7.BK

1.9K 149 0
                                    

Allahu akbar..
Allahu akbar..

Hawa terbangun dari tidurnya saat mendengar suara adzan shubuh, saat dia bangun badan nya terasa sakit dia baru sadar ternyata selesai shalat tahajud tadi Hawa ketiduran di atas sejadah.

Hawa bergegas pergi ke kamar mandi untuk mandi lalu wudlu.

Hawa keluar dari kamar mandi lengkap dengan celana training dan t-shirtnya, lalu Hawa memakai mukenanya, sebelum shalat shubuh Hawa selalu melaksanakan shalat sunat rawatib terlebih dahulu.

Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh..
Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh..

Salam Hawa di akhir shalat sambil menoleh ke kanan dan kiri, lalu Hawa menengadahkan kedua telapak tangannya dan berdo'a.

"Ya Allah Ya Rahman Ya Rahiim...terimakasih Engkau masih memberikan kesempatan hidup kepada hamba, orang tua hamba, dan pada keluarga hamba sampai detik ini...ampuni semua dosa-dosa hamba, dosa orang tua hamba, dan dosa keluarga hamba...

Ya Rabb hamba sudah dapat kan jawaban dari istikharah hamba,hamba yakin Engkau pasti sudah merencanakan yang terbaik untuk hamba...jika memang hamba berjodoh dengan nya tolong mudahkan kehidupan kami kedepan nya Ya Rabb, jika memang hamba harus menikah di umur sekarang,insyaallah hamba ikhlas Ya Allah...jodoh, maut, rezeki, sudah Engkau atur semuanya, semoga hamba bisa menjadi istri yang baik untuk suami hamba nanti Ya Allah...Aamiin Ya Rabbal'alamin,"

Hawa mengakhiri do'anya dengan mengusap wajah nya menggunakan telapak tangan.

Lepas itu Hawa membereskan semua alat shalat nya dan beralih ke meja rias untuk menyisir rambut nya yang basah, Hawa memang setiap hari selalu keramas.

Sambil menyisir rambut nya Hawa tak luput dari do'a bercermin.

Tok tok tok

Terdengar suara ketukan dari arah pintu kamar Hawa.

"Sayang, kamu udah bangun nak?"

"Udah umi,"sahut Hawa dari dalam.

"Umi boleh masuk nak?"tanya umi.

"Masuk aja mi gak dikunci,"

Ceklek

Pintu kamar Hawa terbuka dan menampakan sosok wanita paruh baya yang cantik dan masih berbalut mukena.

"Emmhh...udah seger anak umi,"ucap umi sambil terkekeh,lalu mengambil sisir yang di pegang Hawa dan sekarang yang menyisir rambut Hawa uminya.

"Rambut kamu udah panjang banget nak, gak mau dipotong?"umi bertanya demikian karena rambut Hawa sudah sangat panjang.

"Enggak ah mi, sayang, dari dulu kan punya rambut panjang salah satu impian Hawa hihi..."jawab Hawa disertai cengiran khas nya.

"Yaudah terserah kamu, oh iya ngomong-ngomong ini kan udah hari ketiga kamu dikasih waktu sama bunda Sefti, gimana udah nemu jawabannya?"

Ya, memang sudah 3 hari Hawa di beri waktu untuk menemukan jawaban soal perjodohan itu.

"Huftt...Hawa udah nemu jawabannya mi,"Hawa menghela nafas pendek sebelum kembali berbicara.

"Dan...iya insyaallah Hawa terima perjodohan ini,"ucap Hawa yakin.

"B-beneran nak?"umi membalikkan badan Hawa yang menghadap cermin jadi berhadapan dengannya.

"Iya mi, beneran!"Hawa kembali meyakinkan.

Umi langsung memeluk Hawa erat, tiba-tiba punggungnya bergetar, umi menangis.

THE EAGLETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang