⚪ t h a n k s t o f i x ⚪
Titik terendah dan tertinggi seseorang memang selalu berhasil menjawab sisi misteriusnya.
- Fix Sinan Ergantara
⚪ t h a n k s t o f i x ⚪
Helaan napas Fix memecah sunyi di kamarnya. Kedua matanya terpejam, memikirkan kembali di mana letak kesalahannya. Apa yang membuat Reva menginginkannya pergi sampai segitu marahnya? Mencari-cari alasan paling masuk akal yang terlintas di kepala.
Lagi-lagi napas Fix yang memecah keheningan. Dia menutup pintu rapat-rapat agar Pawpaw tidak mengganggu waktunya introspeksi diri. Kepalanya menoleh, matanya menangkap hadiah Reva di sudut kamar.
Hanya ada kemungkinan yang sanggup otaknya terjemahkan. Pertama, hadiah itu adalah hadiah perpisahan. Yang kedua adalah hadiah itu merupakan investasi agar Fix merasa berutang budi padanya. Namun, ketika Fix hendak membayar, gadis itu menolak dengan marah.
Mata penuh emosinya tidak bisa lepas dari ingatan. Padahal Reva tidak menyalahkannya tentang Jio, Reva hanya mempermasalahkan tentangnya yang menyayangi gadis itu.
Apa karena Fix memeluknya tanpa izin tadi?
Sempat berpikir begitu membuat Fix tak berani melakukannya lagi. Sepertinya hanya Bion dan Jio yang diizinkan. Gadis itu bisa langsung tenang ketika Bion yang melakukannya.
Sepertinya memang itu alasannya.
Tapi, alasan yang Reva berikan ...
“IYA KARENA LO SAYANG SAMA GUE!”
Sudah dia duga Reva menyadarinya, sama seperti apa yang pernah Jio katakan padanya. Fix menghela napas, meraih ponselnya. Jarinya bergerak membuka ruang obrolannya dengan Jio. Semenjak Jio memperkenalkan diri, mereka jadi sering berhubungan. Perlahan Jio menceritakan tentang Reva.
Fix tahu alasan Reva terluka dari Jio. Fix tahu alasan Reva pindah dari Jio. Fix tahu alamat rumah Reva dari Jio. Fix juga tahu tempat favorit dan beberapa hal lain dari Jio.
Fix menghela napas, mengusap wajahnya frustrasi. “Pantas aja dia nitip Klareta sama gue waktu itu.” Fix bergumam dengan dirinya sendiri.
“Gue kaget, Kak.” Fix menatap langit-langit. “Kalau lo gak nitip Klareta ke gue, lo pasti masih sehat, ‘kan, sekarang? Harusnya gak gue iyain waktu itu supaya lo kuat buat dia.”
Ponsel Fix berdering. Tanpa sadar netranya kembali menatap layar ponsel. Mengernyit tipis ketika nama Gama yang tertera di sana. Meski Fix tidak menyukai cowok itu, dia tetap menyimpan nomornya.
“Halo?”
“Gue dengar dari Niana, Jio ... koma?”
“Lo bareng Niana?” tanya Fix heran. “Lo kenal Kak Jio?” tanya Fix lagi. Satu lagi, Jio koma? Dia bahkan tidak tahu karena cemburu dan memilih pulang saat itu juga.
“Tuh cewek mau sampai gue mati juga bakal ngintilin. Ya jelas gue kenal Jio. Dia bener-bener ngejagain Reva. Gue juga tahu Jio kenal lo, makanya gue nanya. Gini-gini gue lebih percaya lo dari pada Niana.”

KAMU SEDANG MEMBACA
Thanks to Fix | Revisi
Teen Fiction| Fiki UN1TY | Dalam proses revisi 5 Desember "Aku adalah ceritamu yang telah lama usai." Reva meletakkan penanya di dalam saku, menutup buku diary miliknya dengan perasaan yang dia sendiri tak bisa jelaskan bagaimana. Lembar terakhir yang dia gunak...