Chap 55

1.5K 214 9
                                    

🐟Happy Reading🐟

Raska menceritakan segalanya, semua yang ia lakukan diam-diam.

''Kenapa kau tidak memberitahu kami tentang rencana mu itu?'' Adim bertanya dengan kesal.

''Kau tidak percaya dengan kami? Bukankah kita sudah bersama sejak lama?'' Zeline juga ikut angkat suara.

''Bu-bukan begitu maksudku..''

''Lalu apa?'' Adim semakin emosi.

''Ini hanya agar semua terlihat lebih realistis, jika kalian benar-benar membenciku, itu akan membuat Nese percaya.'' ucap Raska memperjelas.

''Dengan mengorbankan dirimu sendiri?'' Reane maju selangkah.

''Itu tidak masalah.'' Raska tersenyum manis.

''Raska! Kau tidak harus mengorbankan dirimu seperti ini hanya untukku!'' Reane berteriak kesal, ia sangat tidak suka melihat orang lain menderita karenanya.

''Tapi aku suka, jika untuk Reane akan aku lakukan segalanya.'' ucap Raska lembut, Reane terpaku. Apa-apaan jawaban itu?

''Jangan berkata seolah-olah kau menyukai ku, Raska.'' ujar Reane, membuat semua yang ada disana terdiam. Saling memandang.

Raska menghela napas lalu tersenyum manis. Maju selangkah lalu menepuk rambut Reane, dan mulai mengelusnya.

''Haha, kita pulang sekarang?'' Raska tersenyum mengalihkan pembicaraan. Reane mendengus, lalu mengangguk.

Raska melihat tangannya yang baru saja mengelus rambut Reane. Matanya berkedip dua kali, rona tipis muncul di pipinya.

'Kau hanyalah gadis kecil yang harus selalu ada disisiku, itu sudah sangat cukup.' batinnya.

Sesampainya di depan rumah sakit, Reane memberhentikan langkahnya.

''Aku akan pulang bersama Niel. Adim, kau pulanglah duluan." ujar Reane membuat Adim menoleh saat itu juga, bibirnya manyun.

''Kenapa? Rumahku ada didepan rumahmu, untuk apa malah bersama dia?'' tanya Adim tak terima, jarinya menunjuk Niel yang memiringkan kepalanya.

''Aku ingin mampir ke butik Niel, sekalian bareng.'' jawab Reane.

''Aku bisa mengantarmu kesana!'' Adim bersikeras. Reane menarik kedua sudut bibirnya, matanya ikut menyipit. Melihat itu, Adim terdiam, dia terpesona.

''Setelah dari butik, aku akan main ke rumahmu.'' ucap Reane lembut, Adim tak bisa berkata-kata. Akhirnya ia mengangguk.

''Daah~" Reane melambaikan tangannya pada Adim yang menjauh menggunakan motornya. Setelahnya menatap Raska dan Zeline yang masih disana.

''Aku ambil mobil dulu.'' ucap Niel lalu pergi menjauh. Reane mengangguk.

''Reane, kapan-kapan mainlah ke rumah, kakek menunggumu.'' ujar Raska saat mobil jemputan nya datang, lalu masuk kedalam mobil.

''Kapan-kapan juga mainlah ke rumahku.'' ucap Zeline yang ikut naik mobil yang sama, dia malas menunggu jemputan nya.

Reane mengangguk dan tersenyum kecil, tangannya melambai saat mobil itu menjauh. Tak lama kemudian, mobil milik Niel menghampirinya. Reane masuk dan duduk di kursi samping pengemudi.

''Sebenarnya, ibuku sekarang sedang tidak ada di butik. '' ujar Niel sambil melajukan mobilnya. Reane menoleh.

''Bukan masalah, aku kesana karena ingin mengobrol denganmu.'' balas Reane.

''Hemm, kenapa tidak di rumah sakit saja?''

''Akan panjang.''

''Sepertinya sangat penting ya?''

Masuk Kedalam Komik BL [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang