Chap 63

1.9K 209 16
                                    

🐟Happy Reading🐟

''Reane!!'' Raska langsung mememeluk tubuh Reane dari belakang saat gadis itu tengah membaca buku di perpustakaan rumahnya.

''Ah! Raska!'' Reane menutup bukunya dengan tergesa. Ia menatap Raska dengan keringat menetes di keningnya.

''Aku rindu!'' Raska semakin memeluk tubuh Reane. Membuat gadis itu tercekik.

''Iya aku tahu! Tapi lepaskan dulu.'' ucap Reane, Raska murung dan melepaskannya dengan terpaksa.

Reane yang melihat wajah muram Raska, ia mendengus lalu mengacak rambut pemuda itu. Raska tersenyum lebar, tetapi tak sampai satu detik, ia melunturkan senyumannya.

Raska menahan lengan Reane dan menurunkannya. ''Reane.. Tidak lupa dengan perasaan ku kan?''

Reane tersentak, padahal ia ingin menghindari topik tersebut.

''Te-tentu saja tidak.'' jawab Reane.

Raska memanyunkan bibirnya, ia menarik kembali tangan Resne. Tetapi kali ini ia menyelipkan jari-jarinya diantara jari Reane.

''Kalau begitu, jangan perlakukan aku layaknya adik Reane.'' ucap Raska dengan puppy eyes. Reane menjauhkan wajahnya, ia memejamkan matanya saat tak mampu menahan serangan keimutan Raska. Pantas saja Adim dan dirinya dulu begitu teguh mengejar Raska.

''A-aku tidak akan melakukan itu.''

''Benarkah?!'' Raska memajukan wajahnya. Reane mengangguk.

Raska melebarkan senyumannya hingga matanya menyipit indah. Reane tak mampu menahannya, ia kehilangan kendali dan mengecup pipi Raska. Dan mampu membuat Raska eror.

Wajah Raska merah padam, tak berbeda juga dengan wajah Reane. Asap seakan mengepul di atas kepala Raska, dengan cepat pemuda itu menutup wajahnya lalu membukanya lagi, lalu menutupnya lagi.

''M-m-ma-maaf!'' Reane berbalik badan dan memejamkan matanya.

'Bodoh! Bodoh! Bodoh!'

Cup!

Saat ini, ganti Raska yang mengecup pipi Reane. Lalu langsung ngibrit lari dengan wajah yang masih memerah. Tak lupa sesekali menabrak rak-rak buku di perpustakaan.

Ansa yang baru masuk memandang Raska bingung, lalu menatap keponakannya dengan datar. Bagaimana tidak, keponakannya yang manis tengah membaca buku dengan posisi buku yang terbalik.

''Aku pasti ketinggalan sesuatu.''

~•••~

''Aku tidak apa-apa!'' ini ke 27 di jam ini. Setelah masuk kembali ke sekolahnya, Reane langsung dihujani berbagai pertanyaan. Dan ia benar-benar sudah lelah menjawabnya.

''Aku dengar kau menjadi korban penculikan, apa penculik itu melakukan sesuatu padamu?'' tanya seorang siswi.

Reane berkeringat dingin, ia benar-benar lelah!

''Berhenti menanyakan itu! Seharusnya kalian mengerti keadaan Reane, dan tidak menanyakan pertanyaan semacam itu.'' Grea datang menghampiri. Reane sempat ternganga melihat penampilan baru gadis itu. Rambut yang biasanya di kuncir bawah, kali ini di potong pendek se leher. Membuatnya semakin terlihat berwibawa. Berbeda sekali dengan saudaranya.

''Uhh.'' para siswi yang berkerumun langsung menjauh, semakin hari, Grea semakin galak.

''Maaf ya.'' ujar Grea pada Reane. Reane menggeleng.

Masuk Kedalam Komik BL [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang