prolog

26.4K 1.6K 65
                                    

Hiks.... hiks
 

"Kenapa..kenapa begini, pa..padahal GUE NGAREP HAPPY ENDING! TAPI KENAPA MALAH SAD ENDING BANGSAT?!"

Namaku adalah Arin, Arin Alesta. Aku seorang otaku akut. Dan sekarang aku sedang menangisi ending komik favoritku yang ternyata jauh dari ekspetasiku.

"KENAPA ADIM HARUS--hik--MATI SIH?!" Komik yang sedang aku tangisi sekarang ini adalah komik BL atau gay. Yap, aku adalah penyuka bl atau bisa dibilang seorang fujoshi.

Dan komik ini menceritakan tentang Adim, seorang cowok dingin tapi ganteng yang menyukai seorang murid pindahan laki-laki yang sungguh amat manis tetapi penakut, bernama Raska.

Setelah menghadapi berbagai rintangan cinta, Adim akhirnya bisa menyatakan cintanya kepada Raska dengan romantis tentunya.

Tetapi tiba-tiba sebuah peluru menembus dada kiri Adim yaitu tepat dijantungnya. Dan yang membuatnya mendapatkan peluru itu adalah Roni, sang antagonis utama yang cinta mati kepada Adim.

Sebenarnya Peluru itu ditujukan untuk Raska tetapi setelah melihat Roni menodongkan pistol dari jauh bersiap-untuk menembak Raska. Adim dengan cepat melindungi Raska dan menggantikannya tertembak.

"Roni brengsek! Muka lo sih emang ganteng tapi kelakuan lo kek anjing BANGSAT!" Aku benar-benar tidak terima komik favoritku ini menjadi sad ending.

"ARIIN!! JANGAN TERIAK-TERIAK UDAH MALEM." Yang berteriak itu adalah mamaku. Memang sekarang sudah malam, karena aku pikir tadi akan berakhir dengan happy ending jadi aku membacanya waktu malam agar lebih mendalami. Tapi siapa sangka malah membuatku depresi.

"IYA MA--hik." Akh sial sepertinya aku cegukan karena kebanyakan menangis. Eh tapi emang bisa gitu ya?.

Karena kamarku dilantai dua aku turun kebawah untuk mengambil minum. Tetapi disana aku melihat mama dan papa menenteng banyak makanan dan menaruhnya di meja makan.

"Makanan dari mana tuh mah?" Tanyaku saat sudah didekat mereka. "Gak tau, tadi dianter ojol. Nama pengirimnya pun tidak ada." Jawab mama sambil memutar-mutarkan kresek besar berwarna putih itu.

"Ooh pasti dari kakak." Sahutku. Aku adalah anak bungsu. Aku mempunyai kakak perempuan bernama Aini. Dia sekarang tinggal sendiri dikost an dekat kampus. Katanya sih biar gak jauh-jauh buat berangkat ngampus.

Papa sama mama mengangguk setuju dengan perkataanku. "Wah ayam krispi!" Pekikku ketika melihat makanan kesukaan ku. Tanpa basa-basi aku langsung mencomot satu potong ayam krispi.

"Uwahh mwantwb." Kataku sambil mengunyah makananku. "Cuci tangan dulu sana ih." Mama datang sambil membawa piring untuk meletakkan makanan lain.

"Hehe dah keburu habis." Kataku sambil nyengir kuda. Mama hanya menggeleng-gelengkan kepala melihat tingkahku.

"Halo kak, gak biasanya ngasih makanan tanpa ngabarin." Kata Papa yang sedang menelpon kakak.

"Makanan apa pah?"

"Lho? Makanan yang kamu anter lewat ojol lah."

"Nggak kok, aku aja baru selesai nugas bareng temen."

"Eh? Jadi bukan kamu yang ngirim?"

"Nggak pah, sumpah deh."

Tiba tiba muka papa berubah suram. Aku yang masih setia makan pun bertanya sama papa.

"Kenapa pa?" Tanyaku. "Bukan dari kakakmu.." kata papa menjeda kalimatnya. Aku dan mama pun bertanya-tanya.

Tapi tiba-tiba kepalaku pusing, pandanganku mulai kabur. Aku bisa mendengar suara papa dan mama yang berteriak histeris, dan akhirnya semuanya pun jadi gelap.



Sebuah cahaya putih menyilaukan menembus mataku. Dan lama-kelamaan hilang. Aku pun membuka mata walau agak berat, ah pasti aku habis keracunan. Papaku adalah pemilik sebuah kafe yang baru-baru ini sedang naik daun. Kafe kami menjadi sangat populer mengalahkan kafe-kafe lain. Tentunya itu membuat beberapa orang menjadi dendam pada papa dan keluarganya yang mencakup diriku yang manis ini.

Disaat sedang berpikir dengan otak pintarku imi, tiba-tiba badanku terasa diangkat keatas dengan pelan.

"Oeekkk!" Eh? S-suara ku? SUARAKU KENAPA?! Aku berniat bersuara lagi, siapa tau aku salah dengar kan. Tapi belum aku membuka mulut suara seorang perempuan masuk keindra pendengaranku.

"Selamat bu, bayi anda perempuan" Aku memutar kepalaku dan melihat ke atas. Disana terlihat seorang perempuan yang masih cukup muda, kira-kira umurnya 26 tahun mungkin.

'Woo dadanya besar.'

Abaikan itu. Tapi tunggu! Dia bilang apasih? Bahasa apa yang dia gunakan?

Dia menggendongku sambil berjalan kedepan.

'Buset kuat banget nih orang, udah dadanya besar, kuat lagi. Nikmat mana yang engkau dustakan?' batinku terheran-heran. Masa sih dia dengan mudahnya mengangkat aku seorang bocah SMA yang mempunyai berat badan 57 kg.

"Sayang kamu telah berjuang." Aku mendengar ada suara seorang laki-laki yang lumayan dekat. Aku menoleh dan WAW ganteng banget woi!

"Silahkan." Kata perempuan yang menggendongku. Dia menggunakan jas putih, bisa kusimpulkan dia seorang dokter. Tapi bahasa apa yang dia gunakan?

Perempuan itu menurunkanku perlahan di sebuah brankar yang sangat amat dekat dengan laki-laki tadi.

Masa baru bangun udah disuguhin sama muka cogan sih eui. Belum aku selesai memandang wajah tampannya, laki-laki itu mendekatkan tangannya kewajahku.

'Aaa mau dielus nih ceritanya kek di scene romantis gituuuuu?' Pekik ku dalam hati, ya kali ngomong langsung

Tapi yang bikin aku kaget ternyata ada seorang perempuan yang masih muda berbaring disampingku sabil memelukku tapi tidak erat.

'Eh emang muat ya brankar rumah sakit ditiduri dua orang?' Tanyaku dalam hati.

'TAPI NGAPAIN GUE DISINI?! SEMISKIN ITUKAH RUMAH SAKIT INI SAMPAI MELETAKKAN DUA PASIEN DISATU TEMPAT TIDUR?!'

"Dia cantik sepertimu." Kata laki-laki tadi sambil mengelusku pelan. Sebenernya siapa sih dia? Bahasanya juga, dia pakek bahasa apa sih?

"Benar. Tapi dia juga mirip denganmu" kata perempuan yang disampingku sekarang.

"Ooeekk." Sebenarnya aku ingin bertanya siapa dia, tetapi apa ini? Suara ku KENAPA BEGINI?! aku mengangkat tanganku.

Deg.

'Be-bercanda kan? Tanganku kenapa kecil begini? Dan juga warnanya merah seperti bay- brengsek!' Setelah mengalami keterkejutan tinggi aku sekarang sepertinya paham dengan apa yang sedang terjadi.

'Apakah aku ber-reinkarnasi?'

TBC.

HOLA!!

Karya pertama seorang Zatta😎
Maapin kalo gaje, masih amatiran soalnya😢

Alur lambat, suka Ooc, banyak typo, gabisa bikin komedi🙃

Itulah Zatta! Panggil me Zatta yeah!!😼

Boleh banget kalau mau mampir ke IG: Zatta_er

Muaahh

Masuk Kedalam Komik BL [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang