Chap 50

1.6K 188 5
                                    

🐟Happy Reading🐟

Semua orang melongo melihat pengumuman didepan mereka. Disana terlihat nama-nama orang yang akan mengikuti olimpiade minggu depan.

Mapel Matematika oleh Raska dengan nilai 98, mapel Fisika oleh Adim dengan nilai 92, mapel biologi oleh Nese dengan nilai 86 , selanjutnya mapel Kimia oleh Reane dengan nilai 100 dan seterusnya.

Sangat jelas jika disana tertulis nama Reane, bahkan nilai sempurna. Membuat kebanyakan siswa tidak percaya, bagaimana bisa gadis yang tidak pernah memasuki peringkat 10 besar bisa mengalahkan sang juara 1 turun-temurun yang tak lain adalah Raska. Itulah yang mengejutkan semua orang.

"Kenapa nama itu bisa ada disana?!"

"Ini pasti salah! Aku yakin dia itu tidak pintar!"

"Pasti dia menyuap para guru!"

"Memangnya ini hal remeh? Dia kira bisa menyuap para juri di kompetisi nanti?"

"Dasar orang kaya!"

Reane menguap lebar dibalik punggung-punggung itu. Tersenyum miring kala mendengar ocehan-ocehan manusia didepannya. Itu sudah menjelaskan jika dirinya lolos seleksi.

Prok!

Prok!

Prok!

Semua orang langsung menoleh kala mendengar tepukan tangan yang pelakunya adalah Reane. Mereka semakin berbisik.

"Heh, kau.." Reane menunjuk seorang siswi, itu adalah siswi yang meremehkannya kemarin.

"Berpamitanlah pada temanmu." Ejek Reane lalu pergi dari sana. Siswi itu meremat roknya, ia tidak percaya.

"Kau pasti menyuap para guru untuk ini!"

"Tidak mungkin jika kau yang bodoh bisa mengalahkan Nese!!" Teriaknya pada Reane.

'Nese lagi.'

Reane berhenti lalu menoleh. Matanya memincing tajam.

"Jangan banyak omong dan lakukan saja sesuai kesepakatan kita." Ujar Reane dengan dingin lalu berlalu.

"Dasar sampah." Tambahnya dengan raut kesal.

Siswi itu mulai menangis membuat kerumunan itu menjadi prihatin. Ia tidak terima jika seperti ini. Karena ia yakin jika Reane tidak benar-benar lolos.

Beberapa saat kemudian, terdengar kabar seseorang siswi mendapat hukuman skors satu minggu. Jika kalian ingin tahu siapa itu, itu adalah siswi yang membuat Reane tersandung kemarin. Ia di skors dengan alasan mencoba menyelakai temannya.

Rumor itu menyebar luas membuat nama Reane selalu disebut-sebut. Gadis yang selalu terlihat ramah dan imut itu, mengapa bisa menjadi seperti ini? Itulah yang selalu ada di otak mereka.

"Reane, kau hebat!" Raska bersorak sambil memeluk Reane erat. Reane tersenyum canggung lalu melepaskan pelukan tersebut.

"Benar, kau mengejutkanku." Zeline berkata dengan wajah bangga, entahlah. Padahal yang lolos itu Reane.

Adim hanya diam, lalu menepuk kepala gadis bersurai merah itu dengan lembut.

'Aku sudah tahu sejak awal.' Batin pemuda itu sambil mengamati wajah Reane. Dirinya memang sudah curiga pada gadis itu, padahal sewaktu belajar bersama menjelang ujian, Reane tak pernah serius. Tetapi ia selalu bisa duduk diperingkat 60 terus-menerus. Walaupun ia sedikit tidak yakin, ia merasa jika Reane menyembunyikan kepintarannya.

Awalnya Adim kira itu kebetulan, tetapi sejak SMP, Reane selalu menduduki peringkat itu. Padahal jika Reane tak pernah belajar, peringkatnya akan naik turun, tetapi ini selalu konsisten selama 3 tahun lebih. Seolah memang itu yang ia incar, Adim tidak pernah mengerti jalan pikiran gadis itu. Tetapi itulah yang membuat Reane menarik.

Masuk Kedalam Komik BL [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang