CHAPTER 45

7 1 0
                                    

"Jakarta?!"

Dafina mengucapkan kata tersebut dengan nada terkejut. Tidak lama kemudian, Dafina menepuk jidatnya sendiri. Bagaimana ia bisa lupa kalau diriny sedang berada di Jakarta.

"Lu mabok?"

Dafina menggeleng. "Gue cuma lupa aja kalau kita lagi di Jakarta."

Mereka telah sampai di ibu kota Indonesia yaitu Jakarta, dari lima belas menit yang lalu. Dafina memilih untuk tidur selama perjalanan di mobil karena secara tiba-tiba ia merasa mabuk kendaraan.

"Apa kita udah sampai di rumah gue?" tanya Dafina setelah menyadari mobilnya berhenti di suatu tempat.

"Belum sampai rumah. Gua mau beli minum dulu, lu mau nitip minuman apa?"

"Cappucino," jawab Dafina singkat sembari mengecek handphonenya.

"Mau begadang nanti malam lu?" tebak Claura.

"Liat aja ntar, gue begadang apa kagak. Gue mah kalau udah ngantuk ya ngantuk aja walaupun udah minum kopi. Tidak mempan dengan istilah kalau minum kopi membuat seseorang tidak bisa tidur."

Claura yang mengerti hanya menganggukkan kepalanya. Setelah itu Claura segera masuk ke dalam Starbucks meninggalkan Dafina yang memilih menunggu di dalam mobil. Dafina mengecek handphonenya selagi menunggu Claura kembali.

Dafina membuka grup chat agensi, The Queen, semua idol, serta sosial media pribadinya. Dafina menutup handphonenya karena merasakan ingin buang air kecil. Dengan segera Dafina memakai topi dan masker berwarna putih, lalu turun dari mobil dan berlari menuju kamar mandi.

"Leganya," ucap Dafina setelah membuang bebannya. Ia keluar dari closet dan berjalan ke depan cermin, lalu membenarkan tampilannya.

"Gue boleh minta foto sama lo?"

Dafina sedikit tersentak kaget. Ia langsung menoleh ke arah sumber suara tersebut, melihat lebih jelas siapa yang sedang berbicara kepadanya.

"H-hm boleh kok," jawab Dafina tersenyum.

Perempuan tersebut mengeluarkan handphone dan membuka kamera handphone. Lalu mengarahkan kamera ke arah cermin.

"Kita foto mirror selfie ya," ucapnya yang diangguki Dafina.

Cekrek📸

"Makasih udah mau foto sama gua."

Dafina mengangguk. "Sama-sama. Kalau gitu saya pamit duluan ya."

"Tunggu." Perempuan itu menghentikan langkah Dafina yang ingin keluar dari kamar mandi.

"Apa kabar?" tanyanya.

Dafina mengernyitkan keningnya, bingung. Kenapa orang di depannya ini menanyakan kabar tentangnya, seolah-olah kaya sudah mengenal lama.

"Baik, terimakasih. Gimana kabar kamu?" Dafina bertanya balik.

"Yakin? Tapi menurut gua, lo kaya lagi gak baik-baik aja. Mata panda lo keliatan tuh," ujar perempuan itu.

"Nih orang ngapain dah. Sokab aja dah nih cewek. Kagak tau apa gue mau tidur lagi di mobil," batin Dafina.

Dafina ketawa kecil sebelum membalasnya, "Ah ini cuma kurang tidur aja, biasa urusan pekerjaan."

"Oh begitu."

"Saya pamit dulu ya soalnya udah ditungguin sama manager di mobil," pamit Dafina yang masih berusaha tetap tenang.

"Oke. Hati-hati."






WAY OF LIFE (ON GOING)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang