𝐑𝐄𝐁𝐎𝐑𝐍 | black clover x reader

˗ˏˋ39'ˎ˗

❝apa itu cinta dan romansa? Entahlah, aku hanya ingin duit,duit dan duit❞

╔.★. .═══════════╗
ʙʟᴀᴄᴋ ᴄʟᴏᴠᴇʀ x ʀᴇᴀᴅᴇʀ

Chapter 39||• Completion of part 1
Black Clover © Yūki Tabata
Story © Me

⚠Warning ⚠
Typo•Bahasa tidak baku•
Kata-kata kasar•dll
╚═══════════. .★.╝

•••

Duduk sambil menonton penderitaan teman-temannya memang mantap untuk ukuran seseorang yang akhlaknya minus seperti [Name].

Yuno sedang bertarung dengan Licht di atas, dia mencoba mengulur waktu untuk Asta. Pertarungan Yuno dan Licht terasa singkat, andaikan waktu bisa diputar. Pasti [Name] sudah melakukannya hanya untuk kembali melihat pertarungan tadi.

Tiba-tiba tanah bergetar, Asta melaju ke atas dengan Black Mode-nya. Rhya terkejoed terheran-heran, bagaimana bisa si cebol itu masih bisa bergerak sedangkan tubuhnya sudah bobrok begitu?

Nggak tahu aja si Rhya, Asta hobinya nyari bahaya sama nantangin takdir. Perlahan, tubuh [Name] dan Mimosa diselimuti angin dari sihir Yuno.

"Oh-"

Sihir pedang Licht berhasil menghantam Asta dan Yuno, efeknya juga berimbas pada [Name] dan Mimosa. "WOI- KOK SAMPE SINI ANJIR, PADAHAL AKU UDAH SEMBUNYI BIAR NGGAK KENAAA!!!!" teriak [Name].

Dia terlempar keluar bersama Yuno, Asta, dan juga Mimosa. Karena sihir Licht sangat kuat, [Name] mulai kehilangan kesadarannya. Tidak mau kalah, [Name] menggigit bibir dan lidah guna menjaga kesadaran walaupun itu menyakitkan.

Tubuh mereka terhantam ke tanah, sialnya punggung [Name] menimpa batu berukuran sedang tepat di tulang punggungnya. Suara tulang retak menggema di telinga, entah patah atau cuma retak [Name] tidak tahu.

Samar-samar, [Name] melihat seseorang mencoba menggapai dirinya. Manik amber, hanya itu yang dia ketahui sebelum kesadarannya benar-benar hilang sepenuhnya.

•••

Orang yang mencoba menggapai [Name] sebelum si biru hilang kesadaran tadi adalah Yuno, beberapa saat setelah mereka pingsan sementara, Mimosa terbangun disusul Yuno yang langsung mendekati [Name].

Yuno memeriksa keadaan [Name] dan menyadari ada yang tidak beres dengan tubuh gadis itu. Setelah diperiksa kembali, ternyata tulang punggung [Name] patah.

"Ini tidak mungkin-" dan patah tulang itu disebabkan karena [Name] menghantam batu berukuran sedang dengan kecepatan gila.

"Mimosa, bisa kau sembuhkan [Name]?" tanya Yuno. "Mungkin bisa, tapi Asta-san- dia..."

"Yasudah, kau sembuhkan si cebol itu dulu"

Yuno menggendong [Name] ke tepian, tepatnya di bawah pohon. Dia menidurkan [Name] di pahanya.

Di dalam ketidaksadarannya, [Name] kembali ketempat hitam gelap nan sunyi. Sama seperti saat di Hutan Penyihir, saking gelapnya dia tidak bisa melihat tangannya meskipun sudah dekat di depan mata.

"Jangan bilang mau ada arwah yang masuk kesini lagi?" gumamnya, tak lama kemudian [Name] merasakan kehadiran seseorang.

"Yo~ [Name], kita bertemu lagi" serba putih, macam hantu. Pikir [Name], saking terangnya, seketika tempat gelap itu menjadi bercahaya dan [Name] bisa melihat langsung keadaan sekitarnya.