🐟Happy Reading🐟
Plak!
Reane menepis tangan Roni, ia mundur perlahan dan pada akhirnya berlari menjauh. Hanya tersisa tangan Roni yang melayang diudara. Pupilnya bergetar, mengapa?
"Kenapa..? Sebenarnya kenapa? Reane..?" Roni berucap lirih. Sakit, itulah yang bisa dideskripsikan. Ia ingin menyesal, tetapi ia tak tahu letak kesalahannya.
"Disaat aku sudah mengerti akan perasaanku.. mengapa kau menjauh? Mengapa kau tak mau menerima ini?"
"Reane.. aku mencintaimu.."
"Aku.. mencintaimu.."
Reane membasuh tangannya yang terdapat bekas tangan Roni. Ia jijik, ia takut, ia benci! Semua tentang Roni ia benci! Ia tak peduli entah laki-laki itu mencintainya ataupun tidak. Karena yang bisa ia ingat hanyalah penderitaan yang lelaki itu berikan.
"Semuanya sudah terlambat, jika kau ingin mencintaiku, seharusnya kau melakukannya sejak dulu.. seharusnya kau tidak melukaiku.."
"Bekas luka itu masih terasa sakit.. Roni.." Reane terisak, sekuat apapun dirinya tetap tak bisa menahan perasaan traumanya akan masa lalu. Ia terus mengeluarkan seluruh uneg-unegnya tanpa mengetahui bahwa Adim ada dibalik tembok.
"Apa yang aku lewatkan?"
☆☆☆
Bugh!
"Apa yang kau lakukan pada Reane?!" Adim berteriak keras didepan wajah Roni yang sudah babak belur. Beberapa waktu lalu, setelah mengantar Reane pulang, Adim langsung melabrak Roni di apartementnya.
"Apa yang kau maksud?!" Roni tak mau kalah, ia membalas pukulan Adim.
"Tidak usah berpura-pura! Katakan saja apa yang sudah kau lakukan pada Reane!"
"Aku juga tidak tahu! Tiba-tiba saja dia.. dia.." Roni terdiam, untuk apa dia mengatakannya pada Adim? Itu tak akan merubah apapun.
"Katakan sejujurnya Roni, atau aku akan membatalkan perjanjian kita." Adim berkata penuh penekanan, Roni tersentak, jika Adim membatalkan perjanjian, maka keselamatannya bisa terancam.
"Kau akan dicap pengecut--"
"Tak masalah, semua akan aku lakukan demi Reane." Adim melepaskan kerah Roni dengan kasar. Dia menenteng kembali tas nya yang sempat ia lempar tadi. Lalu berbalik menjauh.
"Aku jujur! Aku juga tak tahu apa-apa! Tiba-tiba saja sikapnya berbeda, dia selalu menghindariku." Roni terpaksa mengatakan semuanya. Karena hidupnya lah yang terpenting.
Adim berhenti bergerak, lalu menoleh sebentar dan kembali berjalan.
"Aku harap kau tidak bohong."
☆☆☆
Reane membuang buku yang selalu ia jaga selama ini. 'Buku Rencana Happy Ending', Ia membakarnya dan berlalu menjauh. Melewati lorong rumah besarnya.
"Lira, siapkan air hangat." Ucap Reane saat sudah sampai di depan kamarnya.
"Baik Nona."
Ia segera masuk dan membersihkan diri. 15 menit ia lalui dengan berendam dalam kamar mandi. Akhirnya ia keluar dan segera menyambar ponselnya.
'Nanggung jika dia hanya mendapat balasan seperti itu.'
KAMU SEDANG MEMBACA
Masuk Kedalam Komik BL [END]
FantasiKarena makan makanan beracun. Aku, Arin Alesta mati dan bereinkarnasi menjadi Reane. Si anak keluarga kaya yang dimanja. Kunikmati hidupku dengan penuh kenyamanan hingga, sebuah fakta mengejutkanku. "Yaah, kalau begitu siapa namamu?" "A-Adim.. Adim...