CHAPTER 25

6 1 0
                                    

Butuh waktu sekitar empat jam untuk ia sampai di kantor. Prince langsung masuk setelah ia melemparkan kunci mobil ke penjaga untuk di parkirkan. Pria itu melangkahkan kakinya dengan lebar menuju ruang kerja.

"Alexander!"

"What? You just arrived already screaming. I'm not so stupid that you have to scream." Alexander berdecak sebal.

(Apa? Kamu baru datang udah teriak-teriak. Saya gak budek sampai kamu harus teriak-teriak.)

"What does this mean?!" Prince melemparkan handphone miliknya ke Alexander yang ditangkap baik olehnya.

Alexander mengernyit, merasa bingung kenapa Prince bertanya tentang artikel ini kepada dirinya. Jelas-jelas pria itu bisa membacanya sendiri. "As you know Prince, in this article it is clearly written that Dafina and Jungkook are rumored to be dating-"

(Seperti yang kamu ketahui Prince, di artikel ini tertulis dengan jelas bahwa Dafina dan Jungkook dirumorkan menjalin-)

"I KNOW! I ALREADY READ IT WITHOUT YOU KNOWING," ucap Prince dengan nada tinggi.

(SAYA TAU! SAYA SUDAH MEMBACANYA SENDIRI TANPA KAMU KASIH TAU).

"Then if you already know it clearly why ask me?" hardik Alexander sebal.

(Lalu jika anda sudah mengetahuinya dengan jelas kenapa bertanya kepada ku?)

"You're so bad." Prince memijat pelipisnya sambil memejamkan kedua mata. Saat jam istirahat kantor dirinya mendapatkan sebuah pesan dari seseorang yang dirinya tidak ketahui. Pesan tersebut membuat Prince sangat kacau dan tidak tenang sama sekali. Ingin sekali ia memotong kedua tangan orang yang sudah menulis artikel tersebut.

"Cancel the meeting for the next few days and get ready for a flight tonight to Seoul!"




ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ

Ada hal yang begitu membuatnya merasa sangat kesal setiap kali mengingat artikel tersebut. Prince menatap lurus ke depan dengan tatapan yang sulit diartikan.

"Are you still thinking about the article?" Alexander bersuara dengan pandangan fokus menyetir.
(Kau masih memikirkan artikel tersebut?)

"I don't know what happened to me, I shouldn't be like this." Prince menghela nafas yang begitu berat, ia menjawab pertanyaan dari Alexander tanpa menatap pria itu.
(Saya tidak tahu apa yang terjadi padaku, harusnya saya tidak seperti ini.)

Alexander melirik sekilas Prince. "I can't help you when it's about your feelings."
(Aku tidak bisa membantu dirimu jika masalah itu menyangkut tentang perasaanmu.)

"I know you can't really help in this matter. I should have been prepared to be in this kind of situation after deciding to go this far with her," ucapnya rendah diri.

(Saya tahu kamu memang tidak bisa membantu dalam masalah ini. Seharusnya saya sudah siap berada di situasi seperti ini setelah memutuskan untuk menjalin hubungan sejauh ini dengannya).

Alexander terkejut mendengar balasan yang dilontarkan Prince, kenapa pria itu jadi dramatis. "That's not what I meant Prince. I mean, when it comes to your and Dafina's feelings, I really can't help you guys understand what each other wants."

WAY OF LIFE (ON GOING)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang