[Cerita pilihan reading list @wattpadromanceID kategori Dangerous Love periode Agustus 2022]
(Dark Romance)
Zora Kaureen tak menyangka akan bertemu kembali dengan Nevano Abraham yang menjadi CEO di perusahaan tempatnya bekerja. Kehadiran Nevano bena...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
And I can still see it all (In my mind) All of you, all of me (Intertwined) I once believed love would be (Black and white) But it's golden (Golden)
(Taylor Swift ~ Daylight)
❣
"Minggir!"
"Maaf, Tuan. Kami diperintahkan untuk menjaga Tuan hari ini."
"Gue bilang minggir, anjing! Gue nggak perlu dijaga!"
"Maaf, Tuan. Tapi, ini perintah dan Tuan masih tidak diizinkan pergi ke mana pun."
Nevano mengepalkan kedua tangan dengan perasaan luar biasa geram. Rasanya ia ingin sekali melayangkan kepalan tinjunya pada pelayan pria yang sejak tadi menghadangnya di depan pintu.
"Gue cuma mau ke depan, begoooo! Apa itu aja nggak boleh?"
"Maaf, Tuan."
Tak tahan lagi, Nevano langsung menarik kerah baju si pelayan. "Jangan sampe tangan gue berlumuran darah gara-gara ngehajar lo hari ini," gertaknya dalam nada penuh emosi.
Si pelayan itu langsung menelan ludah dengan paras memucat. "Ta-tapi, Tuan."
"Gue bilang minggir!"
Pak Septian yang saat itu baru muncul, cepat-cepat menghampiri Tuan Mudanya itu. Ditatapnya Nevano dengan tatapan bersahaja seperti yang biasa ia lakukan. "Tolong, jangan seperti ini, Tuan. Ini akan menjadi masalah besar. Papa Tuan bisa semakin marah dan akan menghukum Tuan lagi."
"Gue mau ke depan doang masa nggak boleh?" protes Nevano tak terima.
"Saat ini sedang hujan, Tuan. Memangnya kenapa Tuan ingin pergi ke depan?" tanya Pak Septian ingin tahu.
Nevano mengembuskan napas gusar. "Justru karena ini hujan makanya gue mau ke depan. Kalian nggak liat kalo ada orang di depan gerbang rumah kita? Keujanan sejak tadi!" bentaknya.
Pelayan pria yang tadi menghadang Nevano tampak salah tingkah sementara Pak Septian mengerutkan kening. "Siapa yang Tuan maksud?"
"Zora. Dia udah nunggu hampir setengah jam di depan sana. Tapi, nggak ada satupun yang ngasih dia masuk padahal lagi ujan!"
Pak Septian menghela napas. Ia kemudian mengalihkan tatapannya pada si pelayan pria itu. "Biarkan Tuan Nevano pergi ke luar."
"Tapi, Tuan Rafianto dan Nyonya Kinanti sudah melarang kami untuk-"
"Biarkan saja. Saya yang akan bertanggung jawab."
Pelayan itu akhirnya mengangguk. Ia lantas memberi kode pada pelayan yang lain untuk memberi Nevano jalan.