[Cerita pilihan reading list @wattpadromanceID kategori Dangerous Love periode Agustus 2022]
(Dark Romance)
Zora Kaureen tak menyangka akan bertemu kembali dengan Nevano Abraham yang menjadi CEO di perusahaan tempatnya bekerja. Kehadiran Nevano bena...
Gitu dong, rajin2 komen biar aku seneng dan cepet update. Next bab selanjutnya aku kasih challenge lagi boleh dong yaa? 😆 Kemarin bisa tembus 300an komen, gimana kalo bab ini 400 komen dan votenya tembus 1K, oke? Soalnya kuliat2 dari dulu, untuk Vote napa struggle banget? Masa yg baca tembus belasan ribu tp vote ga nyampe 1K 😥
Bisa dong yaa abis ini vote nya dikencengin juga terutama sider yg suka malu2 unjuk diri selama membaca 😗 Aku bakal langsung update begitu challengenya terpenuhi. Yokk bisa yokk demi Nevano 🤣
---
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Dua jam sebelumnya,
"Akhirnya Bapak CEO kita dateng juga," sapa Rendy sewaktu menyambut kedatangan Nevano di depan pintu apartemennya.
"Nggak usah lebay." Nevano memutar bola mata seraya mengayunkan langkah melewati pintu dan masuk ke dalam. Tangannya mengangsurkan sesuatu yang disambut Rendy dengan sukacita.
"Apaan nih?"
"Hadiah buat apartemen baru."
Kedua mata Rendy melebar. Dua botol wine merk Carbenet Sauvignon dengan tanggal pembuatan tahun 2006, membuat pemuda berpotongan undercut itu tersenyum semringah. Jelas Rendy senang. Seperti Nevano, ia juga penyuka wine. Dan sebagai seseorang yang menggemari minuman terbuat dari anggur itu, semakin tua umur wine maka semakin baik pula kualitasnya. Jadi, sudah barang tentu wine yang dibawakan Nevano untuknya adalah wine dengan harga yang cukup mahal.
"Lo tahu aja apa yang gue butuhin," komentarnya sambil menyengir lebar.
"Jelaslah, gue 'kan sahabat yang pengertian," sambut Nevano, memamerkan gaya pongahnya dan membuat Rendy terkekeh.
"Ayo, masuk! Yang lain udah pada nungguin lo."
"Lo ngundang siapa aja emang?"
"Temen kita lah."
"Temen kita?"
"Ntar juga lo tahu."
"Alah, sok misterius lo."
Rendy hanya terkekeh. Kedua pemuda itu lantas mematri langkah menuju ruangan selanjutnya.
Nevano mengelilingkan pandang. Hampir setiap ruangan di sini dihiasi ornamen classy vintage. Well, sebagai dua orang yang sudah bersahabat sejak remaja, Nevano jelas mengenal kesukaan Rendy terhadap sesuatu berbau vintage atau classic. Maka tak heran jika sahabatnya yang satu itu akan selalu memasukkan unsur vintage ke dalam segala hal, termasuk desain apartemennya.
Ada studio musik kecil yang terletak di area kanan. Tempat Rendy biasa mengaransemen lagu-lagunya sebelum di-record dan hal ini memunculkan perasaan iri dalam hati Nevano. Mengingat ia sejak kecil sudah lama bermimpi terjun ke dunia musik seperti sang bunda. Namun, kenyataan malah berkata lain. Papanya sekali lagi membuat Nevano terpaksa mengubur mimpi itu dalam-dalam.