Chap 54

1.4K 205 4
                                    

🐟Happy Reading🐟

Deg.

Waktu seakan berhenti saat itu juga, mata Reane membulat mendengar itu, terlihat ekspresi terkejut yang kentara.

''A--rin?''

''Ales-ta?'' seakan tertimpa batu besar, Reane merasa sangat berat. Nama yang sempat ia lupakan, mengapa harus keluar dari mulut orang ini?

''Iya, dia sahabat masa kecilku haha.''

Tubuh Reane bergetar hebat, ia menutup mulutnya menggunakan tangan kanan. Matanya melotot sempurna, sudah jelas ia sangat terkejut.

''Dia... Meninggalkanmu karena.. Ap-apa?'' tanya Reane dengan wajah yang masih shock.

''Dia sudah tiada, dia..'' Niel terlihat keberatan mengatakan itu, matanya menyorot sendu.

''Dia..'' Niel menutup matanya menggunakan tangannya. Ia menggigit bibirnya kuat. Ia tak sanggup mengatakan hal itu.

''Niel..''

''Dia keracunan.''

Wusshh!!

Reane mematung, wajahnya semakin pucat. Kenapa itu sama persis seperti kehidupan keduanya? Dan mengapa Niel tahu itu? Siapa Niel sebenarnya?

'Fa-'

''..rel.'' Reane kembali menutup mulutnya, Farel adalah nama sahabatnya dikehidupannya sebagai Arin. Walaupun mereka sudah hilang kontak selama hampir 8 tahun. Reane masih mengingatnya betul, karena dia sahabat satu-satunya.

''Ya?''

Reane menggelengkan kepalanya, ia menggigit bibir bawahnya menahan segalanya. Hanya ada satu hal yang ia pikirkan.

'Apakah Niel sama sepertiku?'

'Mungkinkah dia benar-benar Farel?'

Perasaan bahagia kini mendominasi hatinya, Farel, sahabat masa kecilnya yang pergi jauh. Akhirnya ia bisa melihat nya sekarang. Bukankah wajar jika ia senang?

"Aku..''

''Kau sudah selesai Re?" suara Adim memotong perkataan Reane yang belum usai, membuat dua orang itu menoleh menatap Adim yang berdiri didekat mereka.

''Sudah.'' jawab Reane berdiri dari duduknya. Ia pamit untuk pulang dahulu. Niel tersenyum dan mengangguk.

Reane pergi bersama Adim dengan perasaan campur aduk. Dan Niel menatap kepergian mereka berdua dengan senyum lembut.

''Akhirnya aku menceritakannya, ya?'' gumamnya dengan wajah yang berubah sendu. Bagaimanapun juga, membicarakan orang tercintanya yang sudah tiada membuatnya sedih.

''Ahh aku harap bisa bertemu denganmu lagi.'' Niel kembali mendudukkan tubuhnya, ia mengusap butiran air mata di sudut matanya. Setelah ia mendapat kabar bahwa Arin, perempuan yang ia amat cintai, mati. Hatinya seakan mati rasa, ia sudah menduga. Setelah kejadian itu, ia tak akan pernah bisa mencintai lagi. Semua sudah diambil oleh senyum perempuan itu.

~•••~

Srek! Prang!

''Pembuli ini masih berani masuk juga rupanya.'' ejek seorang siswi setelah berhasil menyenggol lengan Reane yang tengah membawa nampan berisi makanan. Kuah sup yang ia bawa tumpah mengenai seragamnya. Panas dan basah menyelimuti kulitnya.

Reane menghela napas, dia membersihkan pecahan mangkuk sambil berlutut.

''Haha memang begitulah tempatmu seharusnya, dasar tukang rusuh!'' siswi itu ingin menendang tubuh Reane, tetapi dengan cepat Reane menahan kakinya dan meletakkannya di tempat semula.

Masuk Kedalam Komik BL [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang