"Ini adalah pasien yang direncanakan akan melakukan Maze Surgery atau prosedur ablasi* pada bulan depan nanti," jelas dokter Fadli di depan layar proyektor. Saat ini sedang ada rapat koordinasi bersama Direktur dan para dokter unit toraks atau kardiovaskular di dalam ruang rapat.Rapat ini rutin diadakan setiap Selasa pagi, sebelum para dokter memulai aktivitas resmi masing-masing. Rapat yang bertujuan membahas segala permasalahan pasien serta kendala-kendala apa saja yang terjadi termasuk yang berkaitan dalam pelayanan rumah sakit.
Levi juga turut serta dalam rapat ini. Biasanya para dokter residen diberikan kesempatan untuk menjelaskan kondisi pasien yang sedang mereka tangani agar bisa di evaluasi bersama dengan para dokter senior di dalam ruang rapat.
"Pasien adalah anak laki-laki berusia sepuluh tahun, menderita Aritmia akut dengan jenis sindrom Wolff-Parkinson-White atau takikardia supraventrikular. Dari hasil pemeriksaan fisik yang telah dilakukan secara keseluruhan, dapat disimpulkan elektrokardiogram menunjukkan pasien menderita takikardia supraventrikular* dengan aberrant conduction."
Semua orang dengan serius menatap layar proyektor yang saat ini menunjukkan gelombang irama jantung yang direkam elektrokardiogram. Gelombang tersebut terlihat tak beraturan dengan laju ventrikel lebih tinggi.
"Kemudian, kami melakukan pemeriksaan ekokardiografi yang menunjukkan pemberian intrakardiak* dalam dosis wajar dengan fungsi ventrikel kiri normal. Pasien juga mendapat pengobatan awal stimulasi vagal, tapi ternyata tidak berhasil. Elektrokardiogram tetap menunjukkan gejala yang sama."
Gambar di layar berganti, menampilkan kembali rekam elektrokardiogram dengan gelombang irama jantung yang sama. Tak ada perubahan signifikan.
"Bagaimana dengan pemberian sotalol*?" Levi mengangkat tangan dan bertanya.
Sotalol adalah obat untuk menangani irama jantung yang tidak teratur (aritmia) yang disebut takikardia supraventrikular berkelanjutan. Obat ini dimanfaatkan untuk memperlambat denyut jantung dan membantu jantung agar berdetak secara normal dan lebih teratur
Dokter Fadli spontan menoleh ke arah Levi dan menjawab, "Ya, pasien sudah diberikan sotalol dan cukup memberikan perubahan terhadap frekuensi jantung." Layar proyektor kembali menampilkan gambar selanjutnya. "Prognosis* pasien jadi membaik berkat pemberian sotalol. Pasien juga sudah mendapatkan pemeriksaan elektrofisiologi. Tetapi sebagai pengobatan final, Maze Surgery tetaplah tindakan yang paling tepat."
"Apa sudah ada dokter yang bertanggung jawab untuk mengoperasinya?" Pak Wahyu-direktur rumah sakit-bertanya.
Dokter Fadli melirik ke arah para dokter senior duduk dan menggeleng pelan. "Kami masih belum berdiskusi lebih lanjut karena jadwal operasi yang menumpuk. Lagipula, pasien masih bisa menunggu karena keadaannya belum terlalu mendesak."
"Silakan diskusikan lagi mengenai masalah ini secepatnya. Karena bagaimanapun keselamatan pasien adalah hal pertama yang perlu diutamakan," kata Pak Wahyu seraya menatap semua orang di dalam ruangan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Stuck With Mr. Devil (END)
Romance[Cerita pilihan reading list @wattpadromanceID kategori Dangerous Love periode Agustus 2022] (Dark Romance) Zora Kaureen tak menyangka akan bertemu kembali dengan Nevano Abraham yang menjadi CEO di perusahaan tempatnya bekerja. Kehadiran Nevano bena...