| 61 |🌹SWMD🌹

15.5K 702 170
                                    

Are we falling like snow at the beach? Weird but fuckin' beautifulFlying in a dream, stars by the pocketful You wanting me tonight feels impossibleBut it's comin' down, no sound, it's all aroundLike snow on the beach (snow on the beach)

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Are we falling like snow at the beach?
Weird but fuckin' beautiful
Flying in a dream, stars by the pocketful
You wanting me tonight feels impossible
But it's comin' down, no sound, it's all around
Like snow on the beach (snow on the beach)

(Snow On The Beach ~ Taylor Swift)

I pray every night that I may live after him; because I would rather be miserable than that he should be — that proves I love him better than myself.

Zora menutup buku novel yang sedang dibaca lalu menatap hamparan biru laut yang membentang di hadapannya. Sepenggal dialog dari novel Wuthering Heights itu entah mengapa sedikit mengusik benaknya.

Live after him?

Zora terdiam, merasa tertohok. Atensinya lantas buru-buru dialihkan ke arah Zia yang sedang bersemangat memegangi layangan di bibir pantai. Sementara Levi menarik senarnya agar bisa diterbangkan.

Mungkin dari beberapa hal yang Zora sukai dari kota kecil yang berada jauh di seberang pulau Jawa ini, adalah pantainya yang sedemikian menarik. Lautnya berwarna biru tosca, pesisirnya landai, ombaknya tenang, pasir putihnya halus dan lembut ketika dipijak, serta terdapat bebatuan granit ajaib yang tersebar di sepanjang bibir pantai. Namun dari semua itu, suasana nostalgia di masa lalulah yang menjadi alasan terbesar Zora betah berlama-lama menghabiskan waktunya di tempat ini.

"Kak Zora!" Vokal riang Zia tiba-tiba terdengar dari arah bibir pantai. "Liat deh, layanganku akhirnya terbang, Kak!"

Zora secara otomatis mengalihkan pandang ke langit biru yang membentang. Sebuah objek kecil berwarna kuning cerah tampak sedang melayang-layang indah di atas sana.

Zora tersenyum, tapi hatinya terasa murung. Ia tidak tahu mengapa. Sebab, beberapa hal baik yang terjadi belakangan pun, tak pernah cukup untuk membuat perasaannya nyaman. Gadis itu kemudian melambaikan tangan dan sekali lagi menyunggingkan senyum lebar pada Zia. Menyembunyikan apa yang sebetulnya tengah ia rasa.

Ketika itu, ponsel Zora tiba-tiba berdering. Dengan cepat, diambilnya benda canggih berbentuk pipih itu sembari menyimpan kembali novel yang tadi ia baca ke dalam tas. Napas Zora terhela saat menatap nama penelpon di layar.

"Halo!" sapanya begitu panggilan tersambung.

"Halo, Bu Zora." Seorang wanita terdengar balas menyapa.

"Ada apa, Na?"

"Begini, Bu. Orderan yang akan dikirim ke Makassar besok sepertinya harus ditunda."

Stuck With Mr. Devil (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang