| 38 |🌹SWMD🌹

45.7K 2K 661
                                        

Eh, kaget ga tetiba aku update?? 😆
Sebenernya aku masih ngambek nih gegara votes nya belum nyampe target juga. Tp, gpp lah karena aku baik jd aku update mlm ini buat kalian..

Yg udah bobo, ayokk bangun dulu karena Nevano udah coming 😎
Yg masih belum tidur, kuyy serbu jangan lupa spam komen dan votes nya yaa! 😘❤

Yg udah bobo, ayokk bangun dulu karena Nevano udah coming 😎Yg masih belum tidur, kuyy serbu jangan lupa spam komen dan votes nya yaa! 😘❤

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Ada beberapa proses neurokimia yang terjadi bila seseorang sedang jatuh cinta. Di antaranya adalah, tubuh akan melepaskan beberapa hormon yang berkaitan dengan keseimbangan emosi dan juga rasa bahagia. Banyak yang beranggapan bahwa semua aktivitas yang menyebabkan rasa ketertarikan, jatuh cinta atau kasih sayang adalah sesuatu yang berasal dari hati. Namun faktanya, otak manusia-lah yang bertanggung jawab atas seluruh reaksi emosi tersebut.

Dan bila berbicara tentang cinta, rasanya mustahil bagi Nevano jika tak menyangkut-pautkannya dengan logika. Hanya saja untuk saat ini, entah mengapa logika pemuda itu seperti sedang tidak berjalan. Lagipula, pepatah mengatakan bahwa cinta bukanlah sesuatu yang memerlukan logika, bukan? Cinta itu buta. Tidak ada yang pernah tahu atau bisa memilih kepada siapa ia akan dan harus jatuh cinta.

Jadi jelas sejauh apapun nalar, otak, insting serta hormon kimiawi bekerja, urusan jatuh cinta tetaplah menjadi misteri yang tak bisa ditebak.

"Zora ...," bisik Nevano di sela-sela pagutannya yang begitu intens. Rasanya pasokan oksigen di dalam paru-paru Zora sudah terhisap habis oleh pemuda itu. "Apa ciuman ini bikin jantung lo berdebar?"

Zora terdiam. Lebih tepatnya, tidak tahu harus menjawab apa. Lagipula, bagaimana ia bisa menjawab jika bibirnya terus-menerus dilumat Nevano tanpa jeda?

Jari-jemari kokoh pemuda itu pun masih mendekap pipi Zora dengan erat. Sementara sebelah tangannya yang lain merangkul punggung gadis itu secara posesif.

Jika di skala dari angka satu sampai seratus, mungkin Zora tidak bisa menghitung berapa kali sudah Nevano menciumnya sejak dari masa SMA dulu. Pemuda itu selalu dengan lancang melakukannya bahkan dalam momen-momen genting sekalipun. Ia tidak tahu bagaimana caranya menghentikan kebiasaan Nevano yang selalu memberi efek kejut bagi dirinya. Namun, Zora tak memungkiri bahwa Nevano memang seorang good kisser sejati.

Gadis itu mengerang halus saat lidah Nevano mulai menelusup masuk ke dalam rongga mulutnya. Menjelajah liar di dalam sana. Menyapa insting Zora untuk segera menyambut decapan memabukkan yang pemuda itu tawarkan.

Berkali-kali pula Nevano terdengar menggeram. Entah karena terbakar gairah atau mungkin terbawa emosi yang sedang melanda. Yang jelas, Nevano mencium Zora bak serigala lapar. Selalu saja brutal dan tanpa ampun. Kadang-kadang Zora sulit mengimbangi pemuda itu. Jika sudah begini, lebih baik Zora pasrah dan membiarkan Nevano memagut bibirnya dengan sesuka hati.

Zora lagi-lagi mengerang ketika perlahan-lahan ciuman Nevano mulai berpindah turun menjelajah area dagu, leher, serta tulang selangkanya.

"I miss you so bad," bisik Nevano serak, sebelum ia melanjutkan kembali cumbuannya.

Stuck With Mr. Devil (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang