| 25 |🌹SWMD🌹

32.6K 1.6K 201
                                    

⚠ WARNING 🔞


~~~~~~

Got the music in you baby, tell me why
Got the music in you baby, tell me why
You've been locked in here forever and you just can't say goodbye

Your lips, my lips, apocalypse
Your lips, my lips, apocalypse
Go and sneak us through the rivers, flood is rising up on your knees, oh please
Come on and haunt me, i know you want me
Come on and haunt me

(Apocalypse ~ Cigarettes After Sex)


Benar kata orang kalau berduaan dengan lawan jenis akan ada setan yang datang menggoda. Mungkin inilah yang sedang terjadi pada Zora, seolah-olah setan lancang itu berhasil merasuki pikirannya, hingga ia tak sadar akan bahaya yang mungkin sedang mengancam.

Seharusnya Zora tidak menyambut ciuman Nevano beberapa menit lalu. Seharusnya gadis itu tidak membiarkan Nevano mendekap tubuhnya semakin erat. Seharusnya ia lari ketika tangan Nevano mulai terampil melepaskan satu persatu kancing blouse yang ia kenakan.

Nevano-entah bagaimana berhasil menenggelamkan kesadaran Zora sampai ke titik terendah. Ini terlalu mengerikan bagi gadis itu. Meski benak Zora mati-matian menolak, tetapi tubuhnya jelas-jelas meminta lebih. Meruntuhkan segala logika dan akal sehatnya untuk berpikir waras.

Pemuda itu mencumbu Zora bagai seekor serigala lapar. Tak dapat disangkal bahwa Nevano sendiri sudah sejak lama mendambakan momen ini, momen dirinya bisa merasakan lagi tubuh gadis yang selalu menyita seluruh perhatiannya sejak pertama kali berjumpa. Gadis yang bisa dibilang berhasil mengirimkan debaran aneh tiap kali mereka bertatapan. Maka jelas Nevano tidak akan membiarkan kesempatan ini lewat begitu saja tanpa melakukan apa-apa. Ia sudah terlalu merindukannya setelah sembilan tahun waktu yang berjalan.

Dalam satu tarikan mendebarkan, Nevano membawa Zora ke atas pangkuannya. Kini ciuman itu tak lagi berpusat pada bibir dan wajah gadis itu, tetapi perlahan-lahan mulai turun ke arah perpotongan leher Zora, meninggalkan beberapa jejak kemerahan di sana. Nevano menyibak blouse Zora yang sudah separuh terbuka, lalu menciumi, menghisap, bahkan menggigit kecil area bahu serta dada gadis itu dengan penuh gairah.

Suara erangan, geraman dan lenguhan sesekali lolos dari mulut keduanya.

Oh, ini benar-benar gila. Nevano tak dapat lagi membendung gejolak yang ada dalam dirinya. Euphoria yang terlalu berbeda bila dibandingkan dengan wanita-wanita yang pernah dicumbunya. Zora seperti zat endorfin yang selalu memberi efek candu dan membuatnya menginginkan lebih.

"Should we do more than this? I feel like I can't take it anymore," lirih Nevano berkata di sela-sela cumbuannya. Meraup lagi bibir Zora yang sudah mulai membengkak karena tak henti ia lumat sejak tadi. Rasa strawberry itu betul-betul membakar gairahnya semakin membara. Ia akhirnya menanggalkan blouse Zora dan melemparnya ke lantai. Kemudian, tangannya bergerak melepas pengait bra yang berada di belakang punggung gadis itu.

"I want you," bisiknya lagi, membaringkan tubuh Zora perlahan-lahan ke atas sofa yang mereka duduki. Nevano turut menanggalkan jaket serta kaus yang dikenakannya, lalu membuang asal ke sembarang arah. Diraih tangan Zora dan dibimbingnya menelusuri permukaan dada bidang serta otot-otot perutnya yang begitu terpahat sempurna.

Stuck With Mr. Devil (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang