Malam hampir menginjak pukul dua belas ketika perayaan yang diselenggarakan di istana kepresidenan Dubai baru usai. Satu persatu orang mulai meninggalkan istana tersebut. Namun, di dalam istana lebih tepatnya di ruang kamar istirahat Dafina & Rouse, mereka bertiga sedang beradu argument mengenai siapa yang membawa Dafina pulang dalam keadaan gadis itu teler berat.
Keadaan Dafina saat ini benar-benar mabuk berat. Pada acara foto bersama antara Raja Dubai dengan semua presiden, Dafina berjalan mengelilingi aula untuk mencari minuman dengan ditemani Sooya. Ia melihat ada sebuah gelas yang terisi air bening. Tanpa berpikir apapun Dafina langsung menenggak minuman tersebut sampai kandas.
Setelah itu mereka berdua kembali ke tempat awal. Beberapa saat kemudian Dafina merasa seperti tidak ada yang beres di dirinya, kepalanya terasa sangat berat, dan ia tidak bisa mengendalikan diri. Sooya yang berdiri di sampingnya melihat gelagat Dafina yang mulai aneh. Dengan segera ia membawa gadis itu menuju kamar, tapi sebelum itu dirinya mengirimkan pesan kepada Rouse dan Zennie agar menyusul ke kamar secepatnya.
Sesampai di dalam kamar, Dafina mulai kehilangan kesadaran dirinya. Sooya dan yang lainnya mencoba menyadarkan dirinya tapi tidak berhasil dikarenakan gadis itu sedang dikuasai oleh alkohol. Mereka menghela nafas panjang saat mengingat bahwa Dafina tidak pernah meminum alkohol. Bagi orang yang baru meminum alkohol maka efek mabuk mudah merasuki tubuhnya walaupun hanya meminum sedikit saja.
"Dafina! Wake up! We have to go back to the hotel."
(Dafina! Ayo bangun! Kita harus pulang ke hotel.)Dafina yang sedang meracau tidak jelas hanya bergumam pelan ketika mereka mencoba menyadarkan dirinya.
"Go home? Where to?"
(Pulang? Kemana?)"Hotel, Fin. Come on, let's go home because it's almost twelve o'clock at night."
"But how do we get Dafina out of the palace without getting caught by the media?"
(Tapi bagaimana kita membawa Dafina keluar dari istana tanpa ketahuan dari para media?)"Yes, you are right too. There's no way we can take Dafina in this condition, let alone until the media finds out." Mereka bertiga berpikir keras bagaimana caranya mereka pergi dari istana tanpa diketahui media. Masalahnya mereka tidak mengetahui seluk-beluk istana ini.
(Iya kau benar juga. Tidak mungkin kita membawa Dafina dengan keadaan seperti ini apalagi sampai diketahui para media.)Zennie mengangkat tangan tinggi-tinggi. "How about we just ask Princess Futtaim or Prince Faza for help? I'm sure they want to help us," usul Zennie.
(Bagaimana kalau kita minta tolong saja kepada Putri Futtaim atau Pangeran Faza? Aku yakin mereka mau membantu kita)."Hmm it can also be as you suggest, then I will seek help."
(Hmm bisa juga seperti yang kamu sarankan, kalau begitu saya yang akan mencari bantuan.)Sooya langsung keluar dari kamar dengan tujuan mencari Pangeran Faza atau Putri Futtaim. Tapi dimana ia harus mencari mereka berdua di istana besar ini? Sooya bertanya-tanya kepada para pelayan yang berlalu lalang di hadapannya mengenai keberadaan Pangeran Faza dan Putri Futtaim.
"I saw Prince Faza earlier in his study," jawab pelayan yang ditanya Sooya.
(Aku lihat Pangeran Faza tadi ada di ruang kerjanya)."Where is Prince Faza's workspace?" tanya Sooya kepada pelayan itu.
(Dimana ruang kerja Pangeran Faza?)"From here you can go to the right, after that just go straight. Then you turn left on the second left turn. Prince Faza's workspace is in the far corner."
(Dari sini kamu bisa ke arah kanan, setelah itu lurus saja. Nanti kamu belok kiri pada belokan kiri yang kedua. Ruang kerja Pangeran Faza ada di paling pojok.)
KAMU SEDANG MEMBACA
WAY OF LIFE (ON GOING)
Romance"We have to be someone else even though we don't want to do it ourselves." #262 world - Sabtu, 3 April 2021 #5 Hollywood - Jum'at, 3 September 2021 #386 Petualangan - Rabu, 6 Oktober 2021 #307 Petualangan - 5 Maret 2022