Special Chapter-Luck Voltia

3.6K 650 382
                                    

Karena Sei baik, jadi Sei gajadi up seminggu sekali. Melainkan up suka-suka aja awokawok.g

╰┈➤ ❝ 𝐁𝐄𝐑𝐋𝐀𝐓𝐈𝐇 ❞

Pagi hari yang cerah, tanpa mendung tanpa hujan. Suara burung berkicau, sinar matahari mulai menyinari tubuh sebuah mahkluk minus akhlak yang tengah ngorok dengan posisi telentang.

Kamar yang penuh dengan beberapa camilan, manga, serta beberapa buku tidak penting.

Buku cara menjinakkan Megalodon, cara mempunyai hati yang baik seperti Julius, cara mendapatkan hati seorang Nacht, cara menyembelih ayam kesayangan tanpa ketahuan, cara membabui Athena dengan halus dan cara-cara tidak berguna lainnya.

Pintu usang terbuka oleh seseorang dengan surai blonde, manik birunya mengintip mahkluk yang tengah tertidur pulas seperti bayi dugong di atas kasur.

"Ini sudah hampir jam 8 loh, dia masih belum bangun juga?" gumam Luck, si pengintip dadakan.

"Yah sudahlah, mau bagaimana lagi" Luck berjalan kearah [Name], dia mendekatkan wajahnya ke wajah [Name].

Luck menarik napas perlahan lalu menghembuskannya di telinga [Name], putri Julius sedikit terganggu bunga tidurnya.

Dia mengganti posisi, meringkuk membelakangi Luck. Orang lagi enak-enak mimpiin husbu malah diganggu, minta ditampol.

"[Name]-chan, bangun... Kau jadi latihan tidak?" Luck menggoyang-goyangkan tubuh [Name] secara pelan. Perlahan, tubuh itu bergerak untuk duduk, kelopak matanya terbuka menampakkan dua buah manik mata yang nampak bersinar membelakangi cahaya matahari.

"He? Luck, ngapain kau disi— hoaaam~" [Name] kembali rebahan sambil berkedip pelan memandangi langit-langit kamar.

"Latihan anak Julius, ayo!" karena Luck bukan tipe-tipe yang sabar menunggu, akhirnya dia menyeret [Name] yang masih ingin rebahan.

Si gadis meronta-ronta lantaran pagi santuy yang biasanya diganggu, "lepasin woi!"

Meskipun begitu, Luck tetap menyeret [Name]. Tidak peduli bagaimana penampilannya, ini sudah kelewat jam yang dijanjikan.

[Name] dilempar oleh Luck, gadis itu terduduk cemberut dan menatap bengis Luck. "Awas aja lu ya, besok-besok gue bangunin pake aer seisi markas !!" ancam [Name].

"Ehheq, aku tidak peduli. Yang penting sekarang. . . . . ayo kita bertarung~" Luck mengeringai seram, [Name] berkeringat dingin akibat dia baru bangun tidur, belum sarapan, belum mandi, apalagi kalau baru bangun tidur otot-ototnya lemes gaada obat.

Lah ini, tiba-tiba diajak gelud pagi-pagi. Emang dasar maniak fighting, [Name] balas menyeringai, dia berdiri jauh dihadapan Luck.

"Hehh, iya juga ya. Ayo kita bertarung"

'Ice magic ; Schatten der Eiskönigin'

Tanah sedikit bergetar, [Name] telah membuat beberapa air di tanah tempat mereka berpijak menjadi es. Dia akan mudah berteleport dengan adanya itu, tapi dia tidak bisa menjebak Luck lantaran permukaan tanah tidak ditutupi es atau salju.

"Aku mulai loooh~ jangan mati sampai kau menang!!" dengan cepat Luck berlari kearah [Name] dan memberinya tinju, sayang seribu sayang, tinjunya hanya mengenai udara.

[Name] sudah berada di belakangnya, 'sejak kapan dia—'

[Name] memberikan serangan ringan pada Luck menggunakan es-esnya. "Kurasa kau menahan diri [Name]–chan, cobalah untuk sedikit melampaui batasanmu!!"

𝐑𝐄𝐁𝐎𝐑𝐍 | black clover x readerTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang