| 11 |🌹SWMD🌹

34.7K 1.7K 91
                                    

Oh, look what you've doneYou've made a fool of everyoneOh, well, it seems like such funUntil you lose what you had won

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Oh, look what you've done
You've made a fool of everyone
Oh, well, it seems like such fun
Until you lose what you had won

(Look what you've done ~ Jet)

Zora setengah berlari menuju toilet terdekat yang bisa dicapai karena tak sanggup lagi menahan perasaannya. Orang-orang di sekitar sempat memerhatikan dirinya keluar dari ruangan Nevano dalam keadaan berantakan dan begitu tergesa-gesa.

Kenapa Nevano begitu kejam padanya? Apa kesalahan yang ia perbuat sampai pantas diperlakukan seperti ini? Zora betul-betul tak habis pikir.

Ia nyaris menabrak seseorang di pintu toilet dan langsung mendapat kernyitan sinis. Zora diam saja, tak menghiraukan. Gadis itu bergegas masuk, menuju wastafel. Tangannya memutar keran dan membasuh wajah seiring dengan air mata yang mulai mengalir. Sekujur tubuh Zora gemetaran. Sakit, sedih, terluka, hancur-semua perasaan itu berkumpul jadi satu dalam rongga dada. Untung saja tak ada siapa-siapa selain dirinya di sini, jadi tangisan gadis itu tak mengganggu siapapun.

Kejadian tadi betul-betul melukai Zora. Nevano memang bajingan. Apa pemuda itu masih belum puas ingin menghancurkan hidupnya? Kenapa ia harus direndahkan seperti ini?

Zora mendongak, memandang wajahnya yang tampak sembab melalui cermin. Ia baru tersadar salah satu kancing kemejanya hilang. Mungkin disebabkan perlakuan kasar Nevano tadi saat membuka paksa pakaiannya. Ia semakin terhenyak ketika tak sengaja menangkap bekas kemerahan tercetak di bagian bawah leher. Bayangan Nevano menciumnya begitu beringas kembali merasuki benak Zora, membuat gadis itu bergidik. Jelas ia tidak mungkin bisa bernapas dengan leluasa jika terus-terusan di sini. Iblis itu pasti akan selalu mengganggu, menyiksa serta membuatnya tak berdaya.

Zora memejamkan mata, kedua tangan mencengkram pinggiran wastafel erat-erat. Jantungnya bergemuruh menahan emosi yang menggelora. Satu tamparan tadi bahkan tidak cukup untuk membalas apa yang dilakukan pemuda itu padanya. Namun, ia bisa apa? Ia sama sekali tak berdaya untuk melawan.

"Apa kamu lupa sama kenangan kita di masa lalu, Zora?" Ucapan itu kembali berdengung di kepala Zora.

"Saat kamu datang ke rumah saya secara sukarela. Kamu menyerahkan tubuh kamu untuk saya nikmati. Malam itu, saya nggak pernah melupakannya. Bahkan, saya masih inget suara rintihan kamu dan bagaimana kamu memohon sama saya supaya melakukannya pelan-pelan."

"Ya, Tuhan!" Zora semakin terisak. Bodoh sekali bukan dirinya itu. Menjaga kehormatan saja ia sama sekali tidak becus.

Menyesal? Jelas itu yang dirasakan Zora. Begitu besarnya hingga ia nyaris tak bisa bernapas. Namun, menyesali keadaan sama sekali tak mengubah apapun. Mungkin ini adalah hukuman yang pantas ia tanggung atas kesalahannya pernah membiarkan Nevano menidurinya. Mungkin ia memang pantas diperlakukan seperti ini.

Stuck With Mr. Devil (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang