⚠Warning ⚠ Typo•Bahasa tidak baku• Kata-kata kasar•dll ╚═══════════. .★.╝
•••
Berlari-lari kecil menuju tempat Asta dan yang lain berada, [Name] segera memposisikan diri berada di samping bestainya yang bernama Asta.
Ngomong-ngomong, kapan Noelle jadi sahabat [Name]?
Mereka berteman ketika [Name] tidak sengaja memergoki Noelle ingin masuk ke kamar [Name] guna meminta bantuan untuk mengendalikan sihirnya.
Perlahan-lahan, mereka semakin akrab dan menganggap satu sama lain sebagai sahabat. Karena setiap mengeluh, Noelle datang ke [Name]. Dan setiap tidak bisa tidur, [Name] bertukar kamar dengan Noelle.
Simbiosis mutualisme kawan.
"Astod, ente jangan lihat ke cermin Gauche nanti. Kalau nggak, ente bakal kesulitan" ucap [Name] pada Asta.
"Iya, tapi sekarang sudah tidak" [Name] melepas ikatan pita merah yang ada di rambutnya, ia membuka lebar-lebar pita yang tadinya dilipat kecil lalu menutup matanya dengan pita itu.
"Apa yang kau lakukan [Name]?" tanya Asta yang penasaran, jangan-jangan [Name] mengigau dan ingin menjadi Si Buta dari Lembah Hantu.
"Aku menghindari sihir gabungan kakak adik yang meresahkan itu"
Tak lama kemudian, sihir gabungan antara Drowa dan Ecra dilancarkan. Semua yang menatap cermin mendadak tidak bisa bergerak, kecuali [Name] yang menjelma menjadi Si Buta dari Lembah Hantu.
"Hoo, kau sudah tahu akan hal ini?" ucap Drowa dari atas sana.
"Onii-chan, perempuan itu berbahaya"
"Tenang saja, aku ada di si-" belum saja Drowa menyelesaikan kalimatnya. [Name] sudah berada sejajar di hadapan Drowa dengan penutup mata dadakan yang dia buat tadi.
"Ketemu kau, Drowa~" kata yang keluar dari bibir [Name] membuat bulu kuduk Drowa dan Ecra merinding. Alhasil karena kedatangan [Name] yang mendadak layaknya Jelangkung, mereka berdua kehilangan fokus untuk mempertahankan sihir gabungan.
