Hari ini adalah hari ulang tahunku. Acaranya diadakan sangat meriah. Banyak tamu kelas atas yang datang, mungkin itu adalah teman papa. Papaku adalah direktur perusahaan tenun terbesar ke 2 di negara ini.
Jadi bisa dibilang aku cukup kaya-ah tidak, mungkin sangat kaya. Aku juga hidup dengan dimanja penuh.
Dan nama panjangku adalah Reane Serhen. Sebenarnya itu adalah marga mamaku, jadi intinya papa meninggalkan marga lamanya dan menggunakan marga milik mamaku.
Dan perusahaan yang di pegang oleh papaku adalah perusahaan milik keluarga mama. Beberapa tahun sebelum aku lahir, kakek dan nenek dari mama meninggal karena sebuah bencana alam saat sedang liburan.
Cih, padahal seharusnya aku memiliki dua kakek dan dua nenek.
Lalu setelah kakek dan nenek meninggal, mama yang mengurus semua pekerjaan kakek. Dan saat itu umur mama baru 20 tahun.Lalu setelah menikah dengan papa, mama mempercayakan perusahaan miliknya pada papa.
Dan kembali pada saat ini aku sedang di rias habis-habisan oleh Lira, pengasuhku.
"Nona, sudah selesai." Ucap Lira setelah selesai mendandaniku. Aku melihat pantulan wajahku dicermin dan wah gilaa! Imuut banget.
"Terima kasih Lira kuu!" Aku tersenyum lebar kearah Lira dan membuatnya kaget. Aku bisa mengerti perasaannya, karena beberapa bulan lalu aku mendengar pelayan lain sedang bergosip.
Dan yang digosipkan adalah Lira yang tumbuh dipanti asuhan, dia mendapatkan perlakuan tidak menyenangkan dari teman-teman seumurannya. Dan pengurus panti asuhan itu tidak pernah memperdulikannya.
Katanya, dia juga mendapatkan perlakuan kasar dari tuan yang dia layani sebelum aku. Dia juga tidak pernah dihargai oleh nona dari rumah itu.
Karena itu dia tumbuh menjadi orang yang pendiam dan tidak banyak berekspresi. Jadi setelah mendengar apa yang telah menimpanya, aku berniat untuk menjadi orang yang membuatnya melupakan masalalu kelamnya itu.
'Hoho aku adalah orang yang baik' batinku sambil senyum-senyum sendiri.
"...na.. nona? Nona?" Ah aku terbawa lamunan.
"Iya, ayo turun!" Kataku meloncat dari kursi yang kududuki dan berjalan sambil menarik tangan Lira dengan semangat yang membara.
"Waah putriku benar-benar cantik!" Pekik mamaku setelah aku keluar dari kamar. Disamping mama juga ada papa. Sial dia sangat tampan.
Papaku menggendongku dengan antusias dan tersenyum manis. Aahhh untung papaku, kalau bukan langsung kuembat dah.
"Papa sepertinya harus lebih ketat mengawasimu, takutnya ada serangga yang menempel." Kata papa sambil memasang wajah serius. Aku tersenyum hambar mendengarnya. Yaelah pah, masa bocah umur 5 tahun udah dibilangin begituan.
Aku, mama dan papa berjalan menuju tempat pesta. Disana aku melihat ada banyak orang yang menatap kami.
'Bisa biasa aja nggak sih liatnya? Aku sudah tahu kok kalau aku cantik bak putri dongeng kesasar.' Batinku memaki tatapan mereka. Bohong kalau aku tidak gugup.
Tapi aku segera membuang kegugupanku itu jauh-jauh. Perlu diingat! Ditubuh ini ada gadis remaja yang sudah dewasa.
.
.
.
.Acara pemotongan kue dan penerimaan hadiah sudah selesai. Sekarang sudah tidak ada agenda khusus, jadi orang-orang berbincang-bincang satu sama lain.
Aku duduk sendirian di sebuah sofa yang agak jauh dari keramaian. Aku sendiri karena papa dan mama sedang berbincang dengan teman-teman mereka. Aku sengaja mencari tempat yang tenang, karena jika aku tetap ditempat ramai itu akan banyak anak-anak menyusahkan yang datang padaku.
KAMU SEDANG MEMBACA
Masuk Kedalam Komik BL [END]
Viễn tưởngKarena makan makanan beracun. Aku, Arin Alesta mati dan bereinkarnasi menjadi Reane. Si anak keluarga kaya yang dimanja. Kunikmati hidupku dengan penuh kenyamanan hingga, sebuah fakta mengejutkanku. "Yaah, kalau begitu siapa namamu?" "A-Adim.. Adim...