Devano menyandarkan punggungnya di bangku mobil. Sejenak ia menutup matanya, berharap bahwa dirinya sempat sampai di tempat tinggal Dafina yang baru. Devano berserta keluarganya datang ke tempat tinggal Dafina yang baru setelah meminta izin pada orang tua Dafina.
"Bu, kita sudah sampai."
Suara sopir pribadi keluarga membuat Devano terbangun dari tidurnya. Devano mengusap matanya yang terlihat seperti orang habis bangun tidur.
Mereka menatap tiba orang yang membuka pintu mobil sambil berucap, "Welcome to Dafina Palace."
Mereka menganggukkan kepala pelan dan melangkahkan kaki keluar dari mobil. Mata mereka langsung melotot saat pertama kali melihat mansion megah di hadapannya.
"Apa ini benar tempat tinggal Dafina?" tanya Devano pada salah satu orang yang membuka pintu mobil.
"Benar Tuan, nyonya besar sudah menunggu kalian semua di ruang tamu," jawabnya.
Devano diam membisu setelah mendapat jawaban yang ia ingin ketahui. Dengsn diantar oleh para penjaga menuju ruang tamu, mereka semua menatap takjub dengan desain mansion megah ini.
"Kalian semua bisa duduk di sini dahulu, saya akan memanggil nyonya besar dahulu," ucap seorang penjaga sebelum pergi dari sana.
"Baiklah."
ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ
Duarrrr
Bunyi petir yang saling bersahutan membuat Dafina mengalihkan pandangannya dari televisi. Matanya menatap ke arah luar dari jendela kamar tidurnya.
"Hujan...," gumam Dafina saat dirinya melihat rintik-rintik air yang jatuh dari langit. Padahal belum lama ini langit tidak terlihat mendung tapi sekarang sudah hujan dalam sekejap.
Tes Tes Tes
Awalnya hanya rintikan saja, tapi sekarang hujan sudah membasahi kota Jakarta. Dafina bangun dari tidurnya dan beranjak untuk menaikkan pemanas di dalam kamarnya. Setelah merasa suhu di kamar terasa menghangat, gadis itu melanjutkan menonton film di televisi.
Tok Tok Tok
Baru saja Dafina menikmati acara yang disuguhkan televisi, tapi suara ketukan pintu membuat dirinya terusik. Awalnya Dafina ingin mengabaikan ketukan tersebut, palingan salah satu asisten rumah tangga menyuruhnya untuk olahraga, tapi sayangnya saat ini dia sedang malas untuk berolahraga.
Tok Tok Tok Tok Tok Tok
Dafina semakin kesal lantaran bukannya berhenti tapi malah bertambah ketukan di depan pintu kamarnya. Dengan langkah cepat, Dafina bangkit dari tidurnya dan berjalan menuju pintu kamarnya.
"Ada apa, Bi?" tanya Dafina kesal.
"Nona Dafina dipanggil oleh nyonya besar untuk segera menghampirinya di ruang tamu karena ada tamu yang ingin menemui nona," ucap pelayan tersebut.
"Baik, bilang pada Mama bahwa saya akan segera ke sana dalam beberapa menit."
ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ
"Mama."
Suara Dafina terdengar barengan dengan suara pantopel yang dipakainya. Dari dia menuruni anak tangga terdengar bahwa Mamanya sedang mengobrol dengan seseorang.
"Ayo ke sini Kak, salim sama Tante Iis dan Kak Salsa," ujar Fani.
Dafina berhenti melangkahkan kakinya. Dia begitu kaget saat melihat bahwa Devano dan keluarga pris itu ada di tempat tinggalnya, yang berarti sedari tadi Mamanya bicara dengan mereka. Bahkan Dafina tidak sadar bahwa Mamanya sudah bangun dari duduknya dan berdiri di hadapannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
WAY OF LIFE (ON GOING)
Romance"We have to be someone else even though we don't want to do it ourselves." #262 world - Sabtu, 3 April 2021 #5 Hollywood - Jum'at, 3 September 2021 #386 Petualangan - Rabu, 6 Oktober 2021 #307 Petualangan - 5 Maret 2022