CHAPTER 49

6 1 0
                                    

Nih yang kangen sama Rifqi

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Nih yang kangen sama Rifqi. Tuh bocah nongol-nongol udah bukan remaja lagi, udh mau dewasa aja mana glow up :v





ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ

Mereka tidak menyangka kalau pertandingan basket siang ini akan se-sengit ini. Sudah berulangkali kedua tim memasukkan bola ke dalam ring bahkan sampai mengeluarkan emosi hingga sedikit beradu fisik antar sesama. Ketua acara dan team-teamnya sedikit kewalahan karena sedari tadi harus bolak-balik mengobati para pemain yang terluka akibat benturan fisik yang terjadi.

Skor yang dihasilkan kedua tim tidak jauh berbeda. Hal itu membuat pemain semakin geretan melihatnya. Siapa yang akan menang menurut kalian? Apakah tim Rifqi atau Rayn?

Sepanjang pertandingan, pandangan dan perhatian Dafina tak pernah lepas dari lapangan.

"Serius banget mbak." Claura menyenggol lengan Dafina. Ia terkekeh geli saat melihat wajah sewot sekaligus salah tingkah Dafina. "Santai dong, Daf, gue cuma ngomong doang. Gak usah sewot kalau gak benar," ucap Claura menahan tawanya.

"Tapi gak ada masalahnya sih ngeliatin mantan. Manalagi mantannya cakep benar. Justru lo aneh kalau gak kagum sama cogan seperti dia. Cewek yang gak glowing aja pasti nyarinya cowok yang glow up." Claura tersenyum penuh arti.

Claura memang tidak tahu apa yang terjadi di kehidupan SMK Dafina. Namun ia percaya bahwa apa yang dilakukan pria itu kepada Dafina saat dulu, Dafina masih menyimpan rasa kagum, khawatir, penasaran, dan suka walaupun itu hanya sedikit.

"Sok tau lu. Gue mah udah biasa banget ngeliat mereka kaya gitu saat dulu," alibi Dafina.

"Gak percaya gua. Walaupun gua gak tau apa yang terjadi di kehidupan lu saat SMK. Namun gua percaya bahwa apa yang dilakukan pria itu kepada lu saat dulu, lu sebenarnya masih menyimpan rasa kagum, khawatir, penasaran, dan suka walaupun itu hanya sedikit."

Claura melihat secara langsung mata sayu Dafina yang sedang menatap pria yang bernama Rifqi. Terlihat jelas di sorot mata tersebut terpancar rasa sakit sekaligus penasaran.

"WOOOOO!!! Liat Daf, Rayn memasukkan bola ke dalam ring. Astaga, poin tim mereka seri! Hebat! Persaingan yang sengit," ucap Bunga heboh.

Ponsel Bunga tiba-tiba berbunyi. Bunga langsung mengakat panggilan tersebut setelah melihat siapa yang menelepon dirinya.

"Hallo Chelle, ada apa?" Bunga langsung bertanya setelah sambungan telepon terhubung. Dia meletakkan handphonenya di depan telinga sebelah kanan.

Dafina yang mendengar Bunga menyebutkan nama Michelle, langsung menatap ke arah perempuan itu. Namun sayangnya Dafina tidak bisa mendengar apa yang mereka obrolkan. Namun dilihat dari raut wajah Bunga, Dafina bisa menebak bahwa ada suatu kendala yang terjadi.

Beberapa saat kemudian, Bunga memutuskan panggilan tersebut. Wajahnya terlihat cemas. Sepertinya masalah yang terjadi bukan masalah biasa-biasa saja.

WAY OF LIFE (ON GOING)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang