencari kebohongan tapi ia tidak bisa membacanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
WAY OF LIFE (ON GOING)
Romance"We have to be someone else even though we don't want to do it ourselves." #262 world - Sabtu, 3 April 2021 #5 Hollywood - Jum'at, 3 September 2021 #386 Petualangan - Rabu, 6 Oktober 2021 #307 Petualangan - 5 Maret 2022