| 49 |🌹SWMD🌹

22.4K 1.3K 554
                                    

Happy 700K viewers 🎉❤
Sebenernya aku belum mau update hari ini Gaess..
Tapi, untuk ngerayain 700K views SWMD, so aku update buat kalian..
Ciee, seneng gak?? 😙

Dentingan lembut piano adalah hal pertama yang menyambut kedatangan Nevano ke dalam restoran bintang 5 bergaya Prancis di bilangan pusat kota Jakarta tersebut

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Dentingan lembut piano adalah hal pertama yang menyambut kedatangan Nevano ke dalam restoran bintang 5 bergaya Prancis di bilangan pusat kota Jakarta tersebut. Pemuda itu berjalan tegap mengikuti sang manager restoran yang sedang memandunya menuju meja yang telah dipesan oleh papanya.

Sepanjang perjalanan kemari, Nevano menebak-nebak apa yang sedang papanya rencanakan. Tidak mungkin ini cuma sekedar makan malam biasa. Mengingat ia sampai dijemput oleh Pak Hendris agar tidak bisa lagi menghindar. Padahal, Nevano sudah berjanji ingin menemui Zora malam ini dan terpaksa harus tertunda.

Pemuda itu tertegun ketika telah sampai di salah satu meja yang terletak agak privat dari meja lain kala melihat sosok Lexa sudah duduk manis di salah satu kursi.

"Lexa?" gumam Nevano serta-merta. Ia mengelilingkan pandang. Tak ada papanya. Tak ada Adi Nugraha. Tak ada siapa-siapa selain mereka berdua.

Apa-apaan ini?

Lexa mengangkat wajah dan menatap Nevano datar. Ia menyunggingkan senyum tipis sebagai bentuk balasan. Sementara sang manager tadi menarik salah satu kursi di hadapan wanita berambut cokelat pirang panjang itu, lalu mempersilakan Nevano duduk.

Nevano mengembuskan napas kasar sebelum akhirnya menjatuhkan diri di kursi tersebut.

"Kenapa cuma ada kita berdua di sini?" tanyanya dengan nada tak senang.

Lexa memilin-milin rambut cokelat pirang panjangnya seraya mengangkat bahu. "Apa lagi? Masa kayak gini aja kamu nggak bisa nebak, Bae? Jelas ini dinner romantis yang diadakan untuk kita."

Rahang Nevano terkatup rapat. Ia tahu kalau Lexa hanya berbicara asal, tapi entah mengapa rasanya ucapan itu kedengaran masuk akal.

"Aku pikir kamu nggak bakal datang malam ini." Lexa mengatakannya seraya menahan senyum. Kedua mata almond-nya menatap Nevano lekat.

"Terpaksa. Lagian gue juga nggak bakal lama di sini."

Wanita itu tertawa. "Jangan bilang kamu diseret kemari sama orang suruhan papa kamu."

Nevano memutar bola mata. "Not funny."

Lexa terkikik geli seraya menyandarkan punggung pada sandaran kursi. Kedua tangan terlipat di depan dada sementara kakinya ia silangkan di bawah meja.

Wanita itu seperti biasa, selalu tampil cantik dan modis dalam hal berpenampilan. Atasan blouse dipadu blazer hitam serta celana hot pants high waist yang memperlihatkan kaki jenjangnya, membuat Lexa kian memesona. Namun entah mengapa, Nevano tak pernah memiliki perasaan istimewa sejauh apapun hubungan mereka berjalan.

Stuck With Mr. Devil (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang