🐟Happy Reading🐟
"Aku kelebihan membeli susu, kau mau?" Tanya Roni sambil mengulurkan satu susu kotak.
"Boleh." Reane mengambilnya, lalu memutar-mutarnya dengan mata terus mengamatinya.
"Tidak ada racunnya, waspada sekali." Cibir Roni membuat Reane terkekeh. Lalu segera meminumnya.
Roni tersenyum lebar, lalu kembali ke bangkunya. Disana ia disambut dengan tampang mengesalkan milik Kean.
"Sudah baikan?" Tanya Kean dengan wajah malasnya, terlihat juga lingkarang hitam dimatanya. Pasti ia begadang bermain game.
"Memangnya kelihatannya seperti apa?" Tanya Roni balik, ia duduk di bangkunya dan menyilangkan kakinya. Bibirnya tak henti menyunggingkan senyum.
"Oh." Balas Kean yang paham.
"Pada akhirnya kau tidak butuh bantuanku." Tambah Kean sambil bermain dengan ponselnya.
"Itu karena kau tidak berguna."
Bugh!
"Aku hanya bercanda!" Teriak Roni sambil meratapi kepalanya yang menjadi korban dari pukulan Kean.
"Bercandamu mengesalkan."
Roni terkekeh, ia merasa jika tak salah memilih teman. Walaupun menyebalkan, Kean selalu berusaha membantunya saat Roni dalam masalah.
Kean memandang wajah Roni yang tersenyum cerah dengan ekspresi ngeri.
"Untung aku tidak belok." Gumamnya.
☆☆☆
Dua minggu selanjutnya, pengumuman mengejutkan datang. Itu adalah pengumuman tentang olimpiade minggu lalu.
Raska juara 1
Adim juara 2
Nese juara harapan 2
Reane juara 1
Tentunya hal itu sangat menggemparkan sekolah. Hal yang sangat mengejutkan!
"Bagaimana mungkin?"
"Juri-juri itu yakin?"
"Apa mungkin memang Reane sebenarnya pintar?"
"Sangat susah menyuap pengurus olimpiade, jadi mungkin saja Reane memang pintar."
Reane berjalan dengan senyum miring. Menyenangkan sekali melihat orang-orang itu ricuh seperi semut.
Didepan mading, Nese mengepalkan tangannya, berlari dengan emosi memuncak.
'Dia menipuku! Dia memang sudah cerdas sejak awal!'
Nese memberhentikan langkahnya saat melihat seorang siswi yang tengah mondar-mandir dikamar mandi. Nese tersenyum miring.
"Sona? Kau sedang apa?" Tanya Nese pada Sona.
"Ah a-aku hany--"
"Pasti mengesalkan ya? Padahal Reane tidak mungkin bisa menjadi juara satu." Ujar Nese mulai mengompori. Sona mengepalkan tangannya, dia sudah mendengar beritanya, ia sangat khawatir. Ia tak mau keluar dari sekolah ini.
"Dia pasti curang!" Sona terus mengelak. Ia tak akan pernah terima.
Nese tersenyum miring, lalu berjalan mendekat. Ia menepuk bahu Sona pelan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Masuk Kedalam Komik BL [END]
FantasyKarena makan makanan beracun. Aku, Arin Alesta mati dan bereinkarnasi menjadi Reane. Si anak keluarga kaya yang dimanja. Kunikmati hidupku dengan penuh kenyamanan hingga, sebuah fakta mengejutkanku. "Yaah, kalau begitu siapa namamu?" "A-Adim.. Adim...