🐟Happy Reading🐟
Reane mengemudikan mobilnya dengan kesal, dia akan ikut mencari keberadaan Nese. Ia merasa sia-sia jika perempuan itu sampai lepas.
''Jika nanti ketemu, akan aku remas sampai jadi bola pingpong!''
Drrt.. Drrtt..
Reane memasang earphone dan mengangkat telepon dari Adim.
''Kau dimana sekarang?''
''Jalan, ada apa?''
''Aku dapat kabar kalau Nese terakhir terlihat di distrik 11.''
''Bagus, terimakasih infonya.''
''Hati-hati dan jangan mengebut. Aku akan menyusul.''
''Ya, pasti.''
Reane kembali melajukan mobilnya, menerobos hujan yang turun deras. Mengabaikan klakson yang berbunyi akibatnya.
Sesampainya di distrik 11, Reane memelankan mobilnya. Mengawasi area sekitar.
Satu jam ia berkeliling, ia memutuskan untuk beristirahat di sebuah kafe.
''Huft, menyusahkan saja.'' gumam Reane dengan wajah lelah. Memandang hamparan hujan yang turun begitu deras, Reane kembali menghela napas.
''Sebenarnya kenapa dia sampai berbuat seperti itu? Dia punya dendam kesumat apa padaku?'' monolog Reane lalu menyeruput teh hangat nya. Tetapi matanya menemukan seseorang yang ia cari. Senyum ter ulas dibibirnya.
''Dasar, seharusnya kau menutupi wajahmu menggunakan topeng spiderman.'' ejek Reane lalu keluar dari kafe dan mengambil payung dari mobilnya untuk mengikuti Nese.
Dia bersembunyi di balik tembok saat Nese masuk kedalam gang dan menguping disana.
''Lama sekali, walaupun kau pelanggan seharusnya menghargai aku dong!'' suara berat laki-laki terdengar, tetapi ini terdengar seperti suara seorang pemuda.
''Tch, tutup mulutmu. Menyebalkan!'' gerutu Nese memandang kesal pemuda itu.
''Oi nona, jaga sopan santun mu. Mau bagaimanapun kau yang membutuhkan aku.'' ujar pemuda itu memberi peringatan.
''Berisik! Dengarkan aku baik-baik!''
''Oke oke!''
''Aku ingin kau membunuh seseorang.'' ujar Nese dengan suara dingin, Reane yang mendengarnya langsung meremang. Ia punya firasat buruk.
''Hoo~ gadis kecil sepertimu ingin membunuh orang? Lucu sekali.''
''Pasti karena alasan cinta kan? Pfft!'' ejek pemuda itu sambil menutup mulutnya, Nese mengepalkan tangannya dan mengeram marah.
''Dari tadi kau terus mengatakan omong kosong! Seriuslah atau tak akan aku bayar!''
''Haha baiklah.'' pemuda itu meredakan tawanya, lalu menatap Nese tajam. Membuat Nese sedikit ciut.
''Jadi, siapa targetnya?''
Nese merogoh sakunya dan menunjukkan sebuah foto pada pemuda itu. Pemuda yang tadi diam sekarang semakin menajamkan matanya. Senyum miring terbit di bibirnya.
''Namanya Reane, aku ingin kau membunuhnya dengan sangat kejam! Kalau bisa hancurkan wajahnya sampai tidak dapat dikenali!'' perintah Nese dengan senyuman mengerikan.
Reane diam, tangannya bergetar mengetikkan pesan di ponselnya.
''Aku ingin kau balaskan dendamku padanya! Dia sudah merusak hidupku! Aku ingin dia menderita sampai memohon untuk mati!'' ucap Nese menggebu dengan napas ngos ngosan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Masuk Kedalam Komik BL [END]
FantasiKarena makan makanan beracun. Aku, Arin Alesta mati dan bereinkarnasi menjadi Reane. Si anak keluarga kaya yang dimanja. Kunikmati hidupku dengan penuh kenyamanan hingga, sebuah fakta mengejutkanku. "Yaah, kalau begitu siapa namamu?" "A-Adim.. Adim...