Chap 33

2.5K 354 6
                                    

Kelas 1-4 sedang ricuh sekarang, suara para murid saling bersahut-sahutan, memikirkan kegiatan yang akan mereka lakukan minggu depan.

Satu minggu lagi atau tepatnya yanggal 25 Januari, akan diadakan festival tahunan sekolah, yang memeringati hari berdirinya sekolah Qasetra High School. Setiap kelas diminta ikut memeriahkan acara yang berlangsung selama 4 hari tersebut dengan mengadakan sebuah kegiatan.

Dan saat ini kelas 1-4 sedang sibuk memikirkan apa yang akan mereka lakukan untuk festival minggu depan.

"Baiklah, kalau begitu kelas kita akan menampilkan teater." Ucap Grea memutuskan, gadis berkacamata kotak tersebut membacakan seluruh isi keputusan musyawarah dengan keras didepan kelas. Dan seluruh murid menyetujuinya.

Tak terkecuali Reane, gadis itu terlihat begitu bersemangat. Ia sangat menantikan hari dimana diselenggarakannya festival sekolah yang biasanya hanya bisa ia lihat dari komik atau film. Reane begitu berbinar, apalagi kelasnya akan menampilkan teater. Ia ingin menjadi penulis skenario lalu menambahkan bubuk BL didalamnya. Aah membayangkannya saja membuatnya sangat bahagia.

"Penulis cerita..," Grea menggantungkan kalimatnya, memandangi seluruh murid kelas. Reane bersiap untuk berdiri mengajukan diri, tetapi ia kalah cepat dengan seseorang.

"Aku saja!" Nese mengangkat tangannya sambil berdiri. Tak perlu waktu lama, seluruh murid dikelas pun menyetujuinya. Kecuali Reane  yang menatap tajam gadis dengan rambut lurus sepinggang tersebut. Semua penghuni kelas bisa dengan mudah menyetujuinya, karena dua bulan lalu Nese memenangkan lomba menulis cerita pendek tingkat kabupaten/kota.

Reane mengurungkan niatnya, tentunya teman-temannya akan lebih memilih Nese yang sudah pasti terlihat pintar menulis cerita. Reane mendengus kesal.

"Kenapa Re?" Tanya Lena ramah dengan senyumannya. Reane tersenyum paksa.

"Tidak apa-apa, aku hanya penasaran cerita seperti apa yang akan ditulis Nese." Jawab Reane dengan santai, Lena mengangguk. Lalu tersenyum miring.

"Pasti ceritanya akan menarik," ujar Lena.

"Nese kan anak yang sangat pintar dan baik." Lanjutnya melirik Reane. Nese memang pintar. Ia menduduki peringkat 10 besar diseluruh angkatan yang berisi 200 lebih murid. Dan menjadi peringkat 2 setelah Grea dikelas 1-4. Sedangkan Lena menduduki peringkat 46 dan Reane 62.

"Dia hampir sempurna kan?" Tambah Lena lagi. Reane mengepalkan tangannya, saat ini memang ia masih enggan menunjukkan kepintaran otaknya, tetapi disindir seperti ini sungguh membuatnya kesal.

"Haha iya." Reane tertawa mencoba menyembunyikan ekspresinya.

"Tema apa yang akan dipakai?" Tanya Grea sambil membetulkan letak kacamatanya.

"Seorang gadis desa yang pindah ke kota bagaimana?" Tanya salah satu murid.

"Itu terlalu klasik, bagaimana kalau putri yang menyelamatkan pangeran yang dikurung?" Sahut yang lainnya.

"Itu juga sama saja, aku ingin yang lebih mendebarkan!!" Seru murid dengan heboh.

"Jiwa yang tersesat." Gumam Reane, seluruh kelas menjadi sunyi. Lalu menatap Reane takjub, Reane yang kaget menjadi gelagapan sendiri. Lalu menutupi wajahnya menggunakan buku catatan miliknya.

"A-ada yang salah?" Tanya Reane takut-takut. Pasalnya mata seluruh kelas sedang memandangnya sekarang.

"Gila!! Itu keren!!"

"Pakai itu saja woi!!"

"Parah, bakal beda nih!"

"Reane.. kau sangat jenius!"

Masuk Kedalam Komik BL [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang