Chap 1

15.1K 1.5K 6
                                    


⚘Happy Reading⚘
.
.
.

Aku sekarang sedang bengong sebengong-bengongnya. Gimana gak gitu coba? Reinkarnasi? Pasti aku sudah gila!

Ah benar! Mungkin aku sekarang sedang bermimpi. Mungkin aku sedang dirawat dirumah sakit, dan sekarang sedang bermimpi ria.

Bukannya seperti di komik-komik yang kadang mencoba mencubit dirinya untuk memastikan, aku membiarkan mimpi ini begitu saja. Kan sayang banget, disini juga ada cogan hihi. Nanti juga bangun sendiri.

Aku menatap intens laki-laki itu lama, tetapi karena sudah bosan dan mengantuk aku pun akhirnya tidur.
.
.
.
.

Aku membuka mataku perlahan. Ah~ mimpi yang indah. Aku bisa melihat cahaya lampu yang silau, aku juga tidak mendengar suara laki-laki tadi dan aku tidak merasa disampingku ada perempuan yang mendekapku lagi.

Fiks tadi mimpi, bikin kaget aja deh huh. Ah aku harus manggil mama, kepalaku juga agak berat.

"Oeek."

'.....'

Ki-kita coba sekali lagi.

"Ooeek." ...haha  JANGAN BERCANDA BRENGSEK!!! Gak gak mungkin aku benar-benar bereinkarnasi. Ini gak mungkin!

"Rin dia sudah bangun." Aku mendengar suara laki-laki tadi mendekat. Dan tanpa aba-aba dia menggendongku dengan mudahnya.

"Sayang pelan-pelan!" Kata perempuan yang tadi mendekapku, dan sekarang dia sedang duduk di sebuah sofa.

"Ooeekk." Sepertinya aku benar-benar bereinkarnasi. Jadi aku sudah mati? Arin sudah mati? Tapi kenapa aku masih mengingat kehidupanku yang dahulu?

Laki-laki yang menggendongku ini mungkin adalah papaku. Dan perempuan itu adalah ibuku. Tapi dimana aku sekarang? Ini tidak seperti rumah sakit.

Ini... seperti kamar, masa baru ngelahirin langsung boleh pulang kerumah sih?

Laki-laki yang menggendongku membawaku ke pangkuan perempuan tadi.

'Cantik' hanya satu kata itu yang langsung ada diotakku. Wajah cantiknya yang kalem memberikan kesan ketenangan tersendiri. Yah tadi kan aku tidak terlalu memperhatikannya.

"Anak kita sangat manis sayang." Katanya sambil menggedongku tapi tetap dalam posisi duduk. Wah aku hampir lupa, sepertinya aku bereinkarnasi di negara lain.

Akan susah jika aku tidak mengerti apa yang mereka bicarakan. Dan apakah mereka sudah memberiku nama? Awas saja kalau jelek.

'Baiklah sepertinya aku harus mengikhlas kan sesuatu tidak masuk akal ini.'

Setelah perempuan-ah kita panggil mama saja mulai sekarang. Maaf mama ku pertama kau harus tergantikan hiks. Setelah mama selesai menyusuiku dia tetap menggendongku dengan posisi yang masih sama.

Mama juga mengobrol dengan papa, obrolan mereka lama kek mau buat strategi perang. Karena bosan aku pun tertidur.
.
.
.
.

Aku perlahan-lahan membuka mata, agak gelap. Aku menoleh kanan-kiri berpikir untuk menyalakan lampu. Tapi kegiatanku berhenti saat aku melihat pembatas yang sepertinya terbuat dari kayu. Sial, aku lupa kalau sekarang aku adalah bayi. Dan sekarang aku pasti tidur di tempat tidur bayi.

'Haah.. mama aku kangen hiks..' Berarti aku tidak akan pernah bertemu mama lagi kalau begini. Papa juga, kakak nyebelin itu juga. Sialan! Padahal cuma racun tapi sampai membuat jiwaku teleportasi.

"Oekkk!!"
'Mama! Papa! Mau pulang!'

"Aduhh kamu bangun ya?" Itu adalah suara mamaku didunia ini. Cih, masa perempuan cantik dan masih muda kaya dia udah punya anak sih?

Masuk Kedalam Komik BL [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang