| 39 |🌹SWMD🌹

38.4K 1.8K 721
                                        

Ciee, yang jomlo dan malmingnya kelabu pasti udah daritadi nungguin update-an.
Ngaku kaleaann! 🤣

Ngaku kaleaann! 🤣

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Aku mencintaimu."

Kalimat romantis yang terucap dari bibir sang aktor yang dramanya sedang Zora tonton saat ini, membuat perut gadis itu bergejolak. Nyaris saja Zora tersedak makanan yang baru ia telan detik sebelumnya jika tak cepat-cepat meneguk air putih di dekatnya.

"Kakak kenapa?" tegur Zia yang diam-diam memerhatikan tingkah aneh sang kakak dari atas brankar.

"Hmm?" Zora menoleh. Tangannya dengan cepat menekan tombol pause pada layar ponsel, lalu menggeleng. "Nggak papa. Cuma lagi nonton drakor, tapi dialog-nya cringe banget."

"Drakor apaan, Kak?"

"Apa sih itu judulnya, lupa. Drakor yang lagi booming di sosmed. Katanya seru."

"Oh, yang cerita CEO bucin itu ya, Kak?"

Zora meringis. "Iya, yang itu. Kok kamu tahu?"

"Tahu dong. Kalo soal Korea, aku nggak bakal ketinggalan."

Zora berdecak. "Korea mulu kamu."

Zia terkekeh. "Tumben Kakak nonton drakor. Biasanya jarang-jarang."

"Ya, lagi pengen aja," sahut Zora seraya melanjutkan makannya kembali. Namun, ia memilih berhenti untuk menonton drama Korea tersebut.

Entah mengapa dialog pengakuan cinta dari sang pemeran prianya membuat perasaan Zora bergidik. Ia jadi teringat dengan pernyataan cinta Nevano beberapa malam lalu. Pernyataan yang selalu membuat perut Zora seperti dihinggapi ribuan kupu-kupu.

"... gue beneran jatuh cinta sama lo, Zora."

Astagaaaa ... kenapa sih ia tidak bisa berhenti memikirkan kalimat itu? Bisa saja 'kan Nevano sedang terpengaruh alkohol waktu mengucapkan itu padanya. Atau pemuda itu sedang merencanakan sesuatu untuk menjebak dirinya.

Entahlah, Zora masih merasa sulit percaya Nevano bisa mengatakan hal mustahil tentang cinta. Rasanya Zora lebih percaya ada manusia yang tinggal di bulan daripada hal yang satu itu.

Selesai menghabiskan makan paginya yang sedikit kesiangan, Zora pun beranjak membereskan meja. Ini adalah hari ketiga Zia pasca operasi. Gadis remaja itu kondisinya sudah semakin membaik dan jika tidak ada lagi keluhan atau masalah, dalam 5 hari ke depan Zia sudah diperbolehkan pulang.

Namun, dokter mengatakan Zia masih harus tetap rawat jalan dan kontrol rutin. Apalagi katup jantung yang Zia gunakan berjenis mekanik. Itu artinya, gadis itu harus meminum obat pengenceran darah seumur hidup. Karena jika tidak, Zia akan terus mengalami pengentalan darah di dalam tubuh akibat efek samping dari katup mekanik tersebut.

Zora juga mendapat pemberitahuan dari sekolah Zia, bahwa guru wali kelas serta teman-temannya akan menjenguk Zia bila kondisi gadis itu telah lebih stabil dan membaik. Memikirkan sekolah Zia terkadang membuat Zora merasa sedih, sebab adik perempuannya itu selama ini tak bisa menjalani hidup normal layaknya remaja-remaja seusianya. Aktivitas Zia selalu terhambat. Semoga saja setelah operasi katup yang Zia jalani, membuat fisik gadis itu menjadi lebih kuat lagi.

Stuck With Mr. Devil (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang