Hai apa kabar?
Selamat membaca💙
⚪ t h a n k s t o f i x ⚪
Tidak ada waktu untuk bergelut dalam duka. Meski sesekali hening menyadarkan luka, hening tak bisa membuat waktu berhenti sejenak. Jarumnya tetap bergerak, hari tetap berganti jadi esok. Reva tetap harus kembali ke sekolah seolah dia tak pernah merasa kehilangan.Rian bukanlah keluarga inti Reva, dia tak memiliki alasan untuk larut dan terlihat paling menyedihkan.
Melihat Jio berusaha tegar dengan menghapus air mata, tersenyum menatap batu nisan ayahnya. Reva tak bisa merasa lebih tersakiti dibandingkan Jio, dia merasa tak pantas untuk itu.
Di sinilah Reva sekarang. Berjalan diikuti banyak pasang mata. Samar-samar terdengar apa yang sedang mereka bicarakan tentang Reva. Tentangnya dan Fix yang kepergok berduaan di ruang seni. Hal yang semestinya tidak salah malah terdengar salah karena dibicarakan seenaknya.
“Reva Reva! Sini cepat!”
Bokong Reva sedikit berdenyut setelah tangannya ditarik duduk. Dia meringis kecil, menemukan cengiran tanpa rasa bersalah dari wajah teman sebangkunya. Namanya Titra, sosoknya memang seperti ini. Sedikit lebih bar-bar.
“Gue denger gosip tentang lo sama Fix.” Titra berbisik, memulai acara talk show-nya dengan mewawancarai narasumber utama. “Lo gila ya?! Lawan lo itu Niana!”
“Lawan?” Reva mengernyit tak mengerti. Kenapa Niana menjadi lawannya perkara Fix?
“Nih, ya. Lo perlu camkan satu hal. Fix punya Niana. Fix itu milik Niana. Titik.”
“Lalu?”
“Ih! Pelajaran doang lo cepet koneknya.” Titra mendengkus setengah frustrasi. Dia pikir orang secerdas Reva bisa memahami perkataannya yang tidak nyambung sekalipun. “Jelas kalau lo ganggu Fix, lo berurusan dengan Niana! Dia gak segan nampar lawannya di depan umum cuma karena dia sekelompok sama Fix. Bayangin! Udah gak waras.”
—dan Reva sudah berulang kali merasakan tamparan itu.
“Bukannya Niana pacaran sama Gama?”
“Gama?” Titra mengulang sambil merinding. “Dia itu persis seperti Niana nganggap Fix. Kalau Fix digantung sama Niana, si Niana digantung sama Gama. Mereka udah ribuan kali putus nyambung. Kebetulan kemarin lagi putus. Gak tahu kapan balikan.”
“Ooh.”
Hanya begitu respons Reva? Dari sebuah cerita menakjubkan yang barusan dia ceritakan hanya seperti itu? Tak heran Reva berani terlibat dalam lingkaran setan yang Niana buat.
“Trus gimana gosip itu? Bener?”
“Iya.”
“IYA!” Titra menggebrak meja saking terkejutnya. Matanya membulat sempurna, terdiam setelahnya. Dia sedang mencerna dan menerka apa yang akan Niana lakukan.
“Waktu itu gue dimintai tolong bersihkan gedung seni. Setelah itu Fix datang—“
“Reva! Dicariin!”
KAMU SEDANG MEMBACA
Thanks to Fix | Revisi
Teen Fiction| Fiki UN1TY | Dalam proses revisi 5 Desember "Aku adalah ceritamu yang telah lama usai." Reva meletakkan penanya di dalam saku, menutup buku diary miliknya dengan perasaan yang dia sendiri tak bisa jelaskan bagaimana. Lembar terakhir yang dia gunak...