| 29 |🌹SWMD🌹

39.4K 2K 277
                                        

Jangan lupa tekan tanda ⭐ sebelum membaca.
Terima kasih 🌹❤
----

"Nevano, sakit!" keluh Zora ketika Nevano tak juga melepaskan cengkramannya dari tangan gadis itu selama perjalanan mereka menuju pintu luar mall

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Nevano, sakit!" keluh Zora ketika Nevano tak juga melepaskan cengkramannya dari tangan gadis itu selama perjalanan mereka menuju pintu luar mall.

Meski sudah berkali-kali mendengar keluhan Zora, tetap saja Nevano bergeming. Sama sekali tak berniat menghentikan langkah ataupun mengendurkan cengkramannya. Pemuda itu juga beberapa kali mendelik tajam pada siapapun yang memandangi Zora karena penampilannya yang cukup mengundang.

Sungguh. Pemuda itu tak menyangka bisa bertemu dengan Zora di sini. Keisengannya untuk melihat-lihat pameran mobil setelah urusan bisnisnya bersama Direktur Graha Plaza mall satu jam sebelumnya selesai, malah mempertemukannya dengan gadis itu.

"Kamu mau bawa aku ke mana sih?" seru Zora yang sudah kewalahan mengikuti langkah panjang pemuda itu. Apalagi dengan menggunakan sepatu high heels seperti ini, tentu membuatnya kesulitan berjalan. "Tolong, berhenti dulu!"

"Kita pulang sekarang!" Akhirnya Nevano bersuara.

"Pulang? Tapi, aku tuh lagi kerja. Gimana aku bisa pulang sekarang?"

Nevano mendadak menghentikan langkah. Ia lantas berbalik, menatap gadis itu melalui kedua netra elangnya yang tajam. Mereka saat ini sudah berada di depan pintu luar gedung.

"Kerja? Dengan pakaian seperti ini? Lo udah gila?"

"Ya, terus gimana? Emang kerjaannya begini. Kenapa kamu marah?"

Nevano tak menjawab. Ia kemudian mengalihkan pandang ke arah orang-orang yang lewat di sekeliling mereka dan tanpa sengaja memergoki seorang laki-laki tengah mengamati Zora dengan penasaran dan penuh minat.

"Apa yang lo liat? Jaga mata lo, bangsat!" bentak pemuda itu seketika dengan raut garang.

"Nevano! Kamu kenapa sih? Kenapa kamu malah marah-marah kayak gini?" Zora memandangnya kaget. Tentu saja, karena bentakan itu cukup menarik perhatian pengunjung lain di sekitaran mereka.

Nevano mengalihkan tatapannya kembali pada Zora. Setiap kali pandangan mereka bertemu, pemuda itu merasa dadanya seperti mau meledak. Bagaimana tidak? Lihatlah penampilan Zora yang sangat terbuka. Dress hijau dengan motif bunga-bunga kecil putih yang nyaris mempertontonkan seluruh lekuk tubuh gadis itu, membuat Nevano benar-benar gila. Ya, ia tak memungkiri kalau Zora memang terlihat begitu cantik saat ini. Laki-laki mana yang tidak akan tergoda saat menatapnya. Apalagi bila teringat dengan dua pria yang sempat melakukan tindakan tidak senonoh itu pada Zora, tentu menjadikan Nevano semakin kalap.

Tidak. Ia tidak bisa membayangkan gadis itu disentuh oleh orang lain. Hanya dirinya-lah yang boleh. Hanya dirinya-lah yang berhak!

Masih dengan tatapan galaknya, Nevano pun melepas jas yang ia pakai, lalu menyampirkannya ke bahu Zora yang terbuka. "Pake ini, terus kita pulang!"

Stuck With Mr. Devil (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang