⚠Warning ⚠ Typo•Bahasa tidak baku• Kata-kata kasar•dll ╚═══════════. .★.╝
━━⚠️🔞🔞🔞⚠️━━ Typonya tolong kasih tau ya kawan, soalnya mata sy agak bermasalah–
• • •
Apa yang akan kau lakukan ketika terjebak di dalam keadaan saat gebetanmu jadi aneh, merasa deja vu, dan panik?
Aku sih lari, tapi lain dengan [Name].
"WOI BANG, ISTIGHFAR COEG!" Gadis itu menampar wajah William beberapa kali untuk menyadarkan pria di depannya.
Tapi nampaknya usaha itu sia-sia, saat [Name] mencoba mencium lebih dalam bau manis yang ada di sekeliling mereka dia langsung tahu bau apa itu.
"Kau– bagaimana bisa kau makan begituan, HAH?!"
'Ini sih kudu diruqyah, dibaptis, atau nggak dikubur hidup-hidup biar nggak meresahkan!'
"Apa saat itu juga seperti ini, [Name]? Apa Yuno juga berekspresi seperti ini? Bagaimana perasaanmu sekarang?"
Dari lubuk hati [Name] yang terdalam, dia merasa takut, kasihan, sekaligus jijik. "Kau, untuk apa kau melakukan ini sialan? Apa kau berniat menjatuhkan harga dirimu seperti ini? Sadarlah br*ngs*k!"
"Aku hanya penasaran dengan buah ini, itu saja. Tapi. . . Apa kau bisa membantuku keluar dari zona ini?"
[Name] langsung melotot, rasanya ingin marah tapi tidak bisa. Dia menghela napas panjang lalu menarik kerah baju William. "Pegangan, saat ini selesai kau akan sedikit mual nanti."
Dan mereka pun hilang seketika.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Di tempat lain, tepatnya di belahan bumi lain. Seorang wanita berusia 30 tahunan terduduk lesu di sebelah ranjang pasien yang diisi seorang gadis bersurai hitam dengan selang oksigen.
Pintu ruangan terbuka, masuklah seorang remaja dengan surai hitam membawa beberapa makanan dari luar.
