"Apa dokter sudah menikah?" Pertanyaan itu meluncur begitu saja dari mulut seorang pasien lansia yang sedang Levi kunjungi.
Namanya Nyonya Kusuma. Berusia 64 tahun. Pasien VIP yang menderita Penyakit Jantung Koroner atau istilah medisnya disebut Coronary Heart Disease (CDH). Pasien ini minggu lalu menjalani operasi bypass jantung atau Coronary Artery Bypass Grafting (CABG), yaitu prosedur bedah yang dilakukan akibat penumpukan plak dalam pembuluh darah yang menyebabkan arteri koroner menyempit sehingga membatasi aliran darah ke jantung.
Saat ini Levi sedang memantau perkembangan kondisi Nyonya Kusuma pasca operasi. Kendati operasi bypass diyakini bisa memperpanjang usia pasien. Namun, prosedur bedah ini juga dapat menimbulkan beberapa risiko komplikasi.
"Apa ada keluhan hari ini, Nyonya?" tanya Levi mengabaikan pertanyaan bernada humor sang pasien, seraya menatap rekam medis yang ia pegang dengan saksama.
Sebenarnya hari ini adalah jadwal Levi libur, tetapi ia lebih memilih untuk berkutat di rumah sakit dan memeriksa keadaan pasien yang membutuhkan kontrol rutin.
"Masih seperti kemarin, Dok. Batuk-batuk saya belum hilang dan selalu berdahak," sahut wanita yang rambutnya sudah separuh memutih itu.
Levi mengangguk paham. "Ada lagi?"
"Saya juga masih sulit tidur di malam hari, Dok."
Levi menyerahkan rekam medis yang dipegang pada perawat yang sejak tadi menemaninya. Ia kemudian mengeluarkan stetoskop untuk mendengarkan detak jantung sang pasien.
"Setiap batuk, dada saya sakit sekali, Dok. Apa itu memang kondisi normal? Dan luka di betis kanan saya juga lebih nyeri dari kemarin. Ini yang membuat saya kesulitan tidur setiap malam."
"Sebenarnya ini masih dalam kondisi yang wajar, Nyonya. Batuk-batuk serta sulit tidur adalah jenis komplikasi yang umum terjadi pasca pembedahan bypass jantung," jelas Levi seraya melepaskan kembali stetoskopnya. "Termasuk nyeri luka di betis kanan, Nyonya. Hanya saja apa sekarang rasa nyerinya lebih parah dari sebelumnya?"
Nyonya Kusuma mengangguk. Ia terbatuk sejenak dan perawat wanita yang mendampingi Levi buru-buru memberikan bantal besar yang berada di sisi brankar untuk wanita itu peluk.
Ketika batuk, tulang dada yang belum sepenuhnya menyatu akibat sayatan operasi akan bergerak dan tentu menimbulkan rasa nyeri pada pasien. Tindakan seperti memeluk bantal bertujuan mengurangi rasa nyeri serta menjaga stabilitas tulang dada agar tidak bergeser, sebab prosedur pembedahan jantung koroner memang dilakukan dengan membelah tulang dada dan mengambil pembuluh darah lain di daerah betis atau lengan.
Levi kemudian meminta perawat untuk memberikan Visual Analog Scale (VAS) pada Nyonya Kusuma guna mengetahui intensitas nyeri yang wanita itu rasakan.
"Tolong Anda isi ini, Nyonya. Kami ingin melihat perkembangan rasa nyeri yang Nyonya alami. Jika sudah selesai mohon serahkan kepada perawat kami. Untuk sementara saya akan memberikan pereda anti nyeri seperti biasa dan harap Nyonya minum sesuai dosis yang diberikan."
KAMU SEDANG MEMBACA
Stuck With Mr. Devil (END)
Roman d'amour[Cerita pilihan reading list @wattpadromanceID kategori Dangerous Love periode Agustus 2022] (Dark Romance) Zora Kaureen tak menyangka akan bertemu kembali dengan Nevano Abraham yang menjadi CEO di perusahaan tempatnya bekerja. Kehadiran Nevano bena...