| 41 |🌹 SWMD 🌹

25.2K 1.5K 281
                                    

Absen dulu yuk!
Pengen tahu siapa aja yang selalu nungguin cerita ini update? 🙋‍♀️

-----

Pernah mendengar tentang benang merah takdir?

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Pernah mendengar tentang benang merah takdir?

Konon katanya, di jari kelingking setiap manusia terdapat benang merah tak kasat mata yang terhubung dengan jodohnya. Legenda ini bernama Unmei no Akai Ito dalam kepercayaan Jepang yang sebetulnya berasal dari Cina. Menurut legenda tersebut, Dewa mengaitkan benang merah di setiap jari para kekasih sejati agar suatu saat nanti pasangan itu dapat bertemu dan saling jatuh cinta.

Benang itu bisa saja menjadi sangat panjang atau mungkin kusut karena beberapa hal. Namun, tidak peduli seberapa jauh jarak, seberapa banyak problematika menerpa, seberapa dalam perbedaan yang membentang, mereka yang telah terikat benang merah tetap akan dipertemukan oleh takdir dan takkan ada yang bisa memutus benang itu, kecuali maut.

Dan dari semua hal yang terjadi dalam kehidupan seorang Zora Kaureen, bila memang legenda itu benar. Mungkin benang merah yang mengikat jari kelingking Zora tidak hanya terhubung pada satu orang, melainkan dua orang, yaitu Nevano dan juga Levi. Sebab, rasanya poros dunia yang Zora jalani selalu saja bersinggungan dengan kedua pemuda itu.

"Apa ini, Levi?" Zora menatap Levi terperangah kala pemuda itu mengikat sesuatu di pergelangan tangannya.

"Itu gelang yang kubeli dari temen bimbelku kemarin," jawab Levi. "Dia pinter banget bikin aksesoris kayak begini dan bentuknya lucu-lucu, jadi aku tertarik beli."

Zora memandangi gelang rajut berwarna merah marun di tangannya seraya tersenyum. Diusap pelan bandulan metal berbentuk setengah lingkaran yang jika diperhatikan dengan seksama ada ukiran huruf L & Z yang cantik sekali.

"Kamu cuma beli buat aku aja?" Gadis itu mendongak menatap Levi.

"Nggak dong. Aku beli dua." Levi menunjukkan gelang yang sama pada Zora sambil tersenyum lebar. Ia lantas memasangkan gelang itu ke pergelangan tangannya sendiri. Setelah itu, meraih tangan Zora dan mendekatkan gelang mereka bersisian. "Gelang ini ada magnetnya. Jadi, kalo berdekatan kayak gini bisa menempel."

"Lucu banget," komentar Zora, tersenyum menyaksikan bagaimana hiasan metal yang terdapat ukiran huruf tadi menyatu pada hiasan gelang Levi hingga terdengar bunyi klik. Ternyata hiasan itulah yang mengandung magnet.

"Kamu suka?" Levi menatapnya lekat.

Zora mengangguk. "Gelangnya cantik. Aku suka."

Levi mengusap puncak kepala Zora penuh sayang. Andai saja mereka sedang tidak berada di halte depan sekolah yang ramai, mungkin Levi sudah merangkulnya erat.

"Maaf ya, belakangan ini aku sibuk sampe kita nggak sempet ngobrol bareng lagi."

"Nggak papa, Levi. Aku ngerti kok. Olimpiade sekolahnya 'kan dua hari lagi, jadi kamu harus siap-siap. Kalian juga sebentar lagi mau ujian."

Stuck With Mr. Devil (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang