CHAPTER 14

6 1 0
                                    

Prince terkekeh geli melihat gadisnya yang tertidur di dalam mobilnya. Setelah perasaannya di terima olehnya, pria itu mengajak Dafina berjalan-jalan berdua untuk merayakan hari pertama mereka sebagai sepasang kekasih.

Prince menengok ke belakang lalu mengambil sebuah topi dan masker yang berada di sana. Di pakaikan ke gadisnya. Dia tidak mau kalau gadisnya mendapatkan kesalahan yang menimbulkan keburukan pada karirnya.

Sebenarnya dia bisa saja membeli atau bahkan menghancurkan perusahaan yang membuat nama gadisnya tercemar buruk di dunia. Tapi dia tidak mau membuat Dafina-nya marah.

Pria tampan itu keluar dari mobil dan berlari kecil ke arah pintu penumpang. Prince menggendong Dafina dengan bridal style memasuki sebuah gedung Entertainment. Ia mengantar Dafina ke lantai 8 yang dimana merupakan tempat tinggal kekasihnya dengan groupnya.

Tok Tok Tok

Tidak lama kemudian, muncul satu perempuan yang membukakan pintu untuk mereka. Prince segera masuk ke dalam dan menidurkan Dafina di kamarnya.

"She's just tired because all day I took her for a walk. If you wake up later, don't forget to be reminded to take vitamins so that your endurance is strong."
(Dia hanya kelelahan karena seharian ini saya mengajaknya jalan-jalan. Jika sudah bangun nanti jangan lupa diingatkan untuk meminum vitamin supaya daya tahannya kuat.)

"Do you have a schedule tomorrow? Or do something?" lanjutnya.

"Yes. Tomorrow the four of us will have a meeting for our newest comeback song and Dafina's solo debut," jawab Rouse.
(Ya. Besok kami berempat akan meeting untuk lagu come back terbaru kami serta debut solo Dafina.)

"Oke thanks." Setelah mengatakan itu, Prince langsung pamit untuk pulang ke rumahnya.

ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ

"Morning," sapa Sooya kepada semuanya.

"Morning too, Sooya-ah."

"Dafina sudah pulang?" tanya Sooya.

"Sudah tapi belum bangun, palingan sebentar lagi bangun," jawab Rouse sambil memakan cemilan.

"Dia pulang jam berapa? Di antar siapa?" tanya Sooya.

"Hm kalau gak salah sekitar jam 2 pagi deh, di antar sama bule yang itu."

"Maksudnya Prince Charming De Luca Mackenzie itu? Bule dari Amerika itu?" tanya Zennie memastikan. Rouse mengangguk mengiyakan.

"Aku curiga kayanya diantara mereka berdua ada hubungan," ucap Zennie menatap yang lainnya.

"Emang mereka berdua ada hubungan, unnie lupa kalau beberapa hari yang lalu mereka berdua Photoshoot bersama?"

"Ani. Maksud ku bukan begitu chagiya. Maksud ku dalam kategori 'hubungan' itu semacam pasangan kekasih maybe?"

"Oh. Kalau begitu kita bertanya saja padanya saat sudah bangun nanti. Semoga saja adik kecil kita tidak membuat skandal yang menggemparkan."

"Semoga."

ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ

Hampir tiga bulan lamanya, mereka berempat menyiapkan diri untuk come back mereka sebelum meluncurkan debut solo dari maknae The Queen. Mereka berserta para tim berlatih mulai dari MV, Koreografi, pemotretan, busana & tata rias, dan masih banyak lagi. Kali ini mereka membawakan tema tentang mytologi di dalam lagu come back mereka nanti.

"Daebak kemampuan dance kita meningkat. Semuanya sudah selesai tinggal siap untuk di post saja," puji Zennie dengan tatapan bahagia.

"Jelas-jelas dong, siapa dulu yang mengajarinya. Aku gitu loh," sahut Rouse sombong, membuat mereka bertiga jengah ingin sekali melemparnya ke samudera Hindia.

"Yayaya, kau memang juara dalam dunia per-halu-an." Ucapan Sooya membuat Rouse mencibirkan bibirnya.

"Ayo kita pulang unnie, Dafina bau istirahat. Semua badan ku pegal-pegal," pintanya memohon.

Come back kali ini sangat memakan waktu, tenaga, dan tempat. Semoga saja semua ini terbayar impas nanti.

ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ

"Unnie Rouse kalah yeayy!!" seru Sooya kegirangan. Gadis itu langsung menuangkan bedak tabur ke tangannya lalu langsung mencemongi wajah Rouse yang duduk dengan pasrahnya.

"Rasakan ini unnie hahaha." Dafina dengan sengaja menumpahkan semua bedak itu ke rambut Rouse sampai tidak tersisa. Membuat tubuh Rouse penuh dengan bedak.

Mau melawan pun tidak bisa, karena dirinya kalah dalam permainan UNO sialan itu.

"Hahahaha." Suara gelak tawa dari Zennie, Sooya, dan Dafina saat melihat hasil buatan mereka.

ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ


Sementara di negara lain, Prince kembali ke kantornya dengan wajah kusut dan kancing kemeja bagian atas kebuka. Hal itu membuat siapa saja merasa takut atas aura yang dikeluarkannya. Mereka semua tidak berani bertanya apa pun kepada bos mereka. Mana berani mengganggu seorang harimau yang sedang kelaparan? Dan benar saja setelah tiba di ruangannya, pria itu langsung membanting semua barang yang ada di atas meja.

Sialan! Bajingan!

Sialan sekali pria itu! Berani sekali dia bermain-main dengan dirinya. Siapa Algarve yang berani sekali menyaingi dirinya? Dia belum tau seberapa kuasa dirinya.

Sambil mondar-mandir Prince menempelkan ponsel di telinganya.

"I want you to do something."
(Aku ingin kau melakukan sesuatu.)

"...."

"Are you listening to me?!"
(Apa kau mendengarkan ku?!)

"...."

"Delete everything related to the Algarve! Right now! I don't want to meet or have any relationship with him."
(Hapus semua yang bersangkutan dengan Algarve! Sekarang juga! Saya tak ingin bertemu atau menjalin hubungan apapun dengannya.)

"...."

"This is a direct order from me. Do you understand what that means?!"
(Ini perintah langsung dari saya. Kau paham maksudnya?!)

"...."

"If I still have any relationship with him, you will know the consequences."
(Kalau sampai saya masih menjalin hubungan apapun dengannya, kau akan tau akibatnya.)

"...."

Prince kembali mondar-mandir. Tak berhenti berpikir bagaimana caranya untuk menjatuhkan lawan bisnisnya. Saat sedang berpikir, senyum mengembang di wajahnya.

"Sudah lama tidak ke Korea."

ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ

WAY OF LIFE (ON GOING)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang