[Cerita pilihan reading list @wattpadromanceID kategori Dangerous Love periode Agustus 2022]
(Dark Romance)
Zora Kaureen tak menyangka akan bertemu kembali dengan Nevano Abraham yang menjadi CEO di perusahaan tempatnya bekerja. Kehadiran Nevano bena...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Kringgggg!!!
Bel sekolah yang berbunyi nyaring itu menandakan kegiatan sekolah hari ini telah berakhir. Semua murid berseru antusias seraya membereskan buku pelajaran masing-masing ke dalam tas, bersiap untuk pulang, termasuk Zora yang berada di ruang kelas XI IPA 1.
Selesai membereskan peralatan sekolahnya ke dalam tas, Zora bergegas memacu langkah menuju ruang musik yang terletak di lantai empat gedung sekolah. Gadis itu berniat untuk menemui guru seni mereka, membicarakan tentang kontes bulan Bahasa yang akan diadakan 2 minggu ke depan. Zora ingin mengundurkan diri dari kontes tersebut lantaran ia tidak bisa ikut. Zora tidak dapat meninggalkan Zia sendirian di rumah karena acara kontes itu diadakan di Cibubur selama tiga hari dan mengharuskan mereka untuk menginap.
Zora menaiki tangga menuju lantai empat, menyalip di antara lautan siswa-siswi lain yang berebut ingin pulang. Ruang musik terletak paling ujung dan sering digunakan untuk pelajaran seni ataupun yang berkaitan dengan kegiatan ekstrakurikuler.
Saat Zora sampai di depan ruang musik tersebut, ia tak sengaja mendengar seseorang sedang menyanyikan lagu diiringi petikan gitar yang mengalun lembut. Kening Zora berkerut, otomatis mempertajam pendengaran. Didorongnya pelan pintu yang setengah tertutup, lalu masuk.
Pikiran Zora bertanya-tanya, siapakah gerangan yang sedang bernyanyi itu? Suaranya begitu merdu hingga menarik rasa penasaran Zora untuk mencari tahu.
Begitu berada di dalam, Zoralangsung tertegun tatkala pandangannya membentur sosok murid laki-laki duduk di salah satu kursi yang terletak di tengah ruangan. Sebuah gitar akustik berada di tangan murid laki-laki itu. Kedua matanya terpejam, seolah tengah menghayati lagu yang sedang dimainkan. Zora menahan napas. Tak menyangka kalau ternyata oknum yang berhasil memancing rasa penasarannya itu adalah Nevano Abraham, kakak kelasnya.
Baru kali ini Zora mendengar Nevano bernyanyi secara langsung di depan kedua mata. Tak heran pemuda itu didapuk menjadi vokalis band sekolah mereka. Ternyata Nevano memang pandai bernyanyi. Suara baritone-nya sopan sekali masuk ke telinga, membuat Zora terhanyut tanpa sadar.
I don't mind spending every day... Out on your corner in the pouring rain... Look for the girl with the broken smile... Ask her if she wants to stay a while... And she will be loved... And she will be loved...
Bait demi bait lagu She Will Beloved milik Maroon 5 yang dinyanyikan itu sukses merasuk ke sanubari Zora yang terdalam. Entah mengapa ada aura berbeda dari diri Nevano ketika ia bernyanyi, semacam aura magis yang mampu menggetarkan hati. Zora tak ingin berlebihan, tapi ia jujur mengakui kalau Nevano yang ia lihat saat ini sangat lain dari biasanya.
Dan nyanyian itu pun terhenti bersamaan dengan Nevano yang membuka kedua mata, sementara Zora masih membeku di tempatnya berdiri. Terlalu terkesima untuk bereaksi spontan.