| 34 |🌹SWMD🌹

27.7K 1.5K 348
                                    

"Wah!" seru Zia seraya menutup mulut dengan kedua tangan sewaktu melihat kedatangan Nevano yang mendadak di depan pintu kamar perawatannya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


"Wah!" seru Zia seraya menutup mulut dengan kedua tangan sewaktu melihat kedatangan Nevano yang mendadak di depan pintu kamar perawatannya.

Kesan pertama yang gadis itu tangkap dari sosok Nevano saat ini adalah, pemuda itu wangi, rapi, ganteng dan sangat tinggi. Namun, hal yang paling menarik perhatian Zia sampai membuat rahang gadis remaja itu terbuka lebar adalah roman wajah Nevano yang mengingatkannya dengan seseorang.

"Jaehyun Oppa?" Zia masih menatap Nevano dengan perasaan tak percaya, lantas mengucek-ngucek mata. Berpikir mungkin saja ia salah lihat. "Kenapa Jaehyun Oppa ada di sini?"

Kedua alis tebal Nevano otomatis terangkat. Sungguh, ia sendiri juga merasa bingung dengan reaksi Zia yang seperti melihat hantu di siang bolong kala menatapnya.

Pemuda itu kemudian mengendarkan pandang. Bertanya-tanya apakah ia salah memasuki kamar? Tidak ada Zora di sini, hanya ada seorang gadis remaja berwajah pucat yang menatapnya sejak tadi dengan pandangan berbinar. Namun, bila ditelaah lebih seksama, wajah gadis ini sekilas sangat mirip dengan Zora. Dan hal ini membuat Nevano yakin kalau dirinya memang berada di tempat yang benar.

Setelah penerbangannya dari Lampung sampai di bandara Soetta, pemuda itu langsung buru-buru melesat kemari. Tujuannya cuma satu, yaitu menemui Zora. Rasanya Nevano tidak bisa lagi menahan perasaannya. Seolah-olah bertatap muka dengan Zora adalah hal mendesak yang harus ia lakukan.

"Ini beneran Jaehyun Oppa 'kan?" Zia kembali bertanya. Masih belum menunjukkan tanda-tanda gadis itu akan bersikap normal.

Nevano menatap Zia sambil mengerutkan kening. Apa katanya tadi? Jehun? Bihun?

"Kamu bilang apa?"

Zia tak menjawab sementara kakinya pelan-pelan melangkah mendekat. Disentuhnya pelan tangan Nevano menggunakan ujung jemari kurusnya, ia pun kemudian berseru nyaring, "Wah! Kakak mirip banget sama bias aku!"

"Bias kamu?"

Zia mengangguk-anggukan kepala antusias. Lalu, berjalan menuju nakas di samping brankar, mengambil ponsel di sana. Ia mengetikkan sesuatu. Setelah itu, menunjukkan layar ponselnya pada Nevano.

"Ini bias aku. Namanya Jeong Jaehyun. Kenapa Kakak bisa mirip banget sama dia?"

Nevano memicingkan mata memandang ponsel Zia. Lalu, ia mendengkus. "Apaan, masih gantengan gue lah."

Zia kontan menurunkan kembali ponselnya dari hadapan Nevano. Tatapannya yang semula berbinar kagum, kini berganti dengan delikan sebal. "Sembarangan! Jaehyun Oppa lah yang lebih ganteng. Kakak mah nggak!"

"Loh, katanya tadi mirip gue?"

"Nggak jadi!" tukas Zia, cemberut.

Nevano tersenyum, memunculkan lesung di kedua pipi dan membuat binar di mata Zia kembali menyala. Tentu saja ia merasa takjub. Sebab bagi Zia, Nevano benar-benar seperti jelmaan Jaehyun versi real di depan kedua matanya.

Stuck With Mr. Devil (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang